3 Chapter 3

"Iyaa iyaa santai, masih lama ini kan"

Sementara itu Ikhsan sedang asik bermain game online dan sama sekali tidak menyimak obrolan kami bertiga, lagipula ia sudah mendengarnya langsung dari Sandi saat di kantin tadi. Waktu berjalan sangat cepat hari ini. Pukul 16.00 aku sudah tiba di rumah. Sebenarnya saat di parkiran sekolah tadi aku sempat bertemu dengan Sandi, dia menanyakan perihal ajakan futsal selasa depan, aku hanya bilang "Iyaa tapi gak janji ya". Kemudian ia mengajakku untuk ngumpul sebentar dengan teman kelas nya, tapi karena aku hari ini sedang mager jadilah aku langsung pulang saja ke rumah.

Oiya aku lupa kasih tau kalian, Sandi adalah siswa kelas XI IPA 2 berbeda satu tahun denganku. Aku kenal dengan dia karena sewaktu SMP aku satu sekolah dengannya dan sedari SMP aku memang sering bermain futsal bersama Sandi. Pukul 20.00 aku kembali membaca buku puisi yang kemarin aku baca, hanya tinggal beberapa halaman lagi. Kali ini aku sangat serius membaca buku puisi tersebut sampai tidak sadar kalau Feri, Ikhsan, Cia dan Sandi mengirimkanku banyak pesan untuk mengajakku pergi ke cafe tempat biasa kami ngumpul. Entahlah aku yang terlalu serius membaca buku tersebut atau aku yang terlalu tidak peduli dengan notif yang terus-terusan muncul di layar HPku.

Esok pagi nya aku sengaja tidak langsung pergi ke kelas, aku mampir sebentar ke kantin untuk membeli air mineral dan ngobrol dengan Mas Danar. Setelah itu aku langsung naik ke lantai 2 dan masuk ke dalam kelas.

"Kalo ada guru bangunin ya"

"Iya" Jawab Feri datar

Beberapa saat kemudian Cia datang berbarengan dengan Ikhsan. Aku sudah setengah tidur namun aku tau kalau mereka berdua datang, karena mereka berdua setiap pagi saat masuk kelas pasti bilang "Selamat Pagiii X IPS 1". Aku sama sekali tidak tau apa yang menyebabkan mereka semangat setiap hari. Mereka berdua-lah yang membuat kelas jadi ramai dan seru. Itu kada teman-temanku yang terhibur dengan sikap mereka berdua. Walaupun aku juga sedikit terhibur dengan sikap mereka berdua.

Setelah mereka selesai menggoda cewek-cewek yang ada di barisan depan, mereka langsung duduk di belakang tempat dudukku. Aku tidak yakin mereka benar-benar serius saat menggoda cewek-cewek tersebut.

"Oii Kevin semalem kemana aja?" dichat gak dibales bahkan dibaca juga engga" kata Cia sambil berusaha membangunkan aku yang sudah setengah tidur.

"Diajak ngumpul sama Sandi malah gak ada kabar" tambah Ikhsan

"Ohh iyaa sorry deh, gak liatin HP soalnya semalem" kataku sambil berusaha bangun dari tidur pagiku yang indah

"Kalo cewek yang ngechat aja langsung dibales" kata Feri "Eh kayaknya si Dina ngeliatin kamu terus tuh vin" Tambahnya

"Emang iya? Ah udahlah biarin aja, masih ngantuk nih"

"Dih, sok ganteng banget najis"

" Apaan si, orang lagi malah dibilang sok ganteng, udah ah mau tidur lagi udah sana jgn ganggu lagi"

"Yeeh dasar, datang ke sekolah cuman buat tidur"

"Berisikkkk"

Pelajaran pertama hari ini Bahasa Indonesia, guru yang mengajak kami Pak Dani namanya. Sejak ia masuk ke kelas beberapa menit yang lalu, teman-temanku sudah tidak telalu memerhatikannya lebih banyak diam dan sibuk bermain HP. Mereka sudah terlanjur kesal dengan perbuatan Pak Dani itu merupakan hal yang wajar kalau mereka kesal dengannya. Kemarin saat kami mengumpulkan PR yang ia berikan, Pak Dani menyuruh kami semua untuk ujian ulang karena kertas hasil ujian minggu lalu yang sudah kami kumpulkan ada beberapa yang hilang. Maka dari itu supaya adil (menurut Pak Dani) kami semua disuruh untuk ujian ulang. Tentu saja kami semua tidak setuju dengan keputusan tersebut, termasuk aku. Setelah perdebatan kecil antara Pak Dani dengan kami satu kelas, akhirnya Pak Dani memutuskan untuk melakukan ujian ulang hanya untuk siswa yang kertas hasil ujianya hilang. Tidak banyak memang, hanya 9 siswa dan Ikhswan termasuk kedalam siswa yang kertas ujiannya hilang tersebut.

"Kevin kantin aja yuk"

Padahal baru 20 menit Pak Dani menjelaskan materi tentang 'kalimat langsung' dan 'tidak langsung', tapi sepertinya Ikhsan sudah tidak pedulik lagi apa yang disampaikan oleh Pak Dani.

"Ayuk deh bosen juga nih"

avataravatar
Next chapter