4 CHAPTER 3:TERKENAL

Tanpa kusadari, aku telah menjadi bintang di kalangan senior dalam satu hari sekolah. Sejak hari pertama masuk, aku sudah menjadi perbincangan hangat bagi para senior khusunya tim basket andalan sekolah. Alasannya, karena aku cantik? Tidak, karena aku pintar? Tidak, karena aku berteman dengan kalangan popular? Tidak. Aku menjadi bintang dalam sehari karena kakakku sendiri. Aku tidak pernah menduga kalau kehadiranku di SMA SONGHWA akan sangat berdampak besar, tapi itu lah yang terjadi. Ketika aku masih kelas 3 SMP eonni(1) memutuskan pacarnya yang masuk dalam kategori terkenal, pria itu adalah bintang basket kebanggaan sekolah dulu dan sampai aku masuk SMA SONGHWA dia masih bintang basket, bahkan lebih terkenal dari sebelumnya. Pria itu tinggi tentunya, tubuhnya bidang dengan kulit putih, rahang tegas, matanya sedikit sipit dan bibirnya sedikit tebal. Namanya? Choi Min Ki. Saat itu ia tidak menyangka kalau eonni akan memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengannya beitu saja. Dia sangat sedih sampai beberapa temannya menghubungi eonni memintanya menerima Min Ki kembali, tentu saja eonni menolak permintaan itu. Tetapi kejadian itu menjadi kesialan tersendiri bagiku, aku melupakan kenyataan penting kalau Min Ki sunbae masuk ke SMA SONGHWA. Setelah hari pertama kemarin, aku langsung menjadi perbincangan hangat

"ADIK MANTAN PACAR CHOI MIN KI ADA DI KELAS 1 – 5"

kabar itu sudah tersebar luas dan tentu saja identitasku sudah mulai di ketahui hampir semua senior, khususnya tim basket sekolah.

Aku berjalan santai membawa nampan makanku sambil mencari dimana teman – temanku duduk, tanpa ku sadari segerombol siswa laki – laki yang tidak ku kenal melirik ke arahku sambil berbisik satu sama lain. Setelah aku tak jauh melewati meja geromboaan itu, mereka mulai berbicara dengan suara lantang

"benar itu orangnya, Yoo So Eun.. dia adik mantan pacar Min Ki" sahut seorang pada yang lain.

Sejak hari itu, aku menyadari betapa terkenalnya aku.

Sebenarnya aku tidak peduli dengan apapun yang orang katakan tentangku. Namun, satu alasan besar tiba – tiba membuatku ingin bertindak menanggapi gossip itu. Aku tidak nyaman berjalan ke luar kelas karena Min Ki sudah memiliki pacar baru, tentu saja gossip yang beredar ini membuat pacar barunya itu mengetahui kehadiranku. Aku yang awalnya tidak tahu bagaimana wajah pacarnya itu akhirnya mengetahuinya karena ia selalu menatapku sinis, awalnya aku menanggapinya dengan lelucon halus seperti "eonni tidak tertarik lagi padanya" atau mungkin "aku tidak mengenalnya" namun pandangan sinis wanita itu tidak berubah padaku. Pandangan itu sangat menggangguku.

Akhirnya aku hanya bisa melindungi diriku dengan memutuskan untuk tidak meninggalkan kelas sebisa mungkin, setelah makan siang aku akan langsung kembali ke kelas. Sampai suatu hari takdir sial menghampiriku, aku berjalan santai menuju mesin minuman bersama Ye Rin. Segerombolan pria dari arah berlawanan berjalan santai sambil berbicara satu sama lain akrab menarik perhatianku dan Ye Rin, kami menoleh menatap gerombolan itu dan membuat mataku langsung melebar kaget. Dalam hitungan detik aku dan Min Ki sudah saling mentap, apa yang aku rasakan saat itu? Canggung, sangat canggung. Aku memutar mataku pelan dan melepaskan tawa garing

"sunbae(2).. anyeonghaseyo" sapaku canggung

"oh.. So Eun –ie, anyeong" balasnya santai.

Teman – teman Min Ki sunbae langusung saling mendorong kecil satu sama lain sambil tertawa geli, tentu saja mereka sudah tahu siapa aku. Namun hal lain langsung menarik perhatianku, yaitu Ye Rin yang tiba – tiba sudah berhadapan akrab dengan seorang dari teman Min Ki sunabe. Aku memiringkan kepalaku bingung melihat ke akraban mereka, namun aku yang sangat ingin segera mengakhiri pertemuan canggung ini menyikut kecil lengan Ye Rin mengajaknya kembali ke kelas. Ye Rin melambaikan tangan kecil pada pria itu, namun tindakan pria itu membuatku semakin tercengang, ia tersenyum cerah dan mengangkat tangannya mengusap kecil rambut Ye Rin. Aku hanya membuka mulutku hampa melihat adegan itu 'apa - apaan dia.. playboy..' hinaku dalam hati.

Setelah kami sudah cukup jauh dari mereka, aku melirik kecil Ye Rin dan membuka mulutku memulai pembicaraan

"siapa dia?" tanyaku canggung,

Ye Rin menoleh ke arahku sambil mengangkat alisnya "hmm?" gumamnya. Aku menujuk ke belakang kecil "sunbae tadi? Kau mengenalnya?" tanyaku lagi, Ye Rin membuka mulutnya hampa lalu mengangguk sejenak

"hmm... oppa(3) itu anak kerabat orang tuaku" jawabnya santai.

Aku mengangguk paham sambil tersenyum memutuskan untuk menghentikan pembicaraan sampai di situ saja. Ye Rin pun tidak menyanyakan apapun padaku, aku rasa teman – temanku sudah mendengar gossip yang beredar itu, namun mereka tidak ingin tahu tentang itu. Aku merasa sedikit lega tentang itu, lagi pula itu bukan hanya masalahku dan aku juga tidak ingin menceritakannya pada siapapun.

***

(1)Panggilan wanita kepada wanita yang lebih tua.

(2)Senior.

(3)Panggilan wanita kepada pria yang lebih tua.

avataravatar
Next chapter