8 cerita 8

"YUNA....."(teriak ayahnya).

Emosinya kembali naik,merlina ingin menghentikannya tapi tidak bisa,sekarang dia sangat marah siapapun tidak akan menghentikannya.

Ayah yuna segera menyusul yuna ke kamar,saat yuna akan membuka pintu tapi tangannya ditarik oleh ayahnya dengan keras dan....

PLAK...

Sebuah tamparan meleset ke wajah mungilnya itu.

Sekarang mereka berdua terdiam dan lalu yuna mengeluarkan air mata.tidak ada yang tahu air itu jatuh karna sakit nya tamparan itu atau karna sesuatu yang lain.

Hati yuna sekarang sangat sakit bagaikan tersayat sayat oleh pisau dia memegang pipinya dan melihat ke arah ayah nya.

Ayahnya sekarang sangat syok akan kejadiannya itu.Dia sebelumnya tidak pernah membayangkan atau memikirkan kejadian yang menyedihkan ini.

"Jadi sekarang ayah sudah benar benar memilih,baik kalau ini yang ayah mau akan aku kabulkan dengan senang hati".yuna mengatakannya dengan santai dan tenang tapi air matanya terus mengalir.

Yuna segera masuk ke kamar dan mengambil tas sekolah nya.lalu dia memasukkan beberapa baju di dalam tasnya itu.

"Yuna,apa yang kau lakukan kenapa kam...".

Ucapan ayahnya terhenti oleh omongan yuna.

"Ayah cukup,aku hanya melakukan apa yang seharusnya dari dulu aku lakukan.Sudah lama aku menahan semua ini selama ayah menikah dengan dia ayah sudah tidak begitu peduli padaku lagi.ayah selalu saja membanding bandingkan aku dengan risa.setiap aku ada acara ayah tidak pernah ada waktu,tapi kalau risa ayah rela mengambil cuti untuk menghiburnya".

Ayahnya cuma tercengang mendengar perkataan yuna,dia baru sadar bahwa dia sudah sering mengabaikan yuna.

"Apakah ayah pernah menanyakan kabarku,apa ayah pernah menanyakan bagaimana kesehatanku terakhir kali aku sakit ayah juga tidak tahu,ayah cuma sibuk mengurus pekerjaan kantor dan keluarga baru ayah itu,aku disini juga tidak aa gunanyakan?.Jadi lebih baik aku pergi jadi tidak akan ada penggangu lagi kan?BUKANKAH ITU YANG AYAH MAU*Dengan suara keras*".

Sekarang yuna sedang mengeluarkan semua isi hatinya yang tidak pernah bisa dia katakan.

"Yuna bukan itu yang ayah maksud,kamu cuma salah paham saja terhadap ayah,ayah minta maaf terhadap tindakan tadi".

"Salah paham ya,jadi tamparan di pipiku ini cuma sebuah kesalah pahaman,ayah ternyata aku sudah salah paham besar terhadap mu ya".

"buuukaann.....(gagap)

"sudah cukup ayah,aku sudah bosan dengan semua ini"

Yuna segera ke luar kamar ayahnya tidak bisa menghetikannya saat ke luar kamar dia berjumpa dengan rubah itu dan mengatakan beberapa kata.

"Sekarang kamu sudah puaskan.selamat ya RUBAH LICIK".setelah mengatakan itu yuna pergi tapi si rubah itu pura pura menahannya tapi tidak berhasil.

Ayahnya hanya terdiam di ruangan itu,dia tidak tahu bahwa baginya hanya sebuah perkara kecil tapi ternyata akan menjadi serumit ini.

Yuna akhirnya keluar rumah.sekarang air mata nya tidak keluar lagi karna sudah kehabisan air mata.

Yuna tidak tahu harus berbuat apa,sekarang hatinya sangat hampa.

Yuna sudah berjalan kurang dari satu jam kepalanya benar2 kosong,hanya berbekalan subuah tas,hp dan beberapa uang hasil tabungannya selama ini.

Yuna berjalan jalan terus dan..

Brukkk...

yuna tidak sengaja di serempet mobil.Yuna terduduk,lutut dan sikutnya luka,tapi sekarang yuna bahkan tidak merasakan sakur sedikitpun karena dia memiliki rasa sakit yang lebih sakit lagi daripada luka ini.

Lalu keluar orang dari mobik itu seorang laki laki dan seorang perempuan.

"Dek apa kamu tidak apa apa,kami minta maaf tadi kami benar benar tidak sengaja,tapi tenang saja kami akan tanggung jawab kok'".kata orang laki laki itu.

"Aku tidak apa,tidak perlu sampai ke rumah sakit".kata yuna tapi masih menatap ke bawah.

Tapi ternyata orang yang menabrak yuna itu adalah orang yang dia kenal.

"Yuna"kata si perempuan itu

mendengar suara perempuan itu,yuba teringat seseorang,suara yang sangat di rindukannya lalu yuna melihat ke arah perempuan itu dan....

"MAMA........

avataravatar
Next chapter