4 Akhirnya Gue Ngerti Ra...

Sejak saat itu, Rafa terus menerus berkecimpung dengan pikirannya sendiri. Ia tidak tahu harus bagaimana menyikapi sikap Rara yang berubah drastis kepadanya. Tidak hanya di sekolah, tetapi juga dirumah. Setiap kali Rafa ajak keluar, Rara terus menolak. Akhirnya, ia memutuskan untuk memberi Rara waktu berdiam diri sejenak. Rafa pun tidak hanya diam, ia mulai mencari akar permasalahan nya.

ting... (bunyi notifikasi hp Tasya)

"Sya, Rara kenapa begitu ke gue sih. Ada salah apa sih gue. Napa dia berubah kayak power rangers." ,tanya Rafa

" Gue gabisa bilang ke elu Fa. Rara ga ngizinin gue. Gue juga mana berani.", jawab Tasya.

" Ayolah sya, nanti gue traktir makan deh di kantin." bujuk Rafa.

" Gabisa. Mending lu cari tahu sendiri. Gue gamau Rara ikutan marah ke gue." pungkas Tasya.

Rafa pun menyerah. Seorang Tasya yang juga dekat dengannya tidak mau memberi tahu sedikitpun. Semakin menjadilah rasa penasarannya.

☆☆☆☆☆

Keesokan harinya, Rafa terlihat lelah karena tidak dapat tidur semalaman.

" Fa, ini jus jeruk buat kamu. Diminum ya." , ucap Amel.

" Ogah, ambil lagi sana.", jawab Rafa cuek

" Ih, kok ga di terima sih. Aku udah usaha buat perhatian ke kamu loh. Masa ga dihargain gini.", balas Amel kesal.

"Gue ga nyuruh." ,jawab Rafa singkat.

Kemudian, Rafa melihat Rara lewat di hadapannya.

"Ra, ini buat lu.", ucap Rafa sambil menyodorkan coklat ke Rara.

" Gausah. Makasih.", tolak Rara.

" Pliss kali ini ambil apa yang gue beri. Udah hampir dua minggu loh lu diemin gue." , bujuk rafa

" Nanti ada yang marah. Udah sana dulu." , Jawab Rara.

" Siapa yang marah ? Siapa ? Siapa berani marahin Rara gue ?" ,tanya Rafa dengan suara lantang.

" Diem Raf. Nanti nambah masalah." , kata Rara.

" Oh. Jadi yang bikin kamu gini ke aku itu karena seseorang. Aku gabakal diem Ra." ,sahut Rafa

" Woii semuanya. Gue mau tanya. Siapa yang bikin Rara jadi diem ke gue. Gue tau orangnya ada disini. Ngaku ga lo." , Tanya Rafa ke seluruh kelas.

" Sama. Ke gue juga. Bahkan ke kita ber lima.", sahut Angga teman dekat Rara.

" Yang berani ngancem Rara, hadepannya sama gue. Jadi mending berhenti dari sekarang dan balikin Rara yang dulu ke gue." , ancam Rafa.

Rafa amat sangat kesal dengan pernyataan Rara yang ternyata ada seseorang dibalik sikap Rara yang berubah. Bagaiman bisa ia terima, seorang teman dekatnya berubah. Akhirnya setelah itu , ia pun meninggalkan kelas dan merenung dibelakang sekolah. Bagi Rara hari itu menjadi hari paling lama. Di sekolah ia tidak tenang , karena ia berpikir akan berhadapan lagi dengan Amel yang tidak ia sukainya. Benar saja, sepulang sekolah Amel dan kawanannya menghampiri Rara dan sekali lagi menghina Rara.

" Wah, hebat ya lu. Bisa ambil hati Rafa. Apa sih yang dilihat dari lo? Cantik aja kaga.", ejek Amel.

" Gue ga ngapa-ngapain. Gue udah ngejauh dari Rafa seperti apa yang lu mau. Gue juga bilang kan. Kalau Rafa ga meduliin lu, Jangan salahin gue.", sahut Rara.

" Berani ngelawan ya lu. Mentang-mentang ada Rafa yang lindungi lo. Tapi anaknya ga ada sekarang. Diserbu enak deh.", ucap Amel mengancam.

Tanpa berpikir seketika Amel maju selangkah dan langsung menjambak Rara dengan keras. Teman yang lainnya pun ikut-ikutan. Ada yang menampar Rara, menjambak , bahkan mendorong Rara sampai jatuh ke lantai. Rara pun tak berdaya. Bagaiman bisa ia melawan lima anak sekaligus dengan kedua tangannya. Ketika Amel hendak menampar Rara, tiba-tiba ada tangan yang menahan Amel. Rafa Aditya namanya.

" Oh jadi lu yang bikin Rara berubah ke gue. Lu ancam apa Rara. Sampe takut ke lo?" Ucap Rafa kesal.

" Ra.. Rafa.. Ini ga seperti kelihatannya kok. Gue minta maaf. " jawab Amel ketakutan.

Teman-teman Rara yang lainnya seketika muncul dan langsung membantu Rara berdiri dan mengajak Rara pergi.

"Dari awal gue udah ga suka sama lu. Masa lu tetep ga ngerti. Yang gue suka Rara. Bukan lu. Sekeras apapun lu ngejar gue, gue gabakal bisa luluh. Inget itu." , ucap Rafa.

"Sekarang terserah lu. Kalau lu mau tetep temenan sama gue dan pengen kejadian hari ini ga gue laporin ke guru, mending lu minta maaf ke Rara. Kalian semua juga. Jadi cewek begini amat." ,Lanjut Rafa sambil menunjuk Amel dan teman-temannya.

Setelah itu Rafa pun pergi menghampiri Rara. Dengan paniknya ia mencari Rara. Meskipun Rara dibawa oleh temannya yang lain, Rafa tidak bisa tenang.

☆☆☆☆☆

avataravatar
Next chapter