43 42. Mr. Kim's Party

Hari ini kantor studio Expose terlihat sepi karena staff Studio Expose tidak masuk kantor seperti biasanya. Malam nanti akan ada acara pesta peringatan ulang tahun ke-50 Pimpinan Studio tersebut, Kim Jang Hoon. Studio Expose telah berdiri selama tujuh belas tahun dan telah dikenal tak hanya di Korea maupun kancah Internasional.

Kali ini pesta ulang tahun akan digelar di sebuah hotel bintang lima mewah terkenal di Seoul dan akan mengundang lima ratus undangan saja. Tak hanya berbagai kolega namun selebritis papan atas yang telah bekerja sama dengan Expose Studio selama tujuh belas tahun berkarya juga akan menghadari perhelatan ini.

Siang itu Anne terlihat sibuk di depan lemari pakaiannya. Dia bingung memilih outfit yang cocok yang akan ia pakai untuk pesta malam itu. Pilihannya jatuh pada gaun berwarna krem dengan aksen glitter dan motif bintang-bintang yang melekat di gaun tersebut. Anne tampil sangat cantik dengan busana yang dia kenakan. Kemudian Anne memilih untuk menggulung rambutnya dan menatanya dengan anggun dan elegan.

Malam itu mobil Anne melaju di jalanan Seoul menuju hotel dimana pesta Ulang Tahun Mr. KIM diadakan. Tepat pukul delapan malam acara pesta ulang tahun itu dimulai. Tuan Kim tampak rapi dengan setelan jas tuxedo hitam dengan rambut klimisnya. Beliau tak tampak seperti lelaki berusia lima puluh tahun melainkan seperti tiga puluh tahunan.

"Oh..Denise Jakkanim...kau sudah datang..." sapa Pimpinan Studio Expose, Kim Jang Hoon saat melihat Anne datang ke pestanya.

"Selamat malam Tuan Kim, selamat Ulang Tahun. Semoga panjang umur dan sehat selalu." ucap Anne sopan.

"Terima kasih atas ucapannya. Mari silahkan masuk Denise sshi..."

"Sama-sama. Terima kasih. Tuan Kim."

Anne pun bergabung dengan staff yang lain yang telah datang. Ada Tuan Nam, Tuan Jun serta Stylist Jung ikut memeriahkan pesta tersebut. Semua staff yang hadir beserta para undangan yang hadir malam itu tampil rapi dan menarik dengan jas dan busana yang mereka kenakan.

"Hai Ne...kamu tampil beda malem ini. Cantik banget." Puji seorang pria dari kejauhan.

"Hai Jo..terima kasih. kok kamu bisa disini?" ucap Anne terlihat kaget melihat Jojo hadir di pesta ulang tahun tersebut.

"Iya.. seluruh aktor dan aktris dalam manajemen aku diundang oleh Tuan Kim karena Pimpinan aku dan Tuan Kim bersahabat baik." Ucap Jojo menjelaskan.

"Oh gitu.. pantas saja kok bisa ada disini." Ucap Anne sembari memandang Jojo yang terlihat tampan malam itu dengan tuxedo hitam dipadu blazer dengan warna senada menambah ketampanan Jojo dan membuatnya terlihat sebagai actor Jayden Park.

Nampak dari kejauhan ada seorang wanita cantik dengan busana mini dress berwarna merah dipadu dengan tas kecil berwarna hitam menghampiri Jojo dan Anne yang sedang bersama.

"Jayden Oppa..." panggil seorang wanita tersebut yang menghampiri Jojo.

"Oh...kamu sudah datang, Ara..Annyeong..." ucap Jojo ramah.

Anne yang melihat sahabatnya begitu ramah dengan lawan mainnya di drama hanya dapat memandangi mereka. Timbul perasaan yang dia tak bisa dijelaskan dengan pasti dalam hatinya. Apakah ini yang dinamakan jealouse?

"Anne...anne...kamu tidak apa-apa?" panggil Jojo membuyarkan lamunan Anne.

"Oh, i'm okay.. kenapa Jo?" ucap Anne mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Anne...ini kenalin Han Ara, aktris sekaligus teman satu agencyku. Ara..ini Denise sshi, fotografer Expose Studio yang sekaligus sahabatku." Ucap Jojo sembari memperkenalkan Ara pada Anne dan sebaliknya.

"Oh...Annyeong Haseyo..Saya Denise Anne. Senang berkenalan dengan anda." Ucap Anne berusaha terlihat ramah.

"Annyeong haseyo.. saya Han Ara. Senang berjumpa dengan anda. Salam kenal." Balas Han Ara sembari berjabat tangan dengan Anne.

"Oh.. ada Han Ara dan Jayden Park..aku ingin berfoto bersama mereka." Ucap salah satu undangan yang hadir pada pesta itu yang kemudian mendekati keduanya untuk berfoto bersama.

"Iya.. benar. Mereka sungguh sangat serasi. Aku sangat iri melihatnya." Sahut salah satu tamu undangan lainnya menatap kagum kepada Jayden dan Ara.

Setelah perkenalan yang terkesan awkward itu, Anne buru-buru menghindari kerumunan orang yang ingin berselfie dengan Jojo dan Ara. Drama mereka sangat sukses dan meraih sederet piala bergengsi. Tak ayal banyak kolega serta rekan sesama selebritis yang tertarik untuk berselfie atau hanya sekedar mengobrol dengan mereka.

"Mungkin lebih baik aku pergi dari ini." Gumam Anne sendirian sembari berjalan keluar dari venue pesta malam itu.

Beberapa saat kemudian...

Anne terlihat sendirian di sebuah taman dekat pesta berlangsung. Pikirannya masih tertuju kepada Jojo dan Han Ara. Sungguh mereka sangat cocok dipasangkan apalagi banyak rekan artis memuji penampilan mereka berdua di drama yang barusan mereka mainkan.

"Ah...seharusnya aku tak datang tadi... daripada memandangi semua itu." Gumam Anne sendirian di taman dekat pesta tersebut.

"Anne..sedang apa kau disitu?" Tanya Jojo yang datang tiba-tiba mengagetkan Anne.

"Ah...tidak..aku hanya ingin mencari udara segar." Ucap Anne mencari alasan, tak pernah terbayangkan bagi Anne jika Jojo mengetahui apa yang sedang mengganggu pikirannya.

"Kamu nggak masuk?" tanya Jojo pelan.

"Nanti saja, Jo.. aku ingin istirahat sejenak. Sebaiknya kamu kembali ke pesta. Pasti kamu dicariin banyak orang." Ucap Anne yang masih duduk di kursi taman sembari menatap ke arah Jojo.

"Iya juga sih..tapi kamu juga nanti segera masuk yaa.. " ucap Jojo sedikit khawatir.

"Iya.. bentar lagi aku masuk kok..kamu tenang aja, Jo.." ucap Anne meyakinkan Jojo.

"Baiklah kalau gitu.. aku masuk dulu." Pamit Jojo meninggalkan Anne kembali ke tengah pesta berlangsung.

Tak lama Jojo kembali masuk ke venue. Dan beberapa saat kemudian bayangan Jojo menghilang. Anne pun kembali dalam lamunannya. Mungkin akan sulit baginya untuk mengalahkan Han Ara untuk berada di samping Jojo. Mereka sama-sama bekerja di industri hiburan serta chemistry yang membuat semua penonton terpukau melihatnya. Dan Jojo semakin terlihat serasi dengan hoobae agencynya itu.

"Oh..Tuhan...aku harus bagaimana?" gumam Anne sendirian.

Beberapa menit kemudian..

Anne kembali ke Pesta Ulang Tahun Pimpinannya walau sebenarnya dia tak ingin kembali kesana dan memilih lebih baik pulang. Namun karena dia menghormati pimpinannya serta tak enak dengan para staff, Anne pun kembali kesana. Semakin malam semakin meriah. MC Acara tersebut akan mengumumkan pasangan terfavorit yang datang malam itu. Semua tampak gugup menunggu pemenangnya.

Semua mata langsung tertuju pada Jayden Park dan Han Ara. Karena mereka terlihat sangat serasi malam itu. Dan benar saja, setelah melalui penjurian yang adil, kedua aktor dan actress ini menjadi pemenangnya.

Semua undangan yang hadir malam itu mengucapkan selamat pada keduanya. Dan mereka mendapat hadiah satu tiket candle light dinner bersama di sebuah restoran hotel bintang lima di Seoul.

Anne tak kuasa untuk melihat semua itu. Dari kejauhan dia hanya bisa memandang kehebohan saat keduanya menjadi pemenang. Seseorang yang selalu berada di sampingnya tiba-tiba Anne merasa Jojo sangat jauh darinya. Dan ternyata batas seorang SAHABAT sangat terlihat jelas disini.

Sahabat akan merasa senang jika melihat sahabatnya bahagia. Walaupun bukan bersama dengan dirinya. Dan itu Anne harus lakukan jika memang ini adalah jawaban mengapa sampai saat ini dia tak bisa menemukan jawaban dari Jojo. Bagaimana perasaan Jojo terhadap dirinya.

Bagaimana yang sebenarnya isi ada di dalam hati Jojo. Dan apakah Jojo tahu apa yang sebenarnya dia rasakan. Semua pertanyaan itu semua sirna. Berganti menjadi sebuah keharusan untuk merelakan Jojo untuk gadis yang dia suka, Han Ara.

"Ah, mengapa aku tak menyadarinya. Toh dari dulu juga aku tak pernah tahu isi hati Jojo. Bagaimana mungkin kamu berpikir kalau Jojo mungkin menyukaimu, Anne. Sadarlah. Dia hanya seorang sahabat. Itu saja." Ucap Anne dalam hati.

Anne pun bangkit dari kursi yang dia duduki setelah pemenang busana favorit malam ini diumumkan. Rasanya tak ada artinya lagi dia menghadiri event itu.

"Nona Jung...saya ijin pulang duluan. Sampaikan salam saya pada Pimpinan Kim." Ucap Anne yang memilih ingin segera pergi dari tempat itu.

"Kau tidak apa-apa Denise sshi.. kau harus kuat... ini semua mungkin hanya gossip mereka saja." Ucap Nona Jung yang mencoba menenangkan Anne. Dia tahu sedikit hal kisah perjalanan cerita antara Anne dan Jojo.

"Saya tidak apa-apa Nona Jung...saya pergi dulu." Ucap Anne sembari pergi meninggalkan pesta itu dan menuju parkiran hotel untuk mengambil mobilnya.

Jojo yang melihat Anne tergesa-gesa pergi meninggalkan pesta, kemudian berusaha mengejar Anne.

Saat Anne mencoba membuka pintu mobil, tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang.

"Anne...anne tunggu....kamu mau kemana?" ucap Jojo sembari memegang pergelangan Anne.

" Mau pulang..." ucap Anne singkat.

"Anne. please dengerin dulu....itu semua salah paham...aku dan Ara tak ada hubungan apa-apa." Ucap Jojo berusaha menjelaskan.

"Aku tahu, Jo.. tapi apa yang terlihat terasa lebih nyata daripada kebenaran sesungguhnya. Sepertinya kamu memang cocok dengan Han Ara.." ucap Anne pelan.

"Ne...please percaya aku..." ucap Jojo pelan.

"Beri aku waktu..Maaf, Jo.. aku tak ingin disini lebih lama lagi..aku harus pergi dari sini.. sorry..I have to go right now." Ucap Anne yang segera membuka mobil dan mencoba menyalakan mobilnya meninggalkan Jojo dan menuju apartemennya.

Jojo pun tak bisa menghalau Anne dan hanya berdiri terdiam disana. Akhirnya dia hanya bisa menatap kepergian Anne dari pesta malam itu. Bukan ini yang dia inginkan. Dia sangat ingin menjelaskan pada Anne bahwa semua ini adalah salah paham.

Lima belas menit kemudian...

Mobil yang Anne kemudikan telah berada di parkiran apartementnya. Anne telah sampai, langsung menuju Apartemennya. Pikirannya terasa sesak setelah mengetahui apa yang terjadi di dalam pesta malam itu. Dan semakin menyadari posisinya yang hanya sebagai sahabat bagi JOJO.

Dia langsung menuju kamarnya dan meletakkan tas tangan kecilnya di meja ruang tamu. Anne merebahkan badannya dan menangis seorang diri. Hatinya terasa hancur. Jojo dan Ara sangat terlihat serasi seperti apa yang dia bayangkan beberapa waktu lalu. Dia pun memandang dirinya. Bukan siapa-siapa.

Hanya seorang Denise Anne yang sedang berada di Korea dan jauh dari tanah kelahirannya, Indonesia. Jojo yang dikenalnya sekarang adalah Jayden Park. Apakah dia benar-benar harus melupakan Jojo. Terjebak dengan namanya FRIEND ZONE itu terasa menyakitkan.

♥♥♥

Pimpinan Kim's Party, Beberapa jam kemudian...

Jojo bersama rekan-rekan agencynya bersiap meninggalkan hotel tempat pesta ulang tahun Kim Jang Hoon, Pimpinan Studio Expose diadakan. Mereka hanya mengendarai dua mobil karena masing-masing actor meletakkan mobilnya di Kantor Agency. Jojo bersiap pulang saat mengambil tasnya di lantai dua kantor agency tersebut.

"Oppa... boleh bicara sebentar.." tanya Han Ara pelan saat melihat Jojo mengemasi barangnya untuk pulang.

"Ada apa Ara?" ucap Jojo penasaran.

Akhirnya Jojo dan Ara duduk di ruangan itu berdua. Actor dan actress yang lain telah langsung pulang karena jam telah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Sebenarnya ada hal yang ingin aku omongin ke Oppa. Sebenarnya Aku suka sama oppa. Kalau perasaan oppa bagaimana?" tanya Han Ara malu-malu.

Jojo pun terdiam mendengar pernyataan cinta Ara. Dia tak menyangka Hoobae satu agencynya akan mengungkapkan cinta untuknya.

"Oppa....oppa..." panggil Ara membuyarkan lamunan Jojo.

"Maaf Ara... aku tak bisa menerima cintamu. Aku sudah menyukai orang lain.." ucap Jojo menolak Ara.

"Tapi kenapa Oppa....orang lain pun sangat mendukung kita jadian. Aku suka sama oppa.." ucap Ara yang tak percaya jika Jojo menolaknya.

Jojo hanya terdiam mendengar pengakuan cinta Ara padanya. Lalu dia pun mencoba menjelaskan kepada Ara apa yang ada dalam hatinya.

"Ara.. Maafkan Oppa yang tak bisa membalas cintamu. Lebih baik kita berteman saja.." Ucap Jojo perlahan.

"Tunggu Oppa..apakah benar oppa sudah ada yang disukai?"tanya Ara spontan.

"Iya..aku menyukai orang lain. Maaf Ara, aku pulang dulu." Ucap Jojo sembari meninggalkan Ara di kantornya.

Ara hanya menatap sendu melihat Jayden meninggalkannya. Tak pernah dia duga sebelumnya dia akan ditolak oleh Jayden Park, seniornya. Dia merasa chemistry mereka sangat kuat dan cocok jadi menjadi pasangan. Namun ternyata perasaannya berbeda dengan yang dimiliki oleh seniornya itu.

Sesaat sebelum menyalakan mobilnya, Jojo pun mencoba menghubungi Anne. Baik telepon maupun chat. Namun tak ada jawaban maupun balasan chatnya. Jojo pun menghela napas dan berpikir bagaimana dia bisa menghentikan kesalahpahaman ini. Dan memastikan Anne percaya jika Ara hanya hanyalah seorang junior di agencynya.

Namun setelah pengakuan cinta Ara tiba-tiba, Jojo juga tak bisa memandang ini hanya sebuah kesalah pahaman saja. Dia harus menjelaskan kepada Anne dengan serius dan langsung tatap muka. Dan sepertinya dia harus mengurungkan niatnya, karena Anne tak mau menjawab atau mendengar apapun darinya hari itu.

Di sepanjang perjalanan menuju apartementnya, Jojo kembali berpikir. Anne juga akan berpikir yang sama dengan Ara. Dia akan merasa jika Jojo menyukai Han Ara. Namun semua itu salah paham belaka. Hatinya tak bisa berganti hanya karena orang lain berpikir demikian. Di hatinya hanya ada satu nama yaitu Denise Anne.

♥♥♥

Seminggu kemudian...

Jojo masih tertidur di studio musiknya. Dia semalaman menulis beberapa lagu. Namun dia mengulangnya lagi dan lagi. Jojo tak bisa berkonsentrasi penuh pagi itu. Pikirannya tertuju pada dua buah bingkai foto salah satu dari keempat orang disana. Ya, foto dirinya bersama ketiga sahabatnya liburan Paralayang semasa SMA serta fotonya bersama Anne saat melihat sakura di musim semi.

Jojo masih bingung apa yang harus dia lakukan agar Anne mau memaafkannya. Dia sudah mencoba menelepon maupun mengirim pesan, namun tak satu pun yang dibalas atau diangkat. Dan sejak pernyataan cinta Ara, Jojo pun mulai terlihat menjaga jarak dengan Han Ara. Dia tak ingin Anne salah paham dengan apa yang dilihatnya.

Anne... apa yang harus aku lakukan agar kamu mau memaafkanku.

Jojo pun mencoba kembali menghubungi nomer Anne untuk kesekian kalinya. Berharap hati Anne mulai tergerak memaafkannya.

"Yeobeoseyo...." ucap Anne dari balik telepon.

"Yeobeoseyo..Anne..akhirnya kamu menjawab teleponku... kita harus bicara...ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Kamu ada waktu kapan?"

"Aku bisanya sehabis pulang kerja nanti sore." Jawab Anne singkat.

"Baiklah..nanti ku jemput jam enam sore ya." Ucap Jojo langsung menyetujui untuk bertemu dengan Anne. Dia tak ingin melewatkan waktu untuk menjelaskan kesalah pahaman Anne dengannya.

Sore pun menjelang. Nampak mobil Jojo telah terparkir di depan studio Expose menunggu Anne keluar. Tak lama Anne keluar studio dan menuju mobil Jojo. Anne kemudian memasuki mobil Jojo.

"Jo.. kita mau kemana?"

"Ke Sungai Han yuk..."

"Boleh" ucap Anne sembari memakai shift beltnya.

Mobil Jojo pun melaju menuju Sungai Han. Malam itu Sungai Han tidak terlalu ramai dan juga agak gelap sehingga tak seorang pun yang akan mengenali mereka. Anne dan Jojo akhirnya duduk di salah satu bangku taman disana.

"Okay... kita udah disini. Kamu mau bicara apa?" tanya Anne pelan.

"Aku mau menjelaskan kalau yang ada di pesta ulang tahun Mr. KIM itu semua salah paham. Aku dan Ara tidak ada hubungan apa-apa. Dia sudah ku anggap seperti adikku sendiri. Tak lebih dari itu." Ucap Jojo mulai menjelaskan.

"Aku tahu Jo...saat aku kembali ke apartemen, aku mulai menyadari, sikapku kekanak-kanakan. Maafkan aku Jo.. aku seharusnya juga tak berhak marah padamu. Dan jika kau benar suka sama Ara, seharusnya aku bisa mendukungmu. Bukan malah menghindarimu dan pergi gitu aja. Aku kecewa terhadap diriku sendiri. Maafkan aku, Jo." Ucap Anne yang menyadari sikapnya terlalu berlebihan pada Jojo.

Ucapan Anne mengapa terasa sakit di hati Jojo. Mendengar penjelasan Anne membuatnya mengerti satu hal. Dia sekarang berada di FRIEND ZONE. Suatu zona yang tanpa disadari, dia yang membuatnya. Dan tak bisa lepas dari zona itu.

"Anne..mengapa kau berkata seperti itu..aku tak pernah jatuh cinta dengan Ara. Hubungan kami hanya pure kerjaan. kami hanya berteman." Ucap Jojo mencoba menjelaskan.

kami? Uri? sebuah kata singkat dengan maknanya yang dalam bagi Anne.

"Iya..aku percaya kamu Jo..." ucap Anne mencoba mengerti Jojo..

Jojo pun mulai sedikit tenang saat Anne mulai tersenyum padanya. Anne pun mulai bangkit dari bangku dimana dia duduk.

"Anne kamu mau kemana?"

"Pulang. Kau sudah menjelaskan apa yang ingin kamu katakan kan." Ucap Anne yang mulai berdiri untuk beranjak pergi.

"Tunggu dulu dong...lima menit lagi ya. Aku akan mengantarkanmu. Kamu masih marah ya denganku?" ucap Jojo sembari meraih tangan Anne.

"Nggak Jo..aku nggak marah sama kamu." jawab Anne singkat.

"Aku tahu. Aku salah, Ne.. sorry..tapi please.. tetap disini yaa..sebentar lagi." Pinta Jojo sembari memegang pergelangan Anne.

Jojo sebenarnya ingin membuat sebuah kejutan untuk Anne. Namun dia juga tak bisa mengatakan kepada Anne dan mencoba menahannya sebentar lagi.

"Hmmm.. baiklah. Aku akan tetap disini.." ucap Anne menyerah dan melunak mendengar permintaan Jojo padanya.

Anne sebenarnya hanya tak ingin hubungannya dengan Jojo menjadi salah paham. Selama ini Jojo tak pernah menyatakan apapun padanya. Dia tak ingin kembali terjerat pada perasaan suka yang tak berbalas. Tapi dia juga tak bisa meninggalkan Jojo begitu saja.

Lima menit kemudian ada banyak kembang api yang dinyalakan. Bentuknya sangat indah dan membuat kamu lupa kalau kamu sudang marah atau kesal. Senyum cerah tampak mengembang di wajah Anne.

"Waah ini indah sekali...aku belum pernah melihatnya di Seoul." Ucap Anne yang kagum menatap kembang api di langit malam itu.

Anne tampak masih tak bisa beranjak dari duduknya, dia pun kemudiam memandang indahnya langit malam itu. Berbagai kembang api yang bersahutan di angkasa membuat dia lupa kalau dia sedang marah dengan Jojo.

"Jo..kamu yang nyiapin ini semua?" tanya Anne penasaran.

"Iya...ini semua buat kamu." Ucap Jojo mulai tersenyum memandang Anne yang terlihat senang karena kejutan darinya.

"Makasih ya Jo... kembang apinya sangat indah. Aku suka banget." Ucap Anne terlihat senang.

"Sekarang udah nggak marah lagi, kan?' ucap Jojo sembari tersenyum menatap Anne yang mulai kembali tersenyum menatap kembang api kejutannya.

"Well sedikit." ucap Anne sembari mengabadikan kembang api tersebut dengan kamera smartphonenya. Dia ingin menyimpan kenangan indahnya kembang api pemberian Jojo di ponselnya.

"Ne.. kamu mau kan maafin aku?" tanya Jojo pelan.

"Iya, Jo..aku maafin.." ucap Anne sembari menatap Jojo disampingnya.

Malam ini Anne menikmati kembang api di Sungai Han, bukan karena tahun baru melainkan pemberian JOJO. Sebuah kejutan yang tak pernah dia duga sebelumnya.

Jo...kadang kamu bikin kesel...kadang kamu super romantis tiba-tiba. Membuatku bingung..bagaimana sebenarnya perasaanmu yang sesungguhnya.

♥♥♥

avataravatar
Next chapter