2 Chapter 2

Hari ini aku masuk kelas dengan penuh rasa malas dan ngantuk bukan hanya hari ini sebenarnya, setiap hari aku memang selalu begini. Sekolahku memiliki empat gedung yaitu, gedung A, B, C, dan D. Dari ke-empat gedung tersebut, hanya gedung D yang memiliki tiga lantai dan yang lainnya hanya memiliki dua lantai. Masing-masing gedung menghadap ke arah lapangan yang berada di tengah. Dan Kelasku berada di gedung B persis di atas ruang kepala sekolah, beberapa guru yang mengajar di kelasku mengatakan bahwa kepala sekolah seringkali merasa terganggu dengan suara berisik yang muncul dari kelasku. Di sebelah lapangan ada sebuah kantin yang luasnya sama seperti lapangan itu sendiri, kantin tersebut memiliki tujuh ruangan berbentuk kubus yang berukuran sedang, dan di dalam kubus tersebut para pedagang berjualan. Di depan kubus tersebut banyak bangku dan meja yang disusun saling berhadapan satu dengan yang lainnya. Diantara kantin dan lapangan ada juga taman kecil yang memiliki beberapa tanaman serta bangku taman yang menghiasinya.

Sebelum aku masuk ke dalam kelas, aku sempat melihat sebentar ke arah lapangan dan taman, hanya ada beberapa siswa yang sedang duduk dibangku taman.

"Nanti kalau ada guru masuk kasih tau ya" kataku ke feri

Lalu aku segera melepaskan tasku dan mengubah fungsi nya menjadi bantal untuk tidur.

"PR Bahasa Indonesia udah belom?"

Feri yang sedari aku datang sedang sibuk dengan buku dan pulpennya langsung melihat ke arahku. Entahlah ia mengerjakan PR atau hanya coba-coba latihan mengerjakan soal.

"Emangnya dikumpulin kapan?"

"Ya pas pelajaran Bahasa Indonesia, habis istirahat pertama"

"Ohh masih lama. Yaudah nanti pas istirahat aku kerjain, liat bukumu ya"

"Iyaaa iya"

Aku kembali melanjutkan tidur pagiku di kelas yang sempat tertunda beberapa saat tadi.

Baru 5 menit aku tidur, feri sudah menyuruhku untuk bangun, guru Sejarah sudah datang katanya. Pelajaran Sejarah berjalan dengan cepat guru kami lebih banyak menjelaskan dan aku hanya mendengarkan sambil berusaha menahan rasa ngantuk. Saat jam istirahat pertama Feri, Ikhsan, dan cia mengajakku ke kantin.

"Kantin yuk, udah laper banget nih" kata cia sambil memegang perutnya yang agak buncit

"Iyaa sekalian ketemu Sandi" tambah Ikhsan

"Kalian duluan aja dah, sebentar lagi selesai nih"

"Ah gak bakal nyusul kalau udah begini mah, mau nitip gak?" kata feri sambil membereskan buku dan pulpen miliknya.

"Boleh deh es cappuccino satu ya"

5 menit sebelum waktu istirahat selesai mereka kembali ke kelas dengan membawa es cappucino yang aku titip sebelumnya.

"Nih. Selasa depan sandi ngajak main futsal, mau gak? kata Cia

Feri dan Cia langsung datang ke tempat aku duduk, kemudian memberikan es cappucino yang sebelumnya sudah aku titip ke mereka.

"Selasa depan? Liat nanti deh kalau gak mager"

Aku kembali lanjut mengerjakan PR Bahasa Indonesia, ternyata soal nya lebih banyak dari yang dibilang Feri. Kalau menurutnya memang PR ini sedikit, karena ia memang sudah sering latihan soal seperti ini tapi kalau menurut aku ini sih termasuk banyak.

"Ayo dong, udah lama nih kita gak main futsal bareng" tambah cia yang sedari tadi sedang duduk di atas meja"

avataravatar
Next chapter