Tawa Mrs. Pierson Tua memenuhi rumah ketika ia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya sepanjang makan malam. Menatap meja yang hampir kosong itu, ia mengangguk dengan persetujuan.
"Terima kasih untuk makan malamnya, Nenek," ujar Penny, sambil secara sopan mengelap bibirnya dengan kain. "Makanannya enak sekali!"
"Saya senang kamu menyukainya. Anakku, saya pikir kamu bercanda ketika kamu bilang kamu bukan pemilih makanan!" Mrs. Pierson Tua tertawa. "Ini membuat saya merasa bahwa semua waktu di dapur sangat berharga setiap detiknya!"
Penny terkekeh, sedikit malu. "Aku akhirnya makan lebih dari yang seharusnya."
"Tidak, kami memang menyuruhmu makan sepuasnya! Saya hanya senang kamu menyukai semuanya, anakku."
"Itu… lezat sekali." Penny tidak bisa menahan diri untuk tidak merona, menghangatkan hati wanita tua itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com