2 P R O L O G U E

Langit akan berubah warna menjadi gelap. Gadis berusia delapan belas tahun itu kini sedang menatap semburat orange di hamparan awan yang begitu luas tersebut. Mata bulatnya mengerjap lucu kala melihat burung yang sedang menjelajahi cakrawala. Menikmati semilir angin yang menerpa rambut hitam sepunggungnya itu.

Senyumnya terbit kala mensyukuri nikmat tuhan yang tiada tandingannya. Mensyukuri hidupnya sekarang walau jauh dari keluarga tercinta.

Seseorang memeluknya dari belakang. Tangannya meraih tangan yang sedang melingkari tubuhnya itu. Membalikkan badan lalu mencium pipi orang tersebut. Orang yang selalu menopang kehidupannya selama delapan tahun terakhir. Tak akan ia lupakan segala jasa yang telah ditorehkan dalam hidupnya oleh orang yang sedang dalam dekapannya sekarang. Walau usianya telah setengah abad bahkan lebih,tapi tak pernah mengeluh akan segala kebutuhan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan cucu kesayangannya itu.

"Kapan pulang ke indonesia?" tanya wanita paruh baya tersebut.

"Oma udah ga mau ya aku tinggal disini?" gadis yang sedang menggunakan baju berwarna biru muda itu mencebikkan bibir.

"Kapan oma bilang gitu? Sayang,gak baik loh lari dari masalah. Oma gak akan masalah kalau emang kamu mau menetap tinggal di sini selamanya tapi selesaikan masalah kamu dulu. Apalagi kamu tak menyelesaikannya sudah bertahun-tahun." Wanita itu lalu duduk di salah satu kursi yang memang disediakan di balkon kamar yang di tempati cucunya itu setelah menyelesaikan ucapannya.

"Tapi oma,gimana kalau papa akan mengacuhkanku nanti. Gimana kalau---." Ucapan gadis itu terhenti. "Shhhttt.Percaya sama oma segala masalah akan selesai kalau kamu mau menyelesaikannya. Kamu jangan terlalu takut menghadapi segalanya,semua masalah pasti ada jalan keluarnya,yang terpenting sekarang kamu mau memperbaikinya"

Gadis berobsidian coklat itu menghirup nafas."Tapi aku belum siap oma." Gadis itu tetap kukuh tak mau mengikuti saran omanya dengan segala alasan.

"Kamu udah delapan tahun loh lari dari masalah. Kamu masih bilang belum siap? Dengerin oma, kamu belum siap dalam hal apa? Bertemu papamu? Sayang,kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi suatu saat nanti, bukan oma mau mendo'akan yang buruk. Gimana kalau terjadi sesuatu pada orang-orang di indonesia yang punya kesalahpahaman sama kamu. Gimana kalau misalnya kamu meninggal lebih dulu dan kamu belum nyelesain masalah kamu,yang akan terjadi selanjutnya pasti sebuah penyesalan. Kamu pasti ngerti maksud oma. Jadi cepat selesaikan masalah kamu ya." Wanita paruh baya itu memberi pengertian kembali pada cucunya.

"Pokoknya oma gak mau tahu kamu harus selesain masalah kamu dalam waktu satu bulan. Oma akan hitung dari tanggal satu februari. Kalau misalnya kamu gak bisa nyelesain masalah kamu dalam satu bulan,oma gak akan ijinin kamu buat tinggal di sini lagi dan yang pasti oma akan kasih konsekuesi yang sangat kamu hindari selama ini. Paham?" ucapan tegas wanita paruh baya itu menandakan tidak ada lagi protes,yang artinya mau tak mau gadis berusia delapan belas tahun itu harus mengikuti ucapan omanya.

Gadis itu merenung. Mengingat kembali segala hal yang sudah terjadi delapan tahun yang lalu. Semoga saja langkah awal yang akan ia tapaki dengan kembali ke indonesia adalah awal menuju penyelesaian segalanya.

Mata indahnya kembali menatap awan yang akan berubah sepenuhnya menjadi hitam itu.

Semoga saja batinnya berucap.

%%%%%

Salam rindu,

StrataKata_

avataravatar
Next chapter