"Kakak perempuan, kamu sudah kembali." Suara Sanni terdengar penuh kejutan.
"Kamu nggak cuma nunggu di pintu kan?" Yang Ruxin melirik Sanni, "Takut aku nggak kembali?"
Sedikit rasa malu berkelebat di wajah Yang Sanni, tapi itu cepat hilang, "Iya, aku takut kamu tiba-tiba berubah pikiran dan lari ke belakang rumah keluarga Guan untuk memanggil Guan Qingshu..."
Yang Ruxin merasa jengkel, "Bisa nggak kita berhenti membicarakan orang Guan itu di masa depan?"
"Deal, selama kamu nggak mencarinya, aku juga nggak akan membicarakannya lagi." Sanni mengerucutkan bibirnya.
"Itu janji," kata Yang Ruxin sambil berjalan ke kamar dalam, "Kalau kamu sebut dia lagi, aku bakal marah sama kamu."
Sanni langsung menjulurkan lidah dan membuat wajah cemberut.
Anak-anak kecil itu terus menatapnya sejak dia masuk pintu, meskipun lebih tepatnya mereka memperhatikan guci tanah liat yang dia pegang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com