13 12. A Sudden Apology

Sudah tiga hari Anne berada di Jakarta dan menghabiskan waktu bersama keluarganya. Papa kembali bekerja sedangkan Jason kembali melanjutkan sekolahnya. Dan tinggallah dia bersama asisten rumah tangganya. Pagi itu ia ingin beristirahat karena masih kelelahan dari liburan ke puncak. Tiba-tiba Bik Yumi, asisten rumah tangga keluarga Anne mengetuk pintu kamarnya.

"Tok..tok..tok..." suara orang mengetuk kamar Anne.

"Non Anne...ada tamu." Ucap Bik Yumi pelan.

"Tamu? Setahu dia, tak ada yang tahu dia pulang ke Jakarta. " gumam Anne semari beranjak dari kamar tidurnya.

"Siapa Bik..?" Tanya Anne penasaran.

"Non Sandy, non.." Jawab Bik Yumi pada Anne.

"Sandy? Ngapain dia kesini?" gumam Anne yang mau tak mau dia harus menemui Sandy, meskipun Anne masih kesal padanya.

Sandy merupakan teman Anne dari kecil. Mereka juga selalu bersekolah di sekolah yang sama. Setiap hari mereka selalu bermain dan berangkat sekolah bersama. Sandy yang juga merupakan tetangga depan rumah Anne kerap makan dan menginap di rumah Anne ketika SMP. Mereka selalu mengadakan pajama's party setiap akhir pekan. Kedekatan mereka bahkan sering membuat teman-temannya menjadi iri. Sandy bahkan tahu apa yang ada dipikiran Anne bahkan sebelum Anne mengatakan sesuatu padanya. Hingga suatu hari mereka berpisah sekolah ketika SMA. Ada kejanggalan yang membuat Sandy terasa semakin menjauh. Dan mungkin hari itu adalah puncak keanehan yang Anne rasa menjadi kenyataan. Saat dia pulang sekolah dan hendak ke rumah Sandy. Anne ingin mengetahui mengapa beberapa bulan itu, Sandy seperti selalu menghindar saat Anne menyapanya dan mengajaknya pergi.

Namun, bukannya membuat Anne kembali akrab seperti dulu bersama Sandy, Anne melihat dengan kedua matanya sendiri, Dave pacarnya dulu bergandengan mesra dengan sahabatnya sendiri. Dave yang selama ini dia pikir akan setia dan perhatian, ternyata bermain hati dibelakangnya. Bukan orang lain melainkan bersama sahabatnya sendiri. Apakah persahabatannya yang selama ini mereka jalin harus rusak hanya karena seseorang. Padahal Sandy tahu betul Anne sudah bersama Dave semenjak dia SMP. Karena tak pernah ada rahasia diantara mereka berdua. Mengapa semua itu terjadi sangat cepat. Rasanya Anne akan lebih mempercayai sahabatnya ini jika dia berusaha menjelaskan apa yang terjadi. Namun, tak ada satu kata penyesalan atau kata-kata apapun yang terlontar dari Sandy. Dan membuat semua rasa percaya Anne untuk Sandy menghilang. Ya, mungkin Sandy yang dikenal Anne sudah berubah dan bukan orang yang sama.

"Bentar bik, Anne siap-siap dulu." Ucap Anne yang kemudian kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian.

Anne pun bersiap dan segera keluar dari kamarnya. Dan bergegas menuju ruang tamu di lantai bawah. Nampak dari kejauhan seseorang yang tak asing bagi Anne.

"Sandy??? Mau apa kamu kesini." Tanya Anne keheranan.

"Maaf Anne.. aku lihat beberapa hari lalu kamu menurunkan kopermu saat kamu pulang."

"Terus? Buat apa kamu kesini, San...sepertinya waktu itu sudah cukup terlihat. Alasan mengapa dan seharunya kamu nggak nemuin aku kayak sekarang." ucap Anne yang masih kesal dengan perbuatan Sandy padanya.

Sandy kemudian berdiri dan menghampiri dimana Anne berdiri.

"Anne... dengerin penjelasan aku dulu..please.." Ucap Sandy sembari memandang Anne.

"Buat apa lagi. Semua sudah lewat." Jawab Anne pelan.

"Anne... maafin aku... aku bersalah banget sama kamu. Aku salah karena selingkuh sama Dave. Aku baru sadar sekarang. Dia adalah cowok playboy. Setelah dia juga selingkuh dari aku. Maafin aku yang udah ngerusak persahabatan kita dengan hal kayak gini. Sorry banget, Ne.. kamu mau kan maafin aku..please...." pinta Sandy tulus.

"kamu telah merusaknya dan kamu mau kembali kita kayak dulu?buat apa, San..semua udah selesai. Kita lebih baik hidup di jalan masing-masing."

"Ne.. aku tahu kamu berat maafin aku atas segala hal yang membuat kamu kecewa padaku..aku tahu, aku tak tahu malu untuk bilang ini sama kamu. Tapi please..kali ini saja maafin aku, Ne..." ucap Sandy yang membuka hati Anne untuk memafkannya.

"Gimana yaa...okay aku maafin. Tapi ada satu syarat." Kata Anne meminta pada Sandy.

"Apa syaratnya?" tanya Sandy ragu.

"Kamu harus janji sama aku ga akan ngulangin kesalahan yang sama. Janji?" tanya Anne seraya mengulurkan jari kelingkingnya yang disambut dengan Sandy yang juga mengulurkan jari kelingkingnya.

"Janji... thanks ya Ne." Kata Sandy sembari memeluk Anne yang udah lama banget ga dia temui.

Sandy pun seharian di rumah Anne menceritakan bagaimana selama ini dia bersekolah, jauh dari Anne yang biasa bersamanya di sekolah maupun bermain.. setelah makan siang bersama, mereka mengobrol ringan di ruang tamu rumah Anne.

"Nee...by the way.. kamu di Malang udah punya pacar belum?" goda Sandy sembari duduk di sofa ruang tamu Anne.

"Belum... aku belum punya pacar." sahut Anne sambil tersenyum.

"Aah..jangan boong.. aku kenal kamu udah dari jaman SD.." kata Sandy ga percaya.

"Ada sih yang deket.. tapi itu bukan pacar. Just friend." Lanjut Anne bercerita pada temannya ini.

"Oh gitu.. tapi gimana orangnya ganteng ga? Baik ga.. " ucap Sandy penasaran.

"Dia anaknya baik banget, ganteng juga dan suka bikin aku ketawa."

"Wah... sepertinya anaknya menarik gitu. Kalau kamu gimana..apakah kamu menyukainya?" tanya Sandy yang juga membuat pertanyaan di hati Anne.

Anne kemudian merenung sejenak. Apakah sebenarnya yang dia rasakan untuk Jojo. Apakah dia jatuh cinta? Rasa simpati? Atau rasa terbiasa bersama.

"aku .. aku juga masih ga tau perasaan aku, San..aku bertemu dengannya baru beberapa bulan yang lalu..tapi aku juga tak mengangkal aku pernah marah, sedih dan senang karena dia.."

"Aku tahu Ne.. apa sebenarnya yang kamu rasakan?" ucap Sandy sembari tersenyum.

"apa...kamu tahu yang aku rasakan?" ucap Anne penasaran.

"Kamu sedang jatuh cinta."

♥♥♥

Malam hari di Kamar Anne..

Setelah Sandy pulang ke rumahnya, Anne kemudian membuka dan menyalakan laptop yang masih tersimpan rapi di atas meja belajarnya. Dia pun membuka galery foto yang berisi foto kenangannya bersama Sandy. Sudah lama rasanya dia tak bertegur sapa dengan Sandy, sejak dia pindah sekolah dan mengganti nomer teleponnya namun semua telah berakhir karena mereka telah baikan tadi pagi.

"Sandy.. terima kasih sudah menemuiku." Ucap Anne sembari menatap foto liburan bersama mereka berdua sembari tersenyum. Anne teringat kembali kenangan mereka yang sangat akrab dan kemana-mana selalu bersama. Sandy yang selalu ada dalam suka dan duka. Yang selalu ada saat dia senang dan menghiburnya saat dia sedih. Dan sebenarnya Anne masih memikirkan kata-kata Sandy tadi sore. Semua yang Sandy katakan itu terasa benar. Bahwa dirinya benar-benar mulai jatuh cinta. Tapi bagaimana dia bisa mengatakan hal itu semua pada Jojo. Jojo yang selalu menjadi sahabatnya, apakah hubungan itu dapat berubah menjadi cinta?

Sedangkan dia sendiri saat ini mulai menghindari Jojo dan lebih memilih menghabiskan liburannya di Jakarta. Semua masih terasa nyata dalam ingatan Anne. Dan masih jelas dari saat dia mulai berkenalan dengan Jojo hingga sikap Jojo padanya saat mereka terakhir bertemu saat di kantin sekolah. Hingga hampir seminggu dia mulai menghindari Jojo dengan berbagai alasan dan memilih menyimpan rasa kesal itu sendiri.

Sebenarnya dia mulai merindukan kehadiran Jojo yang selalu menemuinya dan menghubunginya. Dia pun tak harus menjadi seperti orang lain saat bersama dengan Jojo. Dan bisa menjadi seorang Anne yang apa adanya dan dapat menceritakan semua tentang dirinya.

"Bagaimana caranya aku baikan denganmu, Jo.. aku merindukanmu Jo.." gumam Anne sembari menatap langit-langit kamarnya malam itu.

♥♥♥

avataravatar
Next chapter