webnovel

BAB 5

Mendengar perkataan sistem Fadil pun senang karena dia ingin membeli perusahaan karena tidak mungkin dia tidak memiliki perusahaan tapi banyak uang

"Sistem lihat toko sistem perusahaan"uca Fadil antusias ingin membeli perusahaan

Melihat layar hologram di depannya Fadil Menghela nafasnya karena poin sistemnya tidak cukup, perusahaan yang paling sedikit minimal 500 point sistem sedangkan resistornya sekarang 200 point sistem

Setelah lihat toko sistem Fadil pun ke kamarnya untuk melihat surat suratnya

setelah melihat tidak ada yang bermasalah dan juga itu atas namanya Fadil pun merebahkan tubuhnya dan terlelap tidur

Beberapa jam tidur,Fadil terbangun karena suara dering dari hp-nya

Tringg....tring...

Tring....tring....

"Selamat siang tuan apakah benar ini dengan tuan Fadil Kusuma"ucap manajer pemasaran villa denga sopan

"Ya dengan saya sendiri ini dengan siapa?"ucap Fadil yang masih belum pulih nyawanya

"Ini saya dari manajer pemasaran villa kapan tuan ke villa untuk penyambutan pemilik villa nomor 1"ucap manajer pemasaran villa karena villa itu,villa termahal dan sudah beberapa bulan tidak ada yang membelinya

Villa itu sendiri dihargai dengan harga 10 triliun dan itu villa termegah dan termahal di kota Andara, karena villa itu sangat mahal tidak ada yang membelinya walaupun keluarga terpandang di sana

"Oh nanti sore kak saya beserta paman dan bibi Saya pindah ke sana untuk menempati villa tersebut dan jangan melakukan penyambutan Saya tidak ingin mencolok"ucap Fadil

"Oh ya udah tuan kalau sudah sampai jangan lupa hubungi saya dan saya akan menyebut Tuhan sendiri"ucap manager pemasaran villa langsung menutup panggilan telepon

Setelah dimatikan panggilan teleponnya Fadil langsung mencari paman dan bibinya untuk bersiap siap pindah ke rumah villa,yang ternyata pamannya mengikuti perkataan Fadil untuk tidak bekerja ke sawah

Fadil pun melihat paman dan bibinya sedang menonton televisi kecil dan berbicara kepada paman dan bibinya

"Paman dan bibi mari bersiap-siap untuk pindah rumah ke villa"ucap Fadil

"Oh kamu sudah bangun nak ya sudah sana kamu Sri bersiap-siap lah dulu,aku ingin berpamitan kepada tetangga yang sudah mempekerjakanku di sawahnya"ucap pamannya beranjak keluar rumah untuk pamit kepada tetangganya dan berterima kasih telah mempekerjakannya

Sesampainya di rumah tetangganya kebetulan ada pemilik sawah tersebut yang bernama pak Aceng

"Permisi paceng apakah saya boleh berbicara dengan bapak"ucap pak Agus dengan sopan

"Oh ya pak Agus ada keperluan apa bapak ke sini?"ucap pak Aceng melihat pak Agus datang ke rumahnya

"Oh ini pak saya mau pamit pindah rumah ke pusat kota kebetulan nak Fadil membeli rumah di sana yang memenangkan lotre"ucap pak Agus menjelaskan yang datang ke rumahnya

"Oh ya sudah terima kasih pak sudah mau membantu saya mengerjakan sawah saya"ucap pak Aceng yang ke dalam rumah memberikan amplop uang berisi 1 juta

Setelah menjelaskan yang datang ke rumahnya pak Agus pun menerima amplopnya dan langsung berpamit karena sore ini akan pindah ke rumah

Fadhil dan bibinya yang sudah bersiap-siap melihat pak Agus pulang ke rumahnya dan langsung bersiap-siap juga

Fadil pun memesankan taksi untuk paman dan bibinya karena Fadil mengendarai motornya

"Paman dan bibi menggunakan taksi saja Fadi lupa membeli mobil nanti taksinya sudah datang ke sini"ucap Fadil memberitahu paman dan bibinya

"Baiklah nak kami ikut saja"ucap pak Agus

Tak lama taksi pun datang dan Paman dan bibinya langsung memasukkan barang-barang yang dibawa untuk ke vilanya

Fadil yang menggunakan motor jalan duluan jangan kecepatan sedang karena ingin melihat dengan keindahan desanya

2 jam berlalu Fadil yang sudah di depan gerbang komplek villa dihadang oleh satpam

Next chapter