Seorang Penjahat yang Sempurna

Dia belum pernah melihat Qiao An sedemikian tak berdaya, sedemikian hancur. Tetapi gadis bodoh ini begitu pandai menyembunyikan emosinya saat dia sedih sekali. Dia hampir mempercayainya.

Qiao An segera menghapus air matanya, lalu berbalik dengan rasa malu, tidak sanggup menatapnya.

Huo Xiaoran tiba-tiba tersenyum. "Kamu tidak tega berpisah dengan saya?"

Dia dengan mudah membuka luka itu, dan Qiao An berhenti berpura-pura. Matanya yang berbentuk almond terbelalak saat dia menatapnya dengan tajam. "Kamu merasa sangat bahagia? Ada wanita bodoh yang mencintaimu dengan sepenuh hati!"

Huo Xiaoran cemberut. "Ya, tapi kamu bisa lebih bodoh lagi."

Dia menduga Qiao An terlalu sombong. Dia jelas mencintainya, tapi dia terlalu tertahan. Di mata dunia sekuler, cintanya terlalu mudah ditebak.

Dia terlalu menghargai kata sopan santun. Jadi cintanya hati-hati. Dan karena dia berhati-hati, dia, yang ceroboh, tidak bisa merasakan cintanya.