10 CHAPTER 9:PERUBAHAN

Aku berjalan masuk menuju ke arah kelas, namun sekali lagi langkahku terhenti melihat pohon yang dipenuhi bunga sakura yang bermekaran indah, aku mendongak kecil menatap guguran bunga indah yang menghujani taman itu. Getar kecil ponselku membuyarkan lamunanku aku pun mengeluarkan ponselku cepat melihat pesan yang masuk

"sampai bertemu nanti di sekolah".

Aku tersenyum kecil melihat pesan itu lalu melihat ke sekeliling geli. Aku menggerakkan jariku dengan hati berdebar "aku sudah sampai di sekolah, tapi aku tidak melihat sunbae hahahaha.." jawabku bergurau. Aku memasukkan ponselku ke dalam saku setelah mengirimkan pesan itu, lalu aku menggerakkan kakiku duduk di bawah pohon menyenderkan lenganku santai di atas meja batu di hadapanku. Tanpa sengaja mataku menatap ke arah balkon dan pandanganku bertemu dengannya. Di saat yang sama ketika pandangan kami bertemu, getar singkat terasa dari saku seragamku, aku mengedipkan mataku beberapa kali mengalihkan pandanganku mengeluarkan ponselku dari saku cepat. Aku membuka pesan itu

"tapi aku telah melihatmu" jawabnya.

Aku kembali mendongakkan kepalaku menatapnya yang berdiri menunduk kecil menatapku. Entah kenapa senyum kami mengembang bersamaan, kami pun selalu menatap dari tempat yang sama, dengan senyum yang sama. Tanpa kata – kata, aku pun mulai terbiasa dengan kehadirannya di balkon itu, dan aku pun mulai merasa terbiasa dengan bangku di bawah pohon sakura itu.

000

Hujan musim semi pun turun membasahi tanah lapangan sekolah dalam hitungan detik, jam istirahat pun menjadi waktu yang pas untuk menikmati suasana sejuk yang datang dari hujan. Aku pun berjalan keluar kelas dan berdiri diam menatap hujan, sambil sekali – kali mengulurkan tangan merasakan tetesan air yang jatuh membasahi tanganku. Getar panjang ponsel terasa dari saku seragamku, aku menyeka tanganku cepat di rok seragamku, dan mengeluarkan ponselku melihat nama yang tertera di layar. Aku mundur perlahan sambil menempelkan ponselku ke telinga

"hallo.." sapaku

"apa yang kau lakukan di depan hujan deras seperti ini?" tanya Yi Ahn terdengar cemas,

aku menoleh cepat ke arah balkon melihatnya menatapku dengan wajah terlihat sedikit kesal. Aku melipat bibirku masuk ke dalam mulutku canggung, aku terdiam tidak tahu harus menjawab apa. Saat itu aku merasa seperti maling yang tertangkap basah ketika mencuri di rumah seseorang, aku pun tertawa canggung "aku ha-" kata – kataku terhenti oleh guntur yang meledak keras dari langit. Aku pun menutup mataku rapat – rapat sambil berteriak keras menutup telingaku, melihat itu Yi Ahn mendekat ke arah balkon menatapku dengan ponsel yang menempel di telinga

"hey, Yoo So Eun.. gwaenchanha(1)? Lihat aku, hey!!" panggilnya cemas.

Aku yang masih menutup mataku ketakutan tidak mendengar apapun yang ia katakan tadi. Tanpa berlama – lama lagi ia berlari cepat menuruni tangga dan menghampiriku, Yi Ahn menghembuskan nafas besar di hadapanku "bukalah matamu, tidak apa" sahutnya di sela nafasnya yang terengah. Aku pun membuka mataku perlahan melihat Yi Ahn yang telah berdiri di hadapanku 'aishh.. memalukan' keluhku dalam hati, aku pun kembali menutup mataku rapat menyembunyikan rasa maluku. Tawa Yi Ahn pecah melihat tingkahku itu, ia meletakkan tangannya di atas kepalaku lalu mengusap rambutku cepat "kau ini..." sahutnya lalu tertawa geli, Yi Ahn menunduk mendekatkan wajahnya ke arahku "sudahlah, tidak perlu malu" bisiknya jahil. Aku menurunkan tanganku dari telinga cepat lalu membuka mataku menatapnya dengan bibir cemberut, Yi Ahn pun tertawa kecil lalu mengoyangkan tangannya mengusap kepalaku kecil.

Kami berdiri berdampingan menikmati waktu istirahat yang tersisa sambil menatap hujan yang turun semakin deras membasahi lapangan sekolah. Aku sesekali berusaha menatap Yi Ahn dari ujung mataku, masih teringat akan tingkah konyolku yang memalukan tadi. Namun mengingat semua itu membuatku tersenyum geli, Yi Ahn pun menggerakkan tangannya cepat menepuk kecil kepalaku dan menekan jarinya membuatku menoleh ke arahnya, ia pun menoleh cepat

"apa yang kau tertawakan?" tanyanya ingin tahu

aku menggeleng cepat "tidak ada.." jawabku menyembunyikan isi pikiranku.

Yi Ahn menyipitkan matanya curiga menatapku lurus "kau bohong" simpulnya cepat.

Aku membuka mulutku "ti- tidak... aku tidak bohong, sungguh aku tidak memikirkan apapun" bantahku gagap, Yi Ahn tertawa kecil lalu mengusap rambutku sekali lagi lalu menarik tangannya santai. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku celana "aku kembali ke kelas" pamitnya santai lalu membalikkan badannya cepat berjalan ke arah tangga. Aku pun membalikkan badanku perlahan, namun gerakanku terhenti, aku kembali menatap punggungnya sejenak dan tiba – tiba Yi Ahn membalikkan badannya pelan sambil terus berjalan. Pandangan kami pun bertemu, saat itu juga senyum kecil tersungging begitu saja di ujung bibir kami berdua. Tanganku mengepal kecil melihat senyum di sudut bibirnya itu, ia kembali membalikkan badannya melanjukan langkahnya cepat mendengar bell sekolah yang telah berdering keras menandakan jam istirahat yang telah usai.

***

(1)Apa kau baik – baik saja?

avataravatar
Next chapter