"Siapa yang akan mati, siapa yang tetap bertahan, bukankah masih perlu dibuktikan? Nanti, setelah kau berhasil membuka tas itu, semuanya akan terjawab." Kini Altos yang memasang seringai licik di sudut bibirnya.
Dexter bukannya tidak mengerti dengan apa yang baru saja disampaikan pria ini. Dia merasa pertanyaan itu sangat lucu, dia menertawakannya di dalam hati.
Dexter memang membuka tas itu, tetapi dengan gerakan yang sangat lambat dan tenang. Sementara Altos sudah tidak sabar. Pria itu menggeram dan berseru, "Mengapa tasnya tidak kunjung kau buka?" Dia sangat tidak sabar, sehingga barulah membentak dengan keras.
Dibentak seperti itu, Dexter sangat tidak senang. Matanya yang kejam dan tampak kelam menatap belasan penembak yang berjarak sekitar 2 meter darinya. Dia sangat tenang. Di wajahnya tidak ada garis kemarahan yang muncul, sehingga sangat sulit untuk mengetahui apa yang ada dalam pikirannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com