BERLUTUT DAN HISAP KONTOLKU(R-18)

Mataku melebar dalam ketidakpercayaan.

Saya menjadi merah padam.

"A-apa?" Saya bertanya tidak bisa percaya bahwa dia benar-benar mengatakan itu kepada saya.

"Saya bilang saya punya luka di dekat kontol saya." Dia mengulangi. "Ada yang menusuk saya di samping bola saya. Sekarang berlututlah dan bersihkan itu. Bukankah itu yang kamu lakukan pelacur?"

Jantungku mulai berdebar kencang.

Insting pertamaku adalah melarikan diri dari ruangan itu, menjauh darinya.

Namun jika saya melakukannya, orang-orang akan memperhatikan ada yang tidak beres dan kata-kata akan mulai menyebar.

Saya tidak bisa menanganinya dan saya kenal Alexander. Dia akan menggunakan itu sebagai kesempatan untuk menyerahkan saya.

Saya telah berusaha sebaik mungkin dan berhasil menghindarinya untuk waktu yang cukup lama, saya mulai percaya bahwa saya telah berhasil.

Tapi sekarang di sinilah saya.

Pria-pria lain menunggu saya, mengobrol dengan anggota kawanannya yang ikut datang.

Ruang besar itu ramai.