11 CHAPTER 10: SNS

Hujan kembali membasahi seluruh kota di hari – hari berikutnya, aku menghembuskan nafas kecil sambil menutup payungku lega saat sampai di pintu utama Sekolah. Aku mengibaskan payungku pelan, lalu melipat payungku rapi memasukkannya ke dalam tas. Aku membalikkan badan santai lalu melangkah menuju kelas, namun langkahku terhenti saat aku mendengar seseorang memanggil namaku

"Yoo So Eun~~" panggil Ye Rin manja dari arah pintu sekolah.

Aku menoleh cepat dan tersenyum lebar menyambut Ye Rin yang berlari kecil ke arahku, kami berjalan bersama menuju kelas sambil mengbrol kecil tentang tugas dan berbagai hal lain. Ponselku berdering singkat membuatku mengalihkan perhatianku dari Ye Rin dan mengeluarkan ponselku cepat dari saku jaket, senyumku melebar melihat nama yang tertera di layar ponselku. Aku pun menggerakkan jariku cepat membuka pesan yang baru saja masuk itu

"maaf, aku ketiduran semalam, sampai bertemu nanti di sekolah".

Ye Rin yang melihat senyum lebarku yang tidak biasanya itu pun mendekatkan wajahnya, menginip ponselku cepat "nuguya?" tanyanya ingin tahu. Aku menoleh sekilas mendengar pertanyaan Ye Rin barusan "oh, Yi Ahn sunbae..." jawabku sambil menggerakkan jariku cepat membalas pesan itu. Senyum di wajah Ye Rin pun perlahan menyurut, ia membuka mulutnya hampa sambil mengganguk canggung. Aku yang asik menatap pesan di ponselku pun akhirnya tidak memperhatikan arahku berjalan, tiba – tiba aku menabrak bahu seseorang yang membuat langkahku terhenti. Aku mengangkat kepalaku cepat menatap seorang siswi perempuan yang tidak ku kenali, aku pun langsung membungkukkan badanku meminta maaf "joesonghabnida(1)" sahutku sopan. Anak perempuan itu juga membalikkan badannya ke arahku membungkuk meminta maaf, saat ia menegakkan badannya matannya melebar kecil menatapku seakan ia mengenali siapa aku. Anak perempuan ini terlihat cukup tinggi dengan mata bundar, hidung yang terlihat mancung, dan rambut pendek sebahunya terurai indah. Ia memutar matanya menatap Ye Rin dan senyumnya pun melebar perlahan

"Ye Rin –ah" sapanya ramah,

Ye Rin tampak tersenyum lebar melambaikan tangannya ke arah anak itu "ohh.. Chae Ryung –ah anyeong.." balasnya menyapa.

Aku memutar mataku menatap Ye Rin dan anak bernama Chae Ryung ini bergantian, Ye Rin memang memiliki banyak teman di SMA SONGHWA, aku sendiri terkadang merasa canggung saat menunggunya bicara dengan teman – temannya yang tidak ku kenali. Chae Ryung tampak melirikku kecil dan tersenyum kaku "kalau begitu aku ke kelas duluan, sampai jumpa, maaf telah menabrakmu tadi" sahutnya terdengar canggung. Aku pun melambaikan kedua tanganku cepat "aniyo, harusnya aku yang minta maaf" timpalku, Chae Ryung pun hanya tersenyum kecil sambil melambaikan tangannya, lalu membalikkan badannya melajutkan langkahnya. Aku menoleh kecil menatap Ye Rin

"nugu?" tanyaku ingin tahu

Ye Rin tersenyum kecil "Goo Chae Ryung, dia ranking 1 di kelas 1 – 1, dia juga mengenal Yi Ahn oppa" jelasnya singkat.

Aku hanya mengangguk kecil sambil membuka mulutku hampa tanpa mengatakan apapun. Aku pun kembali menoleh kedepan menatap punggung Chae Ryung yang semakin menjauh diam.

000

Aku duduk menikmati makan siang sambil mengobrol santai bersama teman – temanku. Sejak pertemuan di hari itu, aku terus mengenali wajah Chae Ryung. Namun, hal yang membuatku sedikit terganggu adalah cara ia menatapkku. Ia menatapku dengan cara yang menurutku tidak biasa, ia selalu menatapku dengan senyum yang di paksakan di ujung bibirnya. Terkadang aku kesal melihat ekspresi itu 'jika tidak mau tersenyum padaku, tidak usah tersenyum padaku' omelku dalam hati. Namun aku hanya bisa memendamnya dalam hati, terkadang aku mengalihkan pandanganku berpura – pura tidak melihatnya.

Seperti biasanya, aku menunggu teman – temanku untuk pulang bersama. Aku berdiri di depan gerbang Sekolah melihat ke sekeliling santai sambil memainkan kakiku kecil di tanah, aku menghela nafas panjang bosan menunggu mereka yang tak kunjung menampakkan diri ke gerbang sekolah. Tiba – tiba seseorang mengetuk kecil bahuku dari belakang

"hey, So Eun –ah" panggil seseorang dengan suara gagahnya

aku pun menoleh cepat "ohh... Tae Soo –yah" panggilku santai.

Tae Soo menyodorkan beberapa lembaran materi yang telah dirangkum padaku "ini salinan materi dari Yoon seonsaengnim untuk tugas yang di kumpulkan besok" sahutnya, aku pun menerima materi itu dengan senyum kecil "ohh, gomawo" timpalku pelan. Tae Soo tersenyum kecil lalu melambaikan tangannya sambil berjalan keluar meninggalkan sekolah, aku pun membaca – baca materi itu sekilas sambil mengangguk kecil memahami isinya. Tiba – tiba seseorang telah berdiri di sampingku "mwohae?" bisiknya di telingaku cepat, aku pun menoleh kaget lalu menarik wajahku mundur melihat wajahnya yang sangat dekat. Langkahku terhuyung pelan membuatnya reflek mengulurkan tangannya menangkap lenganku agar aku tidak jatuh, aku menutup mulutku yang terbuka hampa kaget dengan tangan sebelah

"mwoya..." sahutku sambil menatapnya lurus.

Yi Ahn tertawa kecil melihat reaksiku itu, setelah aku bisa berdiri tegap dengan kedua kakiku sendiri ia pun melepaskan lenganku santai lalu memasukkan tangannya ke dalam saku celana. Aku melihat ke belakang Yi Ahn cepat lalu menatapnya lurus "sunbae tidak bertemu Ye Rin atau teman – temnaku yang lain?" tanyaku bingung, Yi Ahn hanya mengangkat kedua bahunya santai "tidak, kau sendiri kenapa berdiri sendirian disini?" timpalnya. Aku tersenyum kecil "kenapa lagi? Tentu saja aku menunggu teman – temanku" jawabku remeh. Yi Ahn tersenyum menepuk kecil kepalaku sejenak, ia bersender santai di tembok lalu mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Aku pun kembali memainkan ponselku diam, selama beberapa detik kami berdiri berdampingan sambil memainkan ponsel masing – masing. Tiba – tiba Yi Ahn mengintip ke arah ponselku

"oo..! Kau punya akun SNS" sahutnya menatap lurus layar ponselku.

Aku meliriknya curiga dengaan rekasi yang aku terima barusan, aku mengangkat sebelah alisku "tidak ada seorang anak muda yang tidak punya akun SNS di Korea, jangan – jangan... sunbae tidak punya?" simpulku curiga. Tawanya pecah mendengar perkataanku yang terkesan menuduh itu, ia memutar ponselnya ke arahku "apa kau menghinaku?" guraunya tidak terima. Aku menatap lurus – lurus layar ponsel yang menunjukkan akun SNS Yi Ahn di dalamnya, ia membalikkan ponselnya santai lalu mengulurkan tangannya ke arahku. Aku menatap tangannya yang terulur bingung lalu memiringkan kepalaku tidak mengerti, tawa kecil Yi Ahn kembali pecah melihat otakku yang lambat ini, ia sedikit menunduk meraih ponselku lalu mengetik singkat. Tak lama ia pun kembali mengulurkan ponselku dengan senyum santai, aku pun menerima ponselku lalu melihat layar ponselku yang telah berubah menjadi profil SNSnya. Namun aku menyadari sesuatu telah berbeda dari profil itu, mataku melebar dan aku mendekatkan layar ponselku ke depan mataku. Aku pun mengangkat tatapanku, menatap Yi Ahn kaget bercampur tidak percaya, dia menambahkan akun SNSku menjadi temannya. Yi Ahn mengagkat tangannya mengusap kecil kepalaku "kita kan teman, apa salahnya?" sahutnya membela diri.

Entah sejak kapan Chae Ryung berdiri menatap kami dari depan gerbang sekolah, ia pun melangkah mendekat ke arah kami dan menyapa Yi Ahn ramah. Yi Ahn membalikkan badannya santai, lalu menyunggingkan senyum ramahnya pada Chae Ryung, aku mengerutkan keningku mengintip ke kiri sedikit berusaha melihat siapa yang menyapa Yi Ahn penasaran. Pandanganku dan Chae Ryung pun bertemu dalam hitungan detik, namun aku tersadar yang sedang menjadi pusat perhatiannya bukanlah mataku, melainkan tangan Yi Ahn yang menempel ringan di kepalaku. Aku memutar mataku melihat tangannya yang masih menempel diam di atas kepalaku, aku langsung mengangkat tanganku menurunkan tangan Yi Ahn pelan, merasakan gerakan tanganku itu Yi Ahn menoleh cepat kembali menatapku, tatapan itu terlihat menunjukkan kebingungannya atas tindakanku barusan. Aku menatapnya dan Chae Ryung bergantian, namun tatapanku terhenti pada Chae Ryung. Tawa canggung langsung pecah dari mulutku, aku membuka tanganku melambai canggung pada Chae Ryung "anyeong..." sapaku di sela tawa garingku. Yi Ahn kembali menoleh ke arah Chae Ryung

"kalian saling kenal?"

Chae Ryung tampak sedikit kaget, namun ia bisa mengendalikan dirinya. Ia tersenyum kecil "hmm..." gumamnya singkat. Yi Ahn mengangguk kecil paham, lalu ia berbicara singkat dengan Chae Ryung agak jauh dariku. Setelah pembicaraan singkat itu mereka saling berpamitan, setelah Chae Ryung membalikkan badannya, Yi Ahn pun kembali membalikkan badannya dan berjalan mendekatiku. Aku hanya tersenyum kecil menyambut kedatangannya kembali tanpa mengatakan apapun, Yi Ahn akhirnya berinisiatif membuka pembicaraan

"apa kau sudah lama mengenalnya?" tanyanya.

Aku memutar mataku berfikir sejenak "sekitar 7 jam yang lalu" jawabku sambil meningat – ingat,

tawa pun langsung pecah dari mulut Yi Ahn, ia merasa bahwa jawabanku barusan hanya candaan belaka. Aku pun menaikkan sebelah alisku menatapnya lurus, membuatnya tersadar bahawa aku tidak bercanda.

000

Aku duduk di dalam bus terus memusatkan mataku pada ponsel di tanganku. Tiba – tiba dering singkat terdengar di ikuti pemberitahuan dari akun SNSku, aku pun menggerakkan jempolku santai membuka pemberitahuan yang masuk itu cepat. Asliku langsung berkerut kecil melihat permintaan pertemanan yang masuk dari akun yang tidak ku kenali, aku pun menggerakkan jariku cepat membuka profil akun tidak di kenal itu. Ia tidak mencantumkan nama lengkapnya di profil akunnya dan hanya menuliskan nama marganya "9oo", ID SNSnya pun tidak menjelaskan namanya dengan baik. Aku pun menggerakkan jariku menurunkan profil akun itu melihat foto yang ada di SNSnya, dalam hitungan detik mataku langsung melebar. Wajah seorang wanita dengan setelan santai di tepi pantai pun terpampang jelas di depan mataku, yang menjadi hal yang mengangetkan bukan karena pose atau pakaiannya. Melainkan wajah anak perempuan itu yang sangat familiar. Aku mendekatkan ponselku ke depan mataku sambil berdoa dalam hati bahwa aku salah, namun wajah yang terpajang di layar ponselku tidak berubah, justru semakin jelas menunjukkan wajahnya, wajah perempuan yang menatapku aneh sepanjang hari ini. Wajah Goo Chae Ryung.

Detik itu juga, aku menyadari ada sesutatu yang tidak beres darinya. Aku pun mengunci ponselku cepat, menoleh ke arah Ye Rin

"Ye Rin –ah, sejak kapan kau kenal anak bernama Goo Chae Ryung tadi?" tanyaku

Ye Rin memutar matanya sejenak berfikir "entahlah aku tidak ingat, tidak terlalu lama juga... wae?" tanyanya.

Aku mengangguk kecil paham lalu tersenyum kaku "tidak, tidak apa" jawabku merahasiakan isi pikiranku. Aku pun kembali teringat akan satu pertanyaan lagi, lalu kembali menatap Ye Rin "aa... iya, apa dia pernah bertanya atau meminta ID SNSku padamu?" tanyaku canggung. Ye Rin menggeleng cepat "tidak, dia tidak pernah bertanya apapun padaku tentangmu, wae?" jawab Ye Rin yakin. Aku melemparkan tawa canggung pada Ye Rin sambil menggeleng kecil "tidak, aku hanya penasaran" jawabku berusaha terlihat biasa saja. Sejak itu perasaanku semakin tidak enak, entah dugaanku ini benar atau tidak, aku tidak tahu. Harapanku hari itu semoga dugaanku tidak benar, harapanku tidak akan ada kekacauan atara aku dan Yi Ahn. Aku ingin segalanya baik – baik saja seperti biasannya, meskipun pikiranku terus di penuhi dugaan – dugaan buruk dan hatiku terus merasa tidak tenang.

***

(1)Permintaan maaf dalam bahasa formal.

avataravatar
Next chapter