Ny. Wang hendak mengatakan sesuatu saat pandangannya melewati jendela. Ia melihat ibu mertuanya datang dengan keranjang barang, lalu ia memberi isyarat pada Han Lin dengan matanya. Han Lin mengerti dan berbaring, langsung menampilkan wajah yang menderita dan kesepian.
Saat Han Lin dan Ny. Wang masih di situ, ia berbisik dengan suara yang rendah, "Kau duduk di sana untuk apa? Pergi dan bawa Si Ya ke sini. Apapun itu, dia cucu keluarga Han yang tua. Meski kita tidak punya makanan lezat untuk diberikan padanya, seorang nenek tidak mungkin begitu tega mengabaikan kesulitannya."
Pada akhirnya, dia adalah darah dagingnya sendiri. Meskipun Han Lin tidak peduli pada anak perempuannya, ia tidak bisa hanya menontonnya kelaparan hingga mati. Ia merasa Ny. Wang terlalu kejam. Ibu macam apa yang tidak peduli hidup mati anaknya?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com