"Perasaan tidak nyaman saat salah paham oleh Sang Qi, tidak terasa enak, kan?" Suara Sang Shixi sejuk, dan aku bisa menangkap sedikit nada sarkastik.
Aku berbalik sambil tersenyum: "Bagaimana aku tahu kalau itu tidak enak?"
"Kamu hanya suka memamerkan kekuatanmu," katanya.
Dia juga bisa saja bilang kalau aku suka berperan sebagai Big Tail Eagle.
Aku tidak peduli, toh sudah begini keadaannya.
Aku merangkak kembali ke tempat tidur untuk melanjutkan tidur, tanpa tahu apa yang dilakukan Sang Shixi.
Sebanyak apa pun dia membantuku, aku tidak akan berterima kasih kepadanya.
Dia berhutang padaku.
Saat aku menutup mata, mata berkaca-kaca Sang Qi muncul di benakku, berkelebat terus menerus, menolak untuk hilang.
Aku tetap tidur sampai matahari tinggi di langit sebelum bangun, aku yang paling bandel di rumah itu, karena setiap anggota generasi muda harus mengunjungi kamar si tua di pagi hari untuk memberikan penghormatan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com