Xue Xi berdiri terpaku di tempatnya.
Wajah itu baik familiar maupun asing.
Ciri-ciri mereka persis sama, tetapi temperamen mereka sangat berbeda.
Jika Api Kecil menabrak seseorang, dia akan mengerutkan kening dengan tidak sabar dan meminta maaf dengan galak. Namun, orang ini hanya melihat orang yang tertabrak. Diamnya dipenuhi dengan kesombongan. Hal itu membuat orang yang tertabrak menurunkan suaranya saat memarahi. Pada akhirnya, dia cemberut dan tetap diam.
Orang ini terus berjalan ke depan.
Meski begitu, Xue Xi masih merasa bahwa orang ini adalah Api Kecil.
"Kakak Xi, sedang melihat apa?"
Xue Xi kembali sadar saat mendengar kata-kata Xie Yingying. Dia mengabaikannya dan kehilangan kendali atas emosinya. Dia bergegas ke belakang Api Kecil dan berteriak, "Api Kecil."
Pemuda dengan seragam sekolah itu bertingkah seolah-olah tidak mendengarnya dan berjalan ke depan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com