2 Party

Warna orange kemerahan diufuk barat masih tersisa. Menyisakan warna merah keemasan disetiap ujung awan yang terlihat menggumpal. Hiruk pikuk kota which nampak mulai ramai dengan orang-orang yang berlalu lalang setelah pulang dari kantor. Tak hanya itu,ada juga orang-orang yang sekedar berjalan santai menikmati indahnya suasana disore hari.

Terlihat seorang gadis bergaun soft pink yang sedang berjalan santai di trotoar, kadang ia juga menyapa orang-orang yang lewat,"Selamat sore,paman!" sapanya kepada pria paruh baya yang tengah menyirami bunga didepan rumahnya.

"Sore". Balas pria paruh baya itu seraya menyunggingkan senyum.

Hari ini michel pulang lebih cepat dari biasanya dikarenakan pak Davin harus segera pergi ke bandara untuk menjemput mertuanya. Dan ia harus cepat sampai dirumah karena malam ini ia dan shiren akan menghadiri sebuah pesta pertunangan kerabat shiren.

Tapi perlahan senyumnya memudar ketika dirinya merasa tengah diikuti. Punggungnya terasa panas karena mata laser orang yang mengikutinya dari belakang. Ia menghentikan langkahnya dan berbalik,tapi matanya tak menemukan satu orang pun tak ada dibelakangnya. Dengan hati sedikit takut ia melanjutkan kembali langkahnya yang terhenti. Kali ini ia berjalan dengan lebih cepat,sesekali ia menoleh ke belakang dan tetap tidak ada satu orang pun yang mengikutinya. Keningnya berkeringat dan detak jantungnya mulai tak beraturan. Ia menengok kembali kepalanya untuk yang terakhir kali,tetapi tetap tidak ada satu orang pun. Ketika ia mengalihkan perhatiannya kembali kedepan....

Bugh!!

Keningnya membentur badan tegap milik seseorang. Reflek ia mengusap-usap keningnya yang terasa sedikit sakit. Sebenarnya yang ia tabrak ini dada atau batu? keras sekali!

Michel mendongak dan manik matanya bertubrukan dengan manik mata biru hijau yang tengah menatapnya tajam. Sejenak ia merasakan terpesona dengan wajah rupawan lelaki ini. Hidungnya sangat mancung,rahang yang sangat kokoh,bibir tipis,dan juga rambut rapi yang berwarna senada dengan iris matanya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya agar tersadar bahwa orang ini pasti sedang marah kepadanya karena ia tabrak. "Maafkan aku! aku sedang terburu-buru! sekali lagi maafkan aku!"

Setelah mengucapkan itu, ia berlalu dari lelaki itu dan kembali berjalan dengan tergesa-gesa. Tapi anehnya iya sudah merasa tidak ada yang mengikutinya dan ia bernafas lega akan hal itu.

sedangkan lelaki beriris biru hijau tadi masih mematung di tempatnya. Tangannya mengepal kuat dan matanya berkilat antara marah dan kecewa. "Dia tidak mengenaliku."lirihnya dengan raut wajah cemberut seperti anak kecil. Tapi sedetik kemudian ia menyeringai dingin. "Kalau begitu aku akan membuatnya kembali mengingatku,walaupun dengan cara apapun!". Ujarnya sambil tersenyum psycho.

______________

From : Shiren@Email.com

To : Michella@Email.com

Subjek : Pesta Pertunangan

Date : 29 Desember 2018, 7.00 PM

Michel aku akan menjemputmu jam 7.10 PM,jadi segeralah bersiap!

Your Best Friend

Shiren,

Michel mengacak-acak rambutnya frustasi setelah membaca email dari shiren. 30 menit lagi shiren akan menjemputnya,tetapi ia masih belum juga menemukan gaun yang akan ia kenakan nanti. Dengan segera ia melempar ponselnya asal ke ranjang dan kembali mengobrak-abrik lemarinya,mencari gaun yang sekiranya cocok dengan tubuhnya. Kamarnya saja yang tadinya rapi,dalam sekejap telah berubah menjadi kapal pecah. Bajunya berserakan di ranjang dan juga diatas karpet. Bahkan lemarinya saja sudah kosong.

Ting tong!!

Suara bel pintu terdengar di telinga michel. Dengan langkah lebar ia berjalan ke ruang depan dan membuka pintu.

Terlihat didepannya berdiri seorang lelaki berseragam kurir yang tengah tersenyum dan juga tangannya yang membawa sebuah box berwarna ungu cerah. "Selamat malam nona! benarkah ini rumah nona Michella Eduerdo?"

"Ya saya sendiri,ada apa ya?"

Kurir berambut brunnete itu mengulas senyum dan menyerahkan box yang ia pegang tadi ke Michel," Ini ada kiriman dari nona shiren untuk anda"

Dengan sedikit bingung michel menerima box dan berkata,"Terima kasih"

"Terima kasih kembali". Ucap kurir itu lalu kemudian berjalan pergi meninggalkan apartemen michel.

Setelah memastikan kurir tadi telah pergi,dengan cepat michel berbalik dan menutup pintu dengan salah satu kakinya.

Dengan posisi masih dibalik pintu,tangannya dengan cekatan membuka box itu. Dalam hati ia penasaran apa yang diberikan shiren untuknya. Memang terkadang sahabatnya itu sering memberinya barang atau sesuatu,padahal ia sudah menolaknya tapi shiren tetap kekeh dan bilang ia hanya mencoba untuk menjadi sahabat yang baik.

Seketika mata michel terbelalak saat melihat isi box tersebut yang ternyata adalah sebuah gaun berwarna drak blue selutut yang berhiaskan pita besar di paha kiri. Desainnya tampak elegan dan mewah,sesuai dengan apa yang ia harapkan. Shiren memang selalu mengerti apa yang ia butuhkan. Dan ia sangat beruntung memiliki sahabat yang perhatian seperti shiren.

Dengan segera ia berjalan menuju walk in closet untuk memakai gaun itu. Ia harus mempersingkat waktu bersiap-siap agar shiren tak akan mengomel karna ia belum siap saat ia datang. Kurang lebih dua menit ia keluar dari walk in closet lalu kemudian berjalan menuju meja rias untuk menaburkan bedak tipis dan matte lipstik berwarna merah.

Ting Tong!

Tepat waktu! itu pasti shiren! Dengan cepat shiren mengambil dompetnya diatas nakas dan berjalan membukakan pintu. Setelah pintu terbuka,seketika ia tercengang melihat penampilan shiren yang luar biasa cantik dengan gaun berwarna pink yang melekat pas ditubuhnya. Mendadak ia merasa minder karena ia bagaikan upik abu yang tak pantas bersanding dengan putri kerajaan.

"Wow,kou cantik sekali!" puji shiren dengan mata yang berbinar-binar.

"Kou juga sangat cantik!"Balas michel

"Kita sama-sama cantik,sudahlah ayo kita berangkat!"ajak shiren dan mendapat anggukan dari michel.

_________________

Kerajaan Etherni adalah sebuah kerajaan penyihir di bagian utara yang besar dan sangat kuat. Terkenal dengan kekuasaan seorang raja yang bersifat rendah hati,dan ramah tapi mampu mengalahkan kerajaan-kerajaan lainnya,dibawah kepemimpinan raja verlysien membuat rakyat hidup makmur dan tenang. Kerajaan ini juga terkenal dengan lima pangeran tampannya yang belum memiliki pasangan hidup. Banyak putri-putri dari kerajaan lain yang memcoba menarik perhatian salah satu dari pangeran tersebut. Tapi sayang,kelima pangeran tersebut terlalu dingin untuk disentuh. Mereka terkenal kejam dan tidak segan untuk membunuh orang yang berani mengusik kehidupan mereka. Konon permaisuri atau ibu mereka mati terbunuh ditangan mereka sendiri.

Sedangkan diruangan besar yang interiornya tampak mewah dan juga perabotannya yang dilapisi emas,terlihat lima wich prince yang tengah duduk dikursi kebesaran mereka masing-masing. Para pangeran tersebut bingung dengan pikirannya masing-masing,dan sudah satu jam lamanya mereka diam seperti itu.

"Dia akan pergi kesebuah pesta bersama temannya!" Ucap lelaki bersurai hitam kecoklatan yang memecah kesunyian. Tepat ditelapak tangannya terlihat dua orang perempuan yang tengah berbicara didepan sebuah apartemen.

"APA?!!"teriak ketiga pangeran lainnya bersamaan.

"Dengan siapa ia pergi?"

"Apakah seorang lelaki?"

"Aku akan membunuh lelaki itu!"

Suasana yang tadinya hening berubah menjadi ribut seketika.

"Jangan berisik! dia pergi dengan shiren!" ujar lelaki bersurai hitam kecoklatan tadi.

"Aku akan mengawasinya! jangan sampai dia disentuh laki-laki lain!" setelah mengucapkan itu,dalam sekejap lelaki itu menghilang tanpa jejak.

"Kapan kita akan menemuinya?aku sudah tidak sabar untuk memeluk pahanya yang putih dan mulus itu!" tanya laki-laki beraris abu-abu itu. Tatapannya lurus kedepan dan tampak sedang membayangkan sesuatu karena tengah tersenyum sendiri.

Lelaki berambut hitam yang tengah duduk dengah angkuh dikursinya menyahut,"Sebentar lagi".

"Kemarin sebentar! satu minggu yang lalu juga sebentar! sebentar saja trus sampai rambut kenzie beruban!" sungut lelaki berambut biru hijau seraya melipat tangannya didada.

"Sudahlah lebih baik aku menyusul julian saja!"ujarnya kemudian setelah menghilang tanpa jejak seperti julian.

"Beruban ya?"

Kenzie tampak berpikir sejenak kemudian ia tersenyum kecil,

"Denritius spotria." ucapnya seraya memegang rambutnya. Sepersekian detik kemudian rambut hitamnya telah berubah menjadi putih. "Rambutku sudah beruban,jadi bisa sekarang kita menemuinya?"

Kevin memijat keningnya yang terasa pening. Saudara-saudaranya memang tidak pernah bisa mengerti akan resiko yang akan terjadi nantinya.

Memang slama ini mereka tidak bisa menyentuh istri mereka,jika menyentuh mereka akan terpental jauh dan itu sudah pernah dibuktikan oleh kenzie.

Mereka bisa menyentuhnya dengan cara menyihirnya dengan sebuah mantra kuno yang sayangnya hanya ada satu penyihir yang mengetahui mantra tersebut,dan dia adalah kevin alvero. Tapi sampai sekarang kevin masih belum menyihir istri mereka karena sebuah alasan dan mereka tidak tahu itu apa.

avataravatar