15 CHAPTER 14:GUGURAN DAUN

Aku duduk tersenyum menatap Yi Ahn yang tersenyum menatapku dari balkon lurus, daun kemerahan yang gugur tertiup angin pun membuat suasana itu semakin terasa indah. Yi Ahn membuka mulutnya hampa tampak mengatakan sesuatu, namun aku tidak mengerti apa yang ia katakan itu. Aku mengangkat alisku bingung lalu membuka mulutku hampa "apa?" sahutku sambil menggeleng kecil, Yi Ahn tampak mengulangi perkataannya dengan ekspresi sedikit terganggu. Aku pun menghembuskan nafas besar dari mulutku dan berdiri dari tempat dudukku berjalan mendekat ke arah balkon. Aku mendongak menatapnya lurus sambil mengangkat tanganku menutupi sinar matahari yang menghalangi pandanganku. Yi Ahn menyenderkan lengannya santai di balkon dan menunduk lebih dalam menatapku, senyum miringnya tersungging menambah ketampanannya hari itu

"apa kau sudah makan?"

Bahuku bergerak kecil mengikuti tawaku yang pecah mendengar pertanyaannya yang tidak ku mengerti sejak tadi itu, aku mengangguk beberapa kali sambil tersenyum lebar menatapnya. Yi Ahn terlihat teringat akan sesuatu dan membuka mulutnya lagi

"bagaimana praktikummu? Apa kau bisa mengerjakannya?" tanyanya tiba – tiba

"praktikum? Bagaimana sunbae bisa tahu?" tanyaku kaget.

Senyum puas tersungging dari bibirnya, ia menopangkan dagunya sambil menunjukkan ekspresi sombongnya "aku tahu segalanya" timpalnya angkuh. Aku meliriknya sinis melihat sikap angkuhnya itu

"kau pasti tahu dari Ye Rin..." timpalku mematahkan kesombongannya.

Yi Ahn tersenyum kecil "tidak penting aku tahu dari mana, ayo jawab aku, bagaimana praktikummu hari ini?" tepisnya mengelak. Aku memutar mataku sambil menaikkan kedua bahuku cuek, melihat gerak – gerik itu Yi Ahn tampak paham apa yang terjadi pada praktikumku hari ini. Tentu saja jawabnnya hanya satu yaitu HAN.CUR. Bell yang berdering keras menghentikan pembiacaraan antara aku dan Yi Ahn, aku mendongak kecil lalu melambaikan tanganku padanya cepat, Yi Ahn pun tersenyum kecil lalu menegakkan badannya pelan. Aku langsung berbalik kembali ke kelasku tanpa menoleh lagi.

000

Musim gugur pertamaku di SMA SONGHWA telah datang menyapa. Aku mengangkat tanganku menangkap guguran daun yang berterbangan terbawa angin dengan senyum kecil menghiasi bibirku. Aku pun memasukan daun kering itu kedalam saku jaketku dan menggerakkan kakiku hendak meninggalkan sekolah, namun langkahku terhenti melihat Ye Rin yang berdiri diam di samping luar gerbang sekolah. Aku memiringkan kepalaku bingung melihatnya tampak seperti menantikan kedatangan seseorang, sebelumnya Ye Rin meninggalkan kelas lebih dulu dan berpamitan pada kami bawha ia harus pulang lebih dahulu. Aku pun melangkahkan kakiku hendak menghampirinya namun langkahku kembali terhenti, mataku melebar kecil melihat Chae Ryung datang menghampirinya dan mereka terlihat berbicara serius. Aku mengurungkan niatku untuk menghampiri Ye Rin, kaki ku mengambil beberapa langkah mundur dan aku pun membalikkan badanku berjalan melawan arah dari tempat mereka berdiri.

Aku duduk di bus menempelkan kepalaku ke kaca dengan headset menyumbat telingaku. Untuk kesekian kalinya aku menghembuskan nafas besar dari mulutku. Aku menikmati alunan lagu yang berputar dari ponselku, namun pikiranku terus tertuju pada hal yang menurutku masalah meski seharusnya itu bukam masalahku. Getar singkat ponselku membuyarkan pikiranku, aku menegakkan kepalaku sambil membenarkan posisi dudukku cepat. Jariku bermain kecil membuka pesan yang masuk barusan

"Hey!"

Aku mengigit kecil bibir bawahku dan mendongakkan kepalaku pasrah menghembuskan nafas besar sekali lagi. Aku berdeham kecil kembali melihat pesan yang terpajang di layar ponselku 'dia tidak tahu apa yang kau pikirkan, bersikap biasalah Yoo So Eun! Ya, bersikap biasa' sahutku dalam hati dengan tekad bulat. Aku menatap ponselku dalam – dalam mulai mengetikkan pesan cepat dan mengirim pesan itu cepat. Aku merasa sangat aneh, perasaan itu seperti perasaan bahwa aku sedang merebut pacar seseorang. Aku pun mulai berfikir untuk menanyakan secara langsung pada Yi Ahn, namun melihat sikap yang ia tunjukan, aku rasa dia tidak tahu tentang perasaan Chae Ryung saat itu. Entah dia benar – benar tidak tahu, atau dia berpura – pura tiak tahu. Getar singkat membuat harapanku semakin besar

"Ohh... sunbae annyeong~"

"Apa kau sudah sampai dirumah?"

"Belum, aku masih di perjalanan pulang"

"Bagaimana hari ini?"

"Baik, Hanya sedikit melelahkan, sunbae mwohae?"

Tanpa kusadari caraku berbicara dengannya telah berubah, aku merasa jauh lebih nyaman dengannya. Aku pun tidak lagi berbicara formal dengannya, aku tidak menyadari perubahan yang terjadi begitu saja itu. Namun, aku menyadari bahwa kami telah menjadi lebih dekat dari sebelumnya.

Pembicaraan kami terus berlanjut, tanpa terasa aku pun telah sampai di rumah. Aku pun meletakkan tasku santai di samping tempat tidurku dan melemparkan diriku ke atas kasur lemas. Aku tidak membayangkan masa SMAku akan sangat melelahkan dan penuh teka – teki seperti ini. Aku pun kembali menatap ponselku dan menurunkan tanganku lemas melihat tidak ada balasan yang datang dari seseorang yang ku tunggu. Eomma pun membuka pintu kamarku cepat lalu masuk dan berkacak pinggang

"kenapa kau belum mandi sudah naik ke atas kasur?" omelnya langsung,

aku pun langsung bangkit dari tempatku cepat "ahh... iya – iyaa, baiklah" selaku cepat berusaha menghentikan omelan eomma. Aku berjalan melewati eomma keluar dari kamar dan masuk ke kamar mandi cepat. Setelah beberapa menit, aku pun keluar dengan perasaan segar sambil menggerakkan tanganku santai mengeringkan rambutku yang basah dengan handuk. Aku masuk ke kamar santai lalu meraih ponselku yang tergeletak di atas kasur

"Mianhae, aku tadi sedang belajar. Kau sendiri sedang apa?"

Aku tersenyum kecil membaca pesan itu, aku mengangguk kecil 'tentu saja kau belajar, kau salah satu murid terajin di sekolah' hinaku dalam hati. Aku pun menggerakkan jariku dengan senyum kecil menghiasi bibirku, eomma kembali membuka pintu kamarku cepat membuatku menoleh kaget menatap pintu kamarku "So Eun –ah, ayo makan malam" panggil eomma senang. Aku mengedipkan mataku beberapa kali "o- oh eomma" jawabku gagap, mendengar jawabanku eomma tersenyum lebar lalu menutup pintu kamarku cepat. Aku kembali menatap layar ponselku

Ketikanku terhenti pada kata "aku sedang..." aku mengendus kecil dengan senyum lebar menghiasi bibirku dan melanjutkan kata – kataku yang belum selesai itu "makan" tambahku cepat lalu meletakkan ponselku diatas meja, berjalan keluar dari kamarku.

000

Aku kembali masuk ke kamarku dengan perut kenyang dan kembali melemparkan tubuhku berguling di atas kasur. Tiba – tiba aku teringat akan pesan Yi Ahn yang terakhir kali aku balas, aku pun membalikkan badanku menatap ponselku yang diam di atas meja dan menarik kecil tubuhku mendekati meja itu. Aku meraih ponselku cepat lalu berbalik terlentang membuka ponselku cepat, dia membalas pesanku. Aku menggerakkan jariku membuka pesan itu cepat

"Apa yang kamu makan?"

"Tentu saja aku makan nasi..."

Jawabku bergurau sambil tertawa jahil. Pesan kami terus berlanjut hingga malam semakin larut. Rasa kantuk pun mulai menyerang kami dan membuat kami memutuskan ungtuk menghentikan pembicaraan malam itu

"Tidurlah, ini sudah malam"

"Sunbae juga, tidurlah hahaha. Kau terlihat lelah tadi..."

"Hmm.. aku lelah. Kalau begitu aku tidur dulu, kau juga tidurlah. Selamat malam Yoo So Eun, sampai besok!"

"Selamat malam, sunbae."

Aku pun menurunkan ponselku dan menghembuskan nafas lega dengan senyum manis menghiasi bibirku. Aku pun meletakkan ponselku di atas meja dan mematikan lampu kamarku. Malam itu, tidurku terasa sangat nyenyak, sangat nyenyak sampai membawaku ke dalam mimpi yang sangat indah.

***

avataravatar
Next chapter