2 CHAPTER 1:PERTEMUAN PERTAMA

Aku ingin bercerita pada dunia, tentang kehidupanku yang penuh kenangan. Dimana tidak semua cerita ini bahagia, tapi aku tetap ingin menceritakannya. Aku kembali ke masa itu, ke masa semua cerita ini di mulai. Dimana kami dapat bertemu hari itu.

Februari 2012. PENDAFTARAN SISWA BARU SMA SONGHWA.

Aku berjalan dengan langkah gugup sambil memutar mataku melihat ke sekeliling penuh dengan rasa antusias. Angin yang berhembus masih membawa sedikit hawa musim dingin yang akan berganti ke musim semi menyejukkan hatiku, aku menarik kecil jaketku sambil tetap memeluk erat surat pendaftaranku penuh harap. Aku akan berada di sekolah ini dalam beberapa bulan lagi, itulah hal yang terus memenuhi kepalaku selama perjalanan, bahkan sampai detik ini, hatiku penuh dengan harapan dan rasa gugup yang bercampur aduk menjadi satu.

Aku menghentikan langkahku sejenak, mendongak perlahan menatap gedung sekolah yang membentang lebar di hadapanku. Nafas besar terhembus begitu saja dari mulutku, aku mengangguk yakin "semua akan baik – baik saja" kataku semangat dalam hati. Sekali lagi aku mengangguk dengan sorot mata penuh semangat dan kembali melanjutkan langkahku berjalan memasuki lorong sekolah. Tiba – tiba salah satu dari segerombolan murid laki – laki yang berjalan sambil bercanda satu sama lain tidak sengaja menabrakku, pria yang menabrakku itu pun langsung berlutut membantuku membereskan berkas – berkasku yang berserakan acak di lantai. Ia menyodorkan berkasku yang di kumpulkannya "mianhaeyo(1).." ungkapnya merasa bersalah. Aku mendunduk kecil sopan, lalu mengangkat kepalaku perlahan menatap murid laki – laki yang menyodorkan berkasku di tangannya itu. Senyum miringnya mengembang saat mata kami bertemu, aku menelan air liurku cepat sambil menunduk menghindari tatapannya gugup. Dengan gerakan cepat aku mengambil berkasku dari tangannya dan menunduk sopan "gamsahabnida(2)" sahutku singkat lalu segera berdiri cepat pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun lagi. Aku menghentikan lagkahku, membalikkan badanku kecil menatap murid yang tadi menabrakku itu. Ia telah melanjutkan langkahnya sambil memperbaiki posisi ransel yang tergantung di bahu kirinya, ia tersenyum tampan saat bergurau kecil dengan teman – temannya. Aku tersenyum kecil lalu membalikkan badanku kembali melanjutkan langkahku ke ruanngan administrasi sekolah. Tanpa kusadari murid laki – laki itu menoleh kecil menatapku, ia melihat punggungku yang menjauh darinya hingga menghilang masuk ke ruang administrasi.

Begitulah pertemuan pertama kami, pertemuan yang singkat, namun terasa manis. Meskipun tidak seorangpun dari kami mengingatnya, tapi pertemuan singkat itu, terasa sangat bermakna. Karena dengan pertemuan itu, kami dapat bertemu kembali. Dengan tatapan lurus yang membawa senyuman manis, dan meninggalkan kenangan yang tentu saja, lebih manis dari senyumannya yang ku tatap saat itu. Aku tidak pernah mengharapkan bahwa kita akan pertemu lagi, namun tanpa ku sangka pertemuan itu adalah awal dari perjalanan yang akan kita lewati bersama.

***

(1)Maafkan Saya.

(2)Terima Kasih.

avataravatar
Next chapter