48 47. A New Rival

Pagi itu Anne datang ke kantor seperti biasanya, namun kali ini Studio Expose tampak lebih ramai dari biasanya.

"Annyeong haseyo Stylist Jung...tumben studio telah ramai." Ucap Anne sembari tersenyum.

"Hari ini kita kedatangan tamu dadakan dari London, seorang fotografer ternama sekaligus penyanyi terkenal. Masak kamu tak tahu, Ne." Ucap Stylist Jung menjelaskan.

"Siapa Nona Jung yang datang?" tanya Anne penasaran.

"Jake Yoon. Dia sangat terkenal di London dan sekarang dia ada di Korea untuk merilis albumnya yang baru." Ucap Stylist Jung bersemangat.

"Jake Yoon..apakah ini Kak Jake yang dikenalnya dulu?.." gumam Anne dalam hati.

"Anne...apa kabarmu?" tiba-tiba lelaki yang dibicarakan stylist Jung menghampirinya.

"Waah Kak Jake?? Kok bisa? Anne baik Kak, Kak Jake?? Kakak kok bisa berada di Seoul...bagaimana kabarmu, Kak?" Ucap Anne sedikit tak percaya apa yang dilihatnya saat ini.

"Long time no see, Anne. Aku baik-baik aja. Kakak kesini karena merindukan kota ini. Sudah lama rasanya kakak tak pulang ke Seoul. Kata teman-teman di London, kamu bekerja disini. Berhubung ada project bersama Expose Studio, aku langsung terbang kemarin dari London." ucap Jake Yoon sembari tersenyum.

"Dengan Studio Expose? Bagaimana bisa aku tak mengetahuinya?" ucap Anne keheranan.

"Well, sengaja aku meminta para staff untuk merahasiakannya, agar surprise. Apakah kau kaget melihatku?" ucap Jake Yoon sembari tertawa.

"Tentu saja Kak.. sudah empat tahun kita tak bertemu. Ku dengar kakak sekarang sudah menjadi Penyanyi Go Internasional." Ucap Anne sembari tersenyum.

"Ah...bisa saja kamu, Anne. Itu hanya side jobku. Main jobku tetap menjadi seorang fotografer." Ucap Kak Jake tersipu malu.

"Well..tanpa ingin memotong obrolan kalian. Jake Yoon sshi...sudah saatnya kita membicarakan pemotretan untuk project besok lusa. Denise sshi mari membicarakannya di ruang rapat." Ucap stylist Jung mengajak Anne dan Jake untuk membahas project mereka.

"Baik, Stylist Jung...ayo kak.." ajak Anne kepada Kak Jake yang telah lama tak dijumpainya.

Anne sendiri akan bertugas menjadi fotografer dalam cover album Jake yang baru yang akan diluncurkan dalam bahasa korea. Dan ini juga merupakan album pertamanya dalam bahasa korea karena selama ini dia mengeluarkan album dengan bahasa inggris.

Pemandangan yang tak biasa bagi Anne. Masih teringat jelas saat mereka berkuliah di jurusan yang sama. Jake dan Anne sama-sama memegang kamera dan berada di klub fotografi yang sama. Dan sekarang dia akan menjadi fotografer seniornya secara profesional.

Rapat tersebut berlangsung hingga siang. Mulai dari outfit, make up dan konsep album telah dibicarakan dengan matang. Kini mereka hanya tinggal menunggu persiapan setting tempat dan menunggu hari H datang.

Beberapa saat kemudian, di sebuah Café di Gangnam....

"Terima kasih Anne, kamu telah membantuku hari ini. " ucap Jake sesaat setelah rapat mereka berakhir.

"Sama-sama kak. Ini juga merupakan suatu kehormatan buatku untuk dapat bekerja sama dengan kakak." Ucap Anne sembari meminum jus Strawberry yang ada di hadapannya.

"Drrrt....drrrtt..." Tiba-tiba telepon Anne berbunyi.

"Kak..sorry...Anne harus mengangkat ini." Ucap Anne sembari menunjuk smartphonenya.

"Iya..silahkan." ucap Jake mempersilahkan Anne mengangkat teleponnya.

"Yeobeoseyo...Anne...kamu dimana?" ucap Jojo dari balik telepon.

"aku sekarang ada di café." Ucap Anne sembari menikmati french fries favoritnya.

"Sendirian?" tanya Jojo penasaran.

"Gak sih.. ada kak Jake, seniorku dari London tiba-tiba datang." Ucap Anne yang membuat Jojo sedikit terkejut.

"Senior? London?? Kau belum bercerita banyak mengenai kehidupanmu di London, Ne." Ucap Jojo penasaran.

"Iya. Sunbaeku saat aku kuliah. Next time ya Jo...Anne soalnya nggak enak ditungguin..nanti aku telepon lagi ya.. Bye."

"Bye Ne.."ucap Jojo yang tak sempat menanyakan detail mengenai sunbae yang Anne temui sekarang.

Anne pun segera menutup teleponnya dan kembali mengobrol banyak hal dengan Jake terutama mengenai Klub Fotografi mereka, De Pose. Saat dia kembali ke London beberapa waktu lalu, klub tersebut sudah berkembang dan memiliki penggemar yang menunggu hasil jepretan kamera yang sering mereka unggah dalam sosial media.

"Telepon dari siapa Anne?" tanya Jake penasaran.

"Oh, ini kak. Temen Anne. Jojo." Jawab Anne sembari memasukkan smartphone ke dalam tasnya.

"Oh gitu.. tapi beneran nggak ganggu kan kalau aku ajak kamu maen gini?" tanya Jake ragu-ragu.

"It's okay kok kak. Jojo itu sahabat Anne dari SMA. So.. no problem." Balas Anne santai.

Anne pun tak menampik dirinya rindu melakukan kegiatan weekendnya bersama kakak-kakak senior di De Pose. Memotret berbagai project yang berbeda setiap minggunya. Serta akhirnya dia berasa tak sendirian di London, karena memiliki sahabat dan para seniornya. Sebuah masa-masa kuliah yang sangat menyenangkan. Dan sudah lama juga Anne tak bertemu dengan Kak Jake.

Setelah mendengar project bersama Kak Jake, Anne sangat senang sekali karena dia dapat bekerja dengan Kak Jake. Dia akan berusaha dengan sebaik-baiknya, agar project kali ini sukses dan kak Jake dapat puas menikmati hasil karyanya sebagai fotografer dalam album Kak Jake yang baru.

♥♥♥

Di ruang agency Jojo, sesaat setelah menelepon Anne..

"Jayden...kamu tidak apa-apa?"tanya Han Junki yang melihat raut wajah Jayden tak seperti biasanya.

"Well.. actually..i'm not okay. Hyung..aku ingin cerita sesuatu..." ucap Jojo terlihat sedikit sedih.

"Kau mau cerita apa?" tanya Han Junki penasaran.

"Anne kedatangan Kakak Seniornya dari London.." ucap Jojo kepada Managernya yang dari tadi mendengar pembicaraan teleponnya dan Anne.

"Laki-laki?" tanya Han Junki kaget.

"Iya.." ucap Jojo sembari menganggukkan kepalanya.

"Kamu jealouse yaa? Kau beneran suka dengan Anne?" tanya Manajer Han memastikan.

"Hyung kira aku main-main?"ucap Jojo tegas.

"Tidak begitu.. Hyung pikir kau akan sebentar saja suka dengannya."

"Hyung...aku sudah mengenalnya semenjak SMA. Dan ini sudah keempat kalinya aku seperti mendapat saingan kembali."

"Well..keempat kalinya?? Coba ceritakan pada hyung." Ucap Han Junki mendengar Jayden mendapatkan saingan yang keempat kali.

"Ok.. pertama pada penggemar blog fotonya. Siapa yaa namanya...oh iya superboy, walau aku tak pernah bertemu dengan penggemar itu. Kedua pada Ketua OSIS sekaligus teman sekelasnya, Dino. Ketiga pada Jung Woo yang suka dengannya. Dan terakhir pada seseorang bernama Jake Yoon." Ucap Jojo menjelaskan.

"Waah banyak sekali yang suka sama Anne. Jayden...jayden... kau ini bisa saja..dari empat orang yang kau bicarakan dua diantaranya itu hanya sebuah masa lalu. Jung Woo sshi.. sepertinya dia tak akan bersaing untuk memperebutkan seorang wanita. Dan Jake Yoon. Kurasa kau akan sering bertemu dengannya selama dia berada di Korea." Ucap Han Junki menggoda Jayden.

"Hah? Bagaimana bisa Hyung?" ucap Jojo tak mengerti.

"Jake telah menandatangi kontrak dengan agency kita dua hari yang lalu. Besok lusa dia akan mulai syuting jacket album music korea pertamanya." Ucap Han Junki menjelaskan.

"Hyung...kenapa baru bilang sekarang?" tanya Jayden kaget.

"Maaf Jayden..aku tak ingin mengganggumu dengan info lain. Kau kan sudah lelah dengan jadwal syuting yang padat akhir-akhir ini. Dan juga aku juga tak tahu jika Jake merupakan senior Anne saat di London." Ucap Han Junki merasa bersalah.

"Baiklah Hyung...aku maafkan..tapi Hyung... tolong bantu aku..." ucap Jayden pelan.

"Apa yang dapat aku bantu."

"Bantuin aku tuk mendapatkan kembali hati Anne."

"Kau harus tahu apa kesukaannya..beri dia perhatian. Dan satu hal yang akan selalu diingat oleh wanita. " ucap Han Junki mantap.

"Apa itu Hyung?"

"Kepastian."

Jojo pun memikirkan kembali kata-kata managernya. Bagaimana bisa memberikan Anne sebuah kepastian kalau dia sendiri belum menyatakan cinta pada Anne.

♥♥♥

Keesokan harinya...

"Halo Ne.. kamu sudah bangun belum?" tanya Jojo dibalik telepon.

"Kamu adalah orang yang pertama membangunkanku hari ini. Kebetulan Papa dan Jason sudah pulang ke Indonesia." Ucap Anne yang barusan pulang dari studionya.

"Boleh nggak kamu turun sebentar. Aku mau kasih sesuatu." Pinta Jojo lembut.

"Kamu di depan? Tunggu sebentar ya. Aku akan segera turun." Ucap Anne yang bergegas mengambil sweater dan syal dan turun menuju mobil Jojo berada.

"Iyaa..Okay."

Beberapa menit kemudian, Anne sudah sampai di depan apartemennya. Dia pun segera mencari mobil Jojo yang terparkir di halaman depan lobby apartemen.

"Jo...jojo..." ucap Anne mengetuk mobil Jojo yang sudah ada di depan apartemennya.

"Oh iya...iya..sebentar." ucap Jojo sembari membukakan pintu untuk Anne.

"Tumben kamu kesini pagi-pagi. Ada apa?" ucap Anne penasaran.

"Aku cuma mau ngasih ini. " ucap Jojo sembari menyerahkan sekotak sandwich untuk Anne.

"Waah..makasih yaa. Kamu masih ingat aja aku kalau weekend hanya ga keluar kamar atau apartemen.." ucap Anne menerima pemberian Jojo.

"Iya sama-sama. Semoga kamu suka yaa. Ne...aku harus pergi sekarang."

"Secepat ini?" tanya Anne kaget.

"Iya. Aku harus melanjutkan scheduleku pagi ini. Aku pergi dulu yaa."

"Hati-hati, Jo.. dan thanks ya buat makanannya." Ucap Anne yang kemudian keluar dari mobil Jojo.

"Sama-sama Anne. Aku pamit pulang dulu ya.." ucap Jojo yang kemudian menyalakan mobilnya dan berlalu untuk menuju kantor agencynya.

Dia tak menyangka Jojo akan menyempatkan untuk pergi ke apartemennya dan membelikannya sarapan di sela-sela schedulenya yang padat.

♥♥♥

Beberapa hari kemudian...

Syuting Jacket Album Perdana Kak Jake berbahasa Korea pun dimulai. Para staff terlihat sibuk membicarakan konsep dan outfit yang dikenakan pagi itu. Tampak Anne sibuk dengan peralatan kameranya. Semua tampak sibuk dengan job desk masing-masing.

"Anne.. kamu ngerasa nggak kayak dejavu?" Ucap Jake sebelum memulai pemotretan.

"Maksud kakak?" tanya Anne keheranan.

"Iya..kamu sekarang jadi fotografernya dan kakak jadi modelnya? Jadi inget saat kita kuliah dulu." ucap Jake sembari tersenyum.

"Iya kak.. dulu kebalik. Kakak yang jadi fotografernya dan Anne yang jadi modelnya."

"Oh iya Anne mengingatnya. Bener-bener kayak dejavu ya kak." Ucap Anne sembari tersenyum.

"Iya, sudah lama kita nggak ketemu. Begitu ketemu kita malah bekerja ya."

"Iya juga ya kak. Tapi nggak papa kok. Jadinya kalau kita bekerja bareng kayak gini, Anne berasa lebih seperti teman. Daripada serius dari fotografer ke klien. Kakak udah siap kan? Yuk kita mulai yaa." Ucap Anne hangat.

"Iya..yuk.. " ucap Kak Jake sembari tersenyum.

Syuting jacket Album Jake berlangsung dengan lancar. Semua konsep dan outfit telah lengkap. Tinggal menunggu finishing. Sebagai bentuk terima kasih, Jake mengajak Anne dan staff untuk makan malam bersama. Mereka memilih restoran daging untuk mengisi perutnya yang sudah lapar seharian bekerja.

Anne, Jake, dan beberapa staffnya duduk di tempat yang kosong. Nampak dari kejauhan ada seseorang menyapa Anne.

"Anne...kamu sama sapa kesini?" ucap Jojo yang kaget dia dapat makan di restoran yang sama dengan Anne.

"Oh...aku makan bersama Kak Jake dan beberapa staff...oh ini dia orangnya. Kak...ada yang mau Anne kenalin."

"Siapa, Ne..." ucap Jake penasaran.

"Sahabat Anne. Kak Jake...ini sahabat Anne..Jayden Park..dan ini senior Anne saat kuliah Jake Yoon."

"Jayden Park."

"Jake Yoon."

"Jayden...kita harus pergi sekarang. Ada schedule yang harus diselesaikan." Ucap Han Junki mengingatkan.

"Ne...maaf aku harus pergi sekarang.." ucap Jojo pamit.

"Ok Jo... see yaa..hati-hati ya.."

"Thanks Ne.."

"Jake sshi...saya pamit dulu."

"Oh iya.. senang berkenalan denganmu." Ucap Jake menyalami Jayden.

Setelah Jojo dan manajernya pergi. Anne, Jake dan para staff studio Expose melanjutkan ronde dua dengan karaoke bersama.

"Kak Jake tolong nyanyikan satu lagu buat Anne." Pinta Anne saat Kak Jake mengetikkan judul lagu pada remote karaoke.

"Kamu mau lagu apa?" tanya Kak Jake yang mengiyakan permintaan Anne.

"Terserah kakak aja. Anne pengen dengar kakak nyanyi." Ucap Anne sembari tersenyum.

"Baiklah aku akan menyanyikan satu lagu buat kamu." Ucap Jake bersemangat.

Malam itu Jake menyanyikan satu lagu dari dari ♪Ong SeungWoo- late regret. Sebuah lagu yang terasa dalam baginya. Suaranya yang merdu membuat Anne dan staff studio Expose terpana olehnya. Dia bernyanyi penuh penghayatan. Dia tak bisa menyatakan perasaannya pada Anne setelah bertahun-tahun mereka tak bertemu. Karena dari mata Anne jelas terlihat jika Anne telah memiliki seseorang yang disukainya. Tapi bolehkah dia berharap masih ada harapan baginya.

♥♥♥

Dua hari kemudian...

"Halo Ne.. kamu sudah pulang belum?" tanya Jojo dibalik telepon.

"Wah.. kamu kok tahu. Jo. Aku barusan sampai." Ucap Anne yang barusan pulang dari studionya.

"Boleh nggak kamu turun lagi sebentar. Aku mau kasih sesuatu." Pinta Jojo lembut.

"Kamu di depan? Tunggu sebentar ya. Aku akan segera turun." Ucap Anne yang bergegas turun menuju mobil Jojo berada.

"Iyaa..baiklah.."ucap Jojo menutup teleponnya dengan Anne.

Beberapa menit kemudian, Anne sudah sampai di depan apartemennya. Dia pun segera mencari mobil Jojo yang terparkir di halaman depan lobby apartemen.

"Jo...jojo..." ucap Anne mengetuk mobil Jojo yang sudah ada di depan apartemennya.

"Oh iya...iya..sebentar." ucap Jojo sembari membukakan pintu untuk Anne.

"Anne... ini oleh-oleh buat kamu." Ucap Jojo menyerahkan sekotak jeruk dan berbagai makanan lainnya dari Pulau Jeju.

"Wah terima kasih yaa..Kamu dari Jeju?" tanya Anne yang kaget menyadari hadiah itu berasal dari Jeju.

"Iya..aku dua hari ada schedule movie disana. Ini aku baru sampai." Ucap Jojo sembari tersenyum.

"Wah.. kamu pasti lelah banget. Makasih udah nyempetin waktu kesini." Ucap Anne yang cemas Jojo yang belum istirahat sudah datang menemuinya.

"Ne...sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan padamu." Tanya Jojo serius.

"Kamu mau tanya apa padaku. Kok keliatannya serius banget."

"kamu belum ceritain sama aku tentang Jake, kakak seniormu." Ucap Jojo akhirnya menanyakan pertanyaan yang selama ini ada di pikirannya.

"Oh,, Jake Sunbae. Dia adalah kakak seniorku dan juga satu klub fotografi denganku saat di kuliah."

"Kamu ada hubungan dengannya?" tanya Jojo pelan.

"Aku? Dengan Kak Jake? Ah,, kamu ini bisa aja. Aku dan Kak Jake hanya sebagai hoobae dan sunbae. Namun dia sudah banyak membantuku disana. Jadi kami sangat akrab."

"Oh begitu. Aku kira dia menyukaimu?"

"menyukaiku? Sepertinya dia hanya menganggapku sebagai adik." Ucap Anne kaget.

"Oh syukurlah kalau kamu tidak ada hubungan apa-apa dengannya." Ucap Jojo lega.

"Memangnya kenapa, Jo?"

"Oh,,gak papa sih..Anne.. aku pulang dulu yaa sudah malam."

"Iya Jo.. hati-hati ya. Habis ini kamu sampai apartemen langsung istirahat yaa. Makasih sudah datang dan menemuiku."

"Iya Ne.. bye..bye.."

"Bye Jo.. hati-hati di jalan."

Malam itu ada rasa lega di hati Jojo. Semua pertanyaannya telah terjawab. Semua rasa yang mengganjal dalam hatinya semakin memenuhi ke dalam pikiran Jojo. Sepertinya dia harus segera menemui Anne seperti yang dikatakan manajernya beberapa waktu lalu. Sebuah kata yang dia harus lakukan saat ini adalah Memberikan Kepastian.

♥♥♥

avataravatar
Next chapter