41 40. Not Just a Friend

Pagi ini akan ada pemotretan untuk cover Majalah, Cool Look. Salah satu majalah yang paling digemari di Korea. Dan tema hari ini adalah Winter Look. Semua staff telah siap di posisinya masing-masing. Dan kali ini Jung Woo sebagai main model telah selesai di make up.

"Annyeong haseyo, Denise Jakkanim..orenmaneyo!" sapa Jung Woo hangat.

"Nee, Annyeong haseyo..jaljineseyo!"

"Gereumnyo. Tentu saja..Denise Jakkanim.. berkat hasil pemotretan waktu itu, saya menerima banyak tawaran acting dan model. Kapan-kapan apakah boleh saya traktir makan malam sebagai ucapan terima kasih saya pada jakkanim?"Jawab Jung Woo sshi bersemangat.

"Sure..why not. Kapan-kapan kalau tidak sibuk. Yuk kita mulai pemotretan kali ini." Kata Anne sambil memulai mengambil kamera yang telah dia siapkan tadi.

jepretan wajah Jung Woo memenuhi seisi layar computer pagi itu. Tampak stylist Jung sibuk memilih pakaian yang telah disiapkan sponsor dan me mix and match outfit yang ada. Dan pemotretan pagi itu berlangsung kurang lebih empat jam. Semua yang bertanggung jawab terhadap pemotretan pagi itu, baik editor Majalah, Manager Jung Woo, maupun Pimpinan Kim yang terlihat datang dan berkunjung ke dalam studio pemotretan terlihat puas akan hasil jepretan Anne.

"Sogohasemnida..."

"Nee...Sugohasemnida..." Pemotretan pagi itu selesei juga. Para staff tampak membereskan semua peralatan yang telah dipakai.

Jam telah menunjukkan setengah tujuh sore. Para Staff kebanyakan telah pulang. Anne pun bergegas pulang. Kali ini dia ingin membeli berbagai sayuran dan kebutuhan lain di supermarket. Sudah lama rasanya dia tidak masak. Tiba-tiba dia rindu untuk makan tahu telor seperti yang biasa dia beli di Malang. Anne sering membeli Tahu Telor Hits di sebelah Alun-alun yang buka dari pagi sampai siang.

Dan kali ini dia ingin memasaknya sendiri. Setelah melihat resepnya di Internet, walaupun tidak terlalu mirip dia pun segera menuju supermarket sore itu. Berhubung dia tidak menemukan uleg-uleg dan cowek seperti di Indonesia. Dia menemukan hal yang mirip seperti mortar. Dia perlu membeli kacang tanah, minyak untuk menggoreng, tahu, telor, daun bawang, dan bawang putih. Sedangkan untuk garam dan kecap persediaannya masih banyak di Apartement. Dengan mengandalkan resep dari Internet, makan malam itu matang setelah sejam Anne berkutat di dapur, tak lupa dia memasak nasi sebagai pengganti lontong. Dan jadilah Tahu Telor kesukaanya.

"Hmmm... not bad. Gwenchanha. Aku perlu mengambil gambarnya dulu." Kata Anne sambil meraih ponselnya dan mengirim hasil jepretannya pada Jojo dan setelah semenit dia menerima balasannya.

"wow.. kamu masak tahu telor sendiri di korea? Daebaaak. Aku Mauuu" balas Jojo bersemangat.

"Iya dong... ^^ ntar kapan-kapan aku buatin ya Jo.." Balas Anne mengirimkan pesan malam itu sambil tersenyum.

"Drrrt...Drrrt..." suara ponsel Anne berbunyi.

"Yoboseyo..." ucap Anne saat membuka smartphonenya.

"Nee..Aku mau...." Ucap Jojo spontan.

"Hahhaha.. iya.. kapan-kapan aku bawain.." Jawab Anne sambil ketawa kecil.

"Anne.. weekend depan kamu sibuk? Yuk ke taman bunga. Musim semi gini pasti indah banget bunganya." Ajak Jojo dari balik telepon.

"Ayok..Kebetulan weekend aku lagi ga sibuk. Jam berapa kita kesana?" tanya Anne bersemangat.

"Kita berangkat jam sembilan ya. Biar ga macet di jalan."

"Call!" Ucap Anne setuju.

"See Ya,, Saturday.."

"Arraseo.. " sahut Anne sembari menutup teleponnya.

Jojo terlihat tersenyum di apartemennya. Dia tak sabar untuk menemui Anne di weekend besok. Setelah berminggu-minggu dia tengah disibukkan syuting drama 10 episode dan Jojo sebagai pemeran utama. Akhirnya dia berhasil menyelesaikan drama dengan lancar. Walau ada yang sedikit mengganjal di hatinya. Jojo teringat salah satu lawan mainnya yang juga dia telah kenal akrab karena telah sering bertemu dan sama-sama aktif di dunia model dan acting.

"Jayden Hyung..." Panggil Jung Woo di sela-sela istirahat syuting drama.

"Hai Jung Woo..ada apa? Apakah ada masalah?" sapa Jojo hangat.

"Oh...tidak Hyung. Hanya saja ada yang ingin saya tanyakan.."

"Kenapa..tumben kamu tiba-tiba terlihat serius..."

"Saya mau tanya.. Hyung apakah ada hubungan dengan Denise Jakkanim..."

"Denise?? Bagaimana kamu bisa mengenalnya." Tanya Junsu yang terlihat kaget saat nama Anne disebut oleh hoobaenya.

"Denise Jakkanim adalah fotografer yang pernah bekerja sama dengan saya, Hyung. Dia adalah model video klip saya. Hyung lupa ya?"tanya Jung Woo pada Jayden.

"Oh iya Jung Woo. Saya baru ingat...sorry.."

"Tidak apa-apa Hyung...Oh iya...Hyung belum jawab pertanyaanku."

"Saya bersahabat dengannya." Jawab Jojo sambil memandang Jung Woo.

"Jadi Hyung tidak ada hubungan apa-apa seperti yang diberitakan di tabloid?" tanya Jung Woo memastikan.

"Hmm.. tidak.. saya dan Denise hanya berteman." Bantah Jojo sembari tersenyum.

"Syukurlah. Kalau begitu.. saya boleh mendekati Denise Jakkanim?" Tanya Jung Woo yang tiba-tiba dan membuat Jojo speechless.

"Jayden... waktunya kembali syuting..." Panggil manajernya yang membuat Jojo tak sempat membalas pertanyaan Jung Woo.

Ahh.. tidak..JANGAN....saya menyukai Anne. Andai Jojo bisa menjawab Jung Woo dengan lantang. Namun diurungkan niatnya, dia menyadari dia berada di lokasi syuting. Dan jika tiba-tiba ada reporter yang membuntutinya, Jojo khawatir hal itu akan membahayakan Anne. dia tak ingin insiden beberapa waktu lalu terulang kembali.

♥♥♥

Sepulang syuting drama malam itu...

Mata Jojo tak dapat terpejam. Dia masih memikirkan kata-kata Jung Woo tentang Anne padanya. Sesuatu hal yang tak terduga datang dan membuatnya sedikit cemas. Seperti yang selalu dia bicarakan kepada Anne kalau mereka adalah sahabat. Kini tiba-tiba ada seseorang muncul dan menanyakan, apakah dia dapat mendekati Anne. Apakah seorang Jojo rela melihat Anne menemukan kekasih dan melihatnya dengan tersenyum.

"Oh..tidak Anne.. aku tak bisa melihatmu dengan orang lain.." gumam Jojo membayangkan Anne jatuh cinta dengan Jung Woo.

"Drrrrrt...Drrrr" bunyi ponsel Jojo membuyarkan lamunan Jojo malam itu.

"Yoboseyo...eomma..."

"Yoboseyo.. adeul.. eomma dan appa akan berkunjung ke Korea bulan depan. " jawab Mama Jojo di balik telepon.

"Benarkah? Asyiiiik...akhirnya eomma dan appa pulang." Jawab Jojo terlihat bahagia mendengar Ibunya akan pulang ke Korea.

Selama ini Orang Tua Jojo menetap di Amerika setelah mereka pindah dari Indonesia. Dan Jojo pun bolak-balik Amerika-Korea untuk urusan pekerjaan. Dia kadang rindu ingin bertemu orang tuanya walau jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Appa nya yang sering melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri membuat pertemuan mereka hanya bisa dihitung dengan jari dalam setahun.

Sedangkan Eommanya adalah seorang pelukis terkenal yang sering melakukan pameran. Jojo juga jarang bertemu dengan Eommanya karena sering sibuk dengan berbagai pameran di seluruh dunia. Tak heran jika Jojo memiliki bakat melukis dan dia sering menghabiskan waktu liburnya dengan melukis di apartementnya. Walau tak pernah dipublish karena dia ingin menghasilkan banyak lukisan terlebih dahulu sebelum dia bisa memamerkan hasil karyanya dalam sebuah galeri.

"Jonghyun aah...."

"Nee Eomma..."

"Bisa tolong kenalkan Eomma dengan wanita yang ada bersamamu di tabloid?" Tanya eomma tiba-tiba.

"maksud eomma, Anne? " jawab Jojo yang terlihat sedikit kaget Mamanya mengetahui scandalnya.

"Eomma.. Anne adalah temanku saat di Indonesia. Kenapa tiba-tiba Eomma menanyakannya."

"benarkah? tidak apa-apa Jonghyun.. Eomma hanya ingin bertemu dengannya." Pinta Mama Jojo pelan.

"Jadi dia kakasihmu?" goda Eommanya di balik telepon.

"eomma.. Anne itu sahabatku.."

"well...Jonghyun ah..mama rasa sepertinya lebih dari sahabat deh. Bukannya dia yang dulu kamu kenalin ke eomma ya.."

"iya.. Eomma.. Anne pernah main ke rumah waktu kita di Indonesia. Ah.. eomma bisa saja. Arraseoyo.. kapan-kapan ku ajak dia bertemu Eomma dan Appa."

"Gomawo Adeul..saranghae"

"nado.. saranghaeyo..i love you, mom!" jawab Jojo sambil menutup smartphonenya malam itu.

♥♥♥

avataravatar
Next chapter