35 34. Pertemuan D-DAY

Weekend biasanya dilalui oleh Anne dengan istirahat di Apartementnya, kali ini dia bangun dan bersiap di dengan cermin. Kali ini dia menyiapkan sebuah gaun mini dress berwarna hitam dengan pita berwarna putih yang melekat di gaunnya. Jam tujuh Anne telah siap di Apartementnya. Menunggu Jojo datang menjemputnya.

"Aku pasti bisa..." kata Anne bergumam pada diri sendiri.

Jojo datang lebih awal lima belas menit dari yang dia janjikan. Jojo malam itu terlihat tampan dengan setelan jas dipadu dengan kemeja berwarna hitam. Serta dengan hair style yang lagi hits di Korea membuat Anne menyadari kalau sahabatnya ini adalah seorang selebritis terkenal.

"Jo.. kamu ternyata beneran aktor korea." Jojo yang mendengar gumam sahabatnya ini tertawa perlahan.

"Anne..anne.. kamu selama ini kemana aja.. aku udah tiga tahun jadi Actor di Korea.. kamu juga terlihat cantik malam ini." Kata Jojo memuji penampilan Anne malam itu.

"Kamu udah siap"

"Udah.."

"Yuk berangkat.."

Sesampainya di SOH- Seoul Ochestra Hall, tampak penonton telah ramai berdatangan. Kebanyakan dari mereka memakai gaun malam dan setelan jas modis. Dan yang pasti Anne dan Jojo tidak salah kostum malam itu. Jojo dan Anne segera menuju kursi dengan nomer duduknya. Lima menit lagi pertunjukkan Ochestra itu dimulai. Layar panggung yang tertutup kain merah, tiba-tiba terbuka. Tampak pemain ochestra telah duduk di posisi mereka. Seorang maestro memimpin jalannya concert musik malam itu.

Dan seorang pianist berbakat, Steven Jung memulai pertunjukan dengan diiringi oleh seorang violinist cantik berusia sekitar empat puluh tahunan, Lee Yunsu atau lebih dikenal dengan Jaslyne Lee. Parasnya yang cantik dan tinggi terlihat lebih muda daripada umurnya. Gaun berwarna putih dihiasi oleh kristal-kristal berkilauan dan tatanan hairstyle yang anggun menambah terpancarnya aura kecantikan violinist ini.

Wajahnya mirip sekali dengan Anne. Alunan biolanya terdengar merdu yang sangat pas dipadukan dengan segala alat musik yang dimainkan malam itu. Tanpa terasa air mata Anne menetes di pipinya.

"Benarkah ini ibu yang selama ini dia cari. Jika foto itu dia saat berumur empat tahun. Benarkah ini Ibu yang tak pernah dia temui selama dua puluh lima tahun. Permainan biola oleh Jaslyne Lee masih mengiringi air mata Anne yang masih terus mengalir. Jojo yang menoleh kepada Anne pun mengambil sebuah tangan dari sakunya dan menyeka air mata Anne.

"Anne, kamu gak papa..." tanya Jojo khawatir.

"Jo... aku ga bisa.. aku ga kuat Jo..yuk pergi dari sini." Ajak Anne kepada Jojo dan mengajaknya keluar Hall walau Ochestra itu belum berakhir. Rasanya dia tak bisa lagi kembali ke pertunjukan itu. Namun dia harus menanyakan kepada sosok wanita yang selama ini hanya ada di sebuah foto yang selalu dia simpan di Apartementmya, langsung di depan matanya.

Anne pun menenangkan dirinya di ruang duduk yang ada di depan Hall. Dia mengumpulkan segenap keberanian yang tersisa untuk menunggu seleseinya pertunjukan.

"Ne.. kamu yakin kuat mau ngelanjutin ini.."Kata Jojo sambil membawakan sebotol air mineral.

"Aku harus bisa, Jo. Ini kesempatan satu-satunya untuk aku bisa bertanya." Jawab Anne sambil minum air mineral yang diberikan Jojo.

Setelah empat puluh lima menit berlalu, nampak penonton satu persatu keluar hall. Pertanda pertunjukan Ochestra malam itu berakhir. Anne pun segera menuju ruang pemain setelah meminta izin kepada petugas keamanan yang menjaga acara itu berlangsung. Walau awalnya ia tak diperbolehkan masuk, namun setelah memberikan alasan mengapa ia harus menemui seseorang yang ia cari, akhirnya petugas keamanan mengizinkannya untuk menuju ruang pemain.

"Annyeong haseyo.. saya mencari Jaslyne Lee..apakah beliau ada.." Tanya Anne pada pemain yang ada di ruangan itu.

"Oh.. Nona Jaslyne sedang ditemui anaknya di ruang sebelah." Jawab seorang pemain yang sedang menghapus riasannya.

"Gamsahamnida..." Jawab Anne sambil berlalu menuju ruang sebelah.

Anne pun segera keluar ruangan itu dan menuju ruang sebelah bersama Jojo yang menemaninya.

Saat Anne mengetuk dan membuka ruangan itu...

Deeg...apa ini... apakah dia tak salah liat dengan apa yang ada di hadapannya.

"Junsu Hyung...." Panggil Jojo semangat.

"Jonghyun aah.. sedang apa disini."

"Aku sedang menemani Anne." Wanita di sebelah Junsu terkejut mendengar nama Anne disebut.

"Jesunghaeyo... apakah anda bernama Lee Yunsu?" tanya Anne pelan.

"Ya.. saya Lee Yunsu.. bagaimana anda bisa tahu nama asli saya?" Jawab Nona Lee sambil memandangi Anne yang wajahnya mirip sekali dengan dirinya.

"Anne.. kamu juga sedang apa disini."

"Kak Junsu..Saya... saya... mencari mama saya."kata Anne sedikit terbata.

"Mama..??Maksud kamu uri eomma?" Kata Junsu yang kaget mendengar Anne bertanya.

Anne pun yang mendengar Kak Junsu menyebut ibu yang dicarinya dengan sebutan eomma pun langsung tak bisa berkata apa-apa. Air matanya menetes di pipi.

"Eomma... maksudnya apa ini semua.. Junsu nggak ngerti.." Kata Junsu yang memandangi ibunya yang masih menatap Anne dengan mata penuh rindu.

"benarkah kamu Anne anakku...? benarkah kamu Gadis kecilku yang tlah lama terpisah..?"

Anne pun langsung terisak mendengar namanya disebut oleh Nona Lee.

"Apakah Anda mamaku? " Kata Anne sambil terisak.

"Anne... " Nona Lee pun langsung memeluk Anne yang sedang menangis tersedu-sedu dan menenangkannya.

"Maafin Mama Anne.. karena Mama dan Papa membuat kalian terpisah lebih dari lima belas tahun. " Jawab Nona Lee yang ikut menangis haru.

"Eomma.. tolong jelaskan semua ini." Kata Junsu yang hanya bisa memandangi Ibunya dan Anne yang hanya menangis.

"Junsu.. maafin mama merahasiakan ini dari kalian. Sebenarnya kalian adalah saudara. Dan sebenarnya Ayah kamu masih hidup. Dulu kami berpisah saat umur kamu lima tahun dan Anne empat tahun. Dan Eomma juga harus meninggalkan Adik kalian Jason yang masih tiga tahun, karena papa kalian menginginkan Jason dan Anne tinggal bersamanya. Sedangkan kamu, Mama bawa dan kembali ke Korea. Maafin Mama harus menutup rahasia ini." lanjut Mamanya terisak.

Anne yang mendengar mamanya bercerita, melepas pelukan mamanya.

"Ga mungkin.. mama Anne adalah Mama Kak Junsu. Dan ga mungkin mama melupakannya gitu aja. Kemana mama selama ini..mama ga pernah nyariin kita...Jo.. ayok kita pergi dari sini " Jawab Anne sembari berlalu dan menangis tersedu.

"Anne... maafin mama, Nak..Mamaaaa." kata Nona Lee yang tak bisa melanjutkan kalimatnya sembari menangis tersedu.

Anne pun pergi bersama Jojo meninggalkan Mamanya dan Kak Junsu yang juga masih shock mendengar penjelasan mamanya. Kenapa dia harus terpisah dari adik-adiknya. Dan kenapa mamanya tak pernah cerita. Yang bisa dia lakukan hanya menenangkan mamanya.

"Sudah Maa... mungkin Anne hanya ingin menenangkan diri. Dan Anne masih shock mendengar apa yang terjadi seperti apa yang dia rasakan saat ini." kata Junsu sambil memeluk mamanya yang masih menangis.

Anne hanya terdiam di sepanjang perjalanan dalam mobil Jojo. Sesekali air mata masih menetes di pipinya.

"Anne...kamu gak papa...?" tanya Jojo khawatir.

"I'm Ok Jo.." Jawab Anne yang kembali menatap pintu samping mobil.

Jojo yang menyetir mobilnya malam itu. Hanya bisa terdiam. Mungkin satu hal yang dibutuhkan Anne saat ini adalah menenangkan diri. Dan ia akan menunggu sampai Anne mau kembali bercerita apa yang rasakan. Tak terasa mobil Jojo telah sampai di depan apartement Anne. Anne pun segera membuka pintu mobil Jojo.

"Jo.. thanks ya udah nemenin aku.."

"Iya, Ne.. sama-sama. Kamu istirahat gih.. " kata Jojo sembari melihat Anne dari balik kemudi mobilnya.

"Iyaa..ya udah, Jo..aku masuk dulu yaaa.." ucap Anne kemudian berlalu meninggalkan Jojo.

Hari itu pikiran dan hati Anne tak karuan karena pertemuan yang tak terduga dengan Mamanya dan Kak Junsu. Hari itu Anne hanya ingin tidur dan tak memikirkan apapun.

♥♥♥

avataravatar
Next chapter