webnovel

Nama di bibir kita

Gelap lagi, dan dia masih mengapung; sebuah titik cahaya di galaksi yang luas.

Dia ingat sekarang; itu bukan mimpi. Itu kenangan. Dia pernah berada di sini, untuk waktu yang sangat, sangat lama.

Atau setidaknya, dia pikir itu waktu yang lama. Tidak ada cara untuk mengetahui berapa banyak waktu yang telah berlalu di sini.

Tapi dia ingat menunggu. Mengapung dan menunggu hingga jiwanya utuh kembali.

Dan kemudian, saat dia mengapung, dia mendengar suara. Pusat alam semesta, berbisik ke dalam jiwanya yang retak.

--temukan aku

Di mana? Dia bertanya.

--temukan aku saat kamu utuh

Apa maksudnya itu? Dia mengapung dengan bingung, berputar-putar di dalam galaksi yang luas. Dia telah mengapung di orbit yang tetap, tapi dia keluar dari orbitnya tanpa sadar, dan menabrak titik cahaya lain.

Titik cahaya yang patah lainnya. Sama namun berbeda.

Seperti si kembar.

Seperti bagian lain dari dirinya sendiri.

Dan dengan keterkejutan, dia menyentuh titik cahaya yang patah itu.

* * *

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter