1 PROLOG

Aku membuka diaryku perlahan membaca kenangan – kenangan yang ku tuliskan disana. Aku terus menggerakkan jariku lembut membalik setiap halamannya dengan senyum kecil. Tanganku terus bergerak sampai pada halaman terakhir yang aku tuliskan di tahun 2018, tahun yang tidak akan pernah terlupakan hingga saat ini. Dimana aku menuliskan isi hatiku yang tak dapat ku sampaikan padanya. Padanya yang sangat ku rindukan.

Untuk: Yi Ahn oppa(1)

Tanpa waktu telah berlalu sejak hari itu.

Apa kau baik – baik saja? Apa kamu menjalani hidup barumu dengan baik? Apa kamu pernah sesekali memikirkanku? Jika kamu bertanya padaku pertanyaan itu aku akan menjawabmu, aku baik – baik saja, aku menjalani hidupku dengan baik, dan aku selalu memikirkanmu. Pertemuan kita awalnya tidak berkesan sama sekali, namun seiring berjalannya waktu aku tidak menyadari 5 tahun yang telah ku habiskan bersamamu terasa sangat bermakna. Oppa membuatku mengalami hal yang tidak pernah aku alami sebelumnya.

Sampai saat ini aku tidak tahu apa yang telah terjadi pada hubungan kita. Aku merasa semuanya baik – baik saja sampai aku tidak menyadari bahwa oppa telah mengambil langkah mundur yang sangat jauh dariku. Aku tidak tahu apa semua ini memang tidak baik – baik saja, atau memang sejak awal tidak terjadi apa – apa diantara kita. Aku memang mengatakan padamu hari itu bahwa aku menyukaimu, tapi aku tidak pernah mendengar jawaban apapun darimu, aku tidak akan memaksa jika oppa memang tidak menyukaiku. Setidaknya katakan dengan jujur jika memang itu yang kau rasakan.

Jika memang suatu saat nanti kita mendapat kesempatan untuk bertemu, aku berharap ketika hari itu benar – benar terjadi, hatiku tidak terasa hampa dan sakit. Aku ingin bertemu denganmu ketika musim semi yang indah datang, saat langit biru cerah, angin yang berhembus terasa sejuk, dan senyum manis tersungging di bibir kita masing – masing.

Aku berharap hari itu dapat menjadi kenyataan sekali saja. Karena dengan begitu aku akan mengucapkan permintaan maafku, permintaan maaf karena perasaan yang ku simpan ini telah melukai hatimu.

Aku menutup diaryku perlahan sambil menghembuskan nafas berat dari mulutku. Aku masih sering teringat akan hari itu, namun aku terus meyakinkan diriku untuk melangkah maju melajutkan hidupku.

***

(1): Panggilan perempuan kepada laki-laki yang lebih tua

avataravatar
Next chapter