webnovel

Bagian 1

The Reason Why We Along (너와나 함께는 이유)

Seoul 3 Maret 2017

Perusahaan HANAM adalah salah satu dari 3 perusahaan raksasa di Korea Selatan, untuk harga saham perlot mereka saja senilai 10 milliar won.

HANAM bergerak di bidang marketing dan juga resort

Karena itu, mereka memiliki beberapa mall, cafe, restaurant, dan bahkan sebuah club malam.

Mall mereka yang bernama HANAM Departement Store memiliki total 60 cabang yang tersebar di seluruh Korea, dan itu belum termasuk mall mereka yang berada di luar negeri

Pada Tahun 1985 putra pertama dari Park Byungho, yang bernama Park Joonho, memutus untuk menikah dengan anak dari pemilik perusahaan IT, serta pendiri dari perusahaan mode yang bernama Lee Il Hwa. Berkat pernikahan itu mereka memiliki 4 orang anak

Rumor bahwa artis sekelas Bae Suzy yang akan menjadi model untuk pakaian musim semi yang akan segera di luncurkan oleh Bassel, seperti nya sudah terdengar saat heboh pada kalangan masyarakat umum.

Suzy terlihat sangat sopan di lokasi pemotretan, dia selalu tersenyum dan membungkuk pada setiap orang untuk menyapa mereka

Il Hwa berharap setidaknya putranya Park Sang Hyun akan menikah dengan perempuan yang memiliki kepribadian yang sama seperti Suzy

"Imo"

Suzy melihat Il Hwa yang berada di kejauhan dan segera berjalan untuk menghampiri nya

"Imo ada disini! aku tidak tau imo akan datang" mendengar hal itu

Il Hwa hanya bisa tersenyum

Seperti semua orang dia juga penasaran dengan kinerja dari model terbaik mereka

"Apa aku tidak sopan?"

Suzy ingat dia datang untuk bekerja tapi dia malah memanggil presdir direkrut Bassel dengan sebutan bibi

"tidak apa-apa, kau bahkan sudah memanggil ku seperti itu saat kau kecil"

Sebenarnya Suzy adalah Putri dari Kim Sungryung mantan pramugari yang pernah bersekolah di SMA yang sama dengan nya

"Apa kau masih sering bertemu dengan Sang Hyun?"

Il Hwa tiba-tiba saja ingat dengan Sang Hyun setelah pembicaraan yang panjang dengan Junho, tentang putri dari Lim Sung Ha

"Sang Hyun Sunbae? aku rasa tidak, aku sudah lama tidak bertemu dengan nya. bahkan saat reuni kampus pun dia sama sekali tidak hadir"

Sang Hyun sama sekali tidak dekat dengan keluarganya dan dia sudah tinggal sendirian sejak kelas 10

"Seharusnya dulu aku lebih memperhatikan nya"

Il Hwa berbicara sambil menghela napas

--------

Sang Hyun berada di Busan untuk kepentingan bisnis dan sekarang dia ingin menginap di hotel milik keluarga nya

Dia datang bersama dengan pengawal Pribadinya Lee Hochan

Hochan adalah seorang pria nerd dengan kaca mata. 7 tahun yang lalu dia mendapatkan operasi lasik untuk memperbaiki pengelihatan nya

Manager hotel di tempat itu seperti nya datang untuk menyambut

Sang Hyun secara langsung, sebelum membuka pintu dia terlihat merapikan pakaian nya terlebih dahulu

Sang Hyun dengan jubah mandi berwarna hitam terlihat mencoba untuk duduk di sudut ranjang nya

rambut nya masih terlihat basah, seperti nya dia baru saja selesai mandi

"Halo Park Sajangnim perkenalkan Saya adalah Choi Kjun Manager hotel di tempat ini"

Kjun senang bisa menyambut

Sang Hyun secara langsung

Sang Hyun terlihat sangat tampan di kehidupan nyata, dia pikir pria kaya dan tampan hanya berada di dalam drama

tapi Sang Hyun malah berpikir sebaliknya saat melihat Kjun

Kjun adalah seseorang pria gemuk dengan perut bulat seperti ikan buntal, selain itu dia juga mewarnai rambut nya sendiri dan itu terlihat sangat mencolok, apa dia berpikir dia adalah seorang idol? Seharusnya dia berpenampilan jauh lebih rapi tidak hanya mengikuti trend yang ada

dia benar-benar sama sekali terlihat tidak kompeten

"jadi seperti ini Manager hotel di Busan"

akhirnya Sang Hyun membuka mulut nya

Sebenarnya Sang Hyun tidak senang di sambut oleh seorang pria, dia akan lebih senang jika yang datang ke dalam kamarnya, adalah seorang gadis cantik dengan tubuh indah yang terlihat mirip seperti seorang model terkenal

Sang Hyun melihat ada beberapa resepsionis cantik yang berdiri di depan sana, namun itu membuat nya sedikit kecewa karena mereka hanya berdiri di depan untuk menyambut para tamu

"Apa ada yang anda butuhkan?"

Kjun tau Sang Hyun tidak senang dengan nya dia mulai melirik kearah sopa pria itu bahkan sama sekali tidak mempersilahkan nya untuk duduk

"Resepsionis di depan namanya Park.. "

Sang Hyun mencoba untuk mengingat nama dari Resepsionis itu

tapi sial! dia tidak bisa mengingat apapun karena hanya membaca name tag nya secara sekilas

tapi dia ingat marga dari resepsionis itu karena mereka memiliki nama keluarga yang sama

"Resepsionis di depan yang terlihat mirip dengan Kim Tae Hee bawa dia ke dalam kamarku"

Sang Hyun menyerah mengingat nama dari resepsionis itu

Resepsionis? Kenapa dia malah menginginkan orang lain? dan siapa resepsionis yang sedang Sang Hyun maksud?

Dia belum pernah bertemu dengan tamu yang kelakuan nya aneh seperti Sang Hyun sebelum nya.

tapi tentu saja dia bukan hanya sekedar tamu di tempat itu. melainkan dia adalah pewaris di HANAM. dan juga sekaligus putra dari pemilik tempat itu Park Joonho!

"Kenapa? Jadi kau tidak mau membawa nya ya?

Sang Hyun mulai menggoda Kjun yang terlihat begitu ketakutan

Sebenarnya salahkan orang kaya itu yang sudah memesan kamar Resident Room terlebih dahulu

Sehingga mereka tidak bisa memberikan kamar terlayak untuk orang seperti Sang Hyun

"Baiklah Park Sajangnim, saya akan segera memanggilnya"

Kjun memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu sebelum

Sang Hyun menyalah gunakan kekuasaan dengan memecat nya

---------

Kjun berjalan menuju meja front office. Jiyeon adalah satu-satunya resepsionis di hotel mereka yang terlihat mirip dengan artis Kim Tae Hee dan semua orang mengakui nya

Entah apa yang Sang Hyun pikirkan tapi Kjun mulai memanggil Jiyeon

"Hya Park Sajangnim ingin bertemu dengan mu! sepertinya kau sudah memberikan kesan yang buruk pada nya!"

Park Sajangnim? Ada banyak tamu yang keluar masuk dari dalam hotel mereka, dan Jiyeon masih mengingat kalau dia memperlakukan semua tamu dengan sangat baik

"Berhentilah berpikir dan datang lah ke kamar 305 secepatnya!"

Kjun menaruh kartu akses di tangan nya ke atas meja

Dia memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu

"Seharusnya dia segera meminta maaf kalau tau sudah berbuat salah. aish! tidak bisa di percaya! seperti nya aku akan segera di pecat"

Jiyeon masih bisa mendengar suara keluhan Kjun dengan sangat jelas bahkan dari kejauhan, seperti nya kepalanya yang kacau sudah tidak bisa di jernihkan lagi

Jiyeon memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu sebelum dia di pecat dari sana seperti Manager Hotel

"Apa kau benar-benar akan pergi?"

Luna merasa tidak ada yang salah dengan cara kerja dari Jiyeon

"aku harus menemui orang itu seperti nya terjadi kesalah pahaman"

Jiyeon segera meningggalkan Luna begitu saja tanpa menoleh sekali pun kebelakang

------

Jiyeon berdiri di depan kamar 305 dengan perasaan cemas

Park Sajangnim? dia bahkan tidak ingat dengan orang itu, seperti nya dia memiliki kesalahan dengan pola makanan yang sudah dia konsumsi

"masuklah! gunakan kartu akses yang ada di tangan mu"

Jiyeon melirik kearah kartu akses yang ada di tangan nya dia bahkan tau tentang hal ini

Jiyeon mencoba membuka pintu dengan kartu akses yang Kjun berikan. dia melihat ada sosok seorang pria di dalam kamar itu tapi karena tidak terlalu jelas, jadi dia memutuskan untuk membuka pintu kamar sedikit juah lebih lebar

"Tutup pintu nya"

Jiyeon melirik kearah pintu yang sedang di maksud. kenapa pintu itu harus di tutup, saat kamar itu hanya memiliki mereka?

"kau tidak dengar ya?"

Jiyeon menuruti perkataan

Sang Hyun dan memutuskan untuk menutup pintu itu. sekarang apa yang akan dia lakukan?

"mendekatlah, jangan hanya berdiam diri disudut seperti patung"

Kali ini Jiyeon tidak ingin mendengarkan perintah dari pria itu

Pria ini juga dia sama sekali terlihat tidak sopan!

"Sepertinya kau benar-benar tidak dengan ya?"

Sang Hyun akhirnya memutuskan untuk bangkit dan berjalan menghampiri Jiyeon

dia menempelkan kedua tangan nya kesisi pintu dan mengunci tubuh wanita itu agar Jiyeon tidak bisa kabur kemana pun

"Apa 30 juta won cukup? aku rasa gajimu tidak sebanyak itu"

Jiyeon menjatuhkan kartu akses di tangan nya dengan kesal menatap kearah Sang Hyun. sebenarnya apa yang sedang pria ini coba untuk tawari?

Sang Hyun segera menarik tangan Jiyeon dan mendorong tubuh nya keatas tempat tidur

tubuh Jiyeon jatuh dengan sempurna ketempat yang dia inginkan

Sang Hyun terlihat tersenyum sinis

dia segera menindih tubuh itu sebelum Jiyeon berpikir untuk segera melarikan diri dari sana

Sang Hyun mencoba untuk mencium wanita itu namun dia terus saja berusaha untuk memberontak dan melepaskan diri

"Hey! apa kau tau ada banyak sekali wanita yang ingin berada di posisimu sekarang!!"

Sang Hyun berbicara dengan sombong. jika memang ada banyak wanita yang menginginkan nya lantas kenapa sekarang dia malah mencoba untuk memperkosa orang lain?

Jiyeon bisa mencium bau alkohol yang sangat menyengat dari tubuh Sang Hyun

Seperti nya pria ini benar-benar sedang mabuk

"maaf tapi saya sudah punya pacar"

Jiyeon mencoba untuk menjelaskan sesopan mungkin agar dia tidak menyakiti tamu penting mereka

"Pacar? apa pacarmu tau yang kita lakukan? ayolah kau terlalu naif"

Sang Hyun berbicara sambil mengelus paha Jiyeon

Jiyeon yang mendapat pelecehan darinya terlihat begitu kesal dan langsung saja menampar wajah dari pria itu tanpa di sengaja

"Maafkan aku"

Jiyeon terlihat sangat menyesal dengan apa yang sudah di lakukan nya

namun itu berbeda dengan

Sang Hyun saat ini pria itu terlihat begitu marah dan memutuskan untuk tidak memaafkan nya

Karena itu untuk yang pertama kalinya dia di tampar oleh seorang perempuan

Sang Hyun dengan kasar langsung saja merobek pakaian wanita itu

Jiyeon memohon padanya untuk di lepaskan dan meminta pada

Sang Hyun untuk segera berhenti

namun Sang Hyun tidak mendengar kan nya dan malah membuat banyak sekali tanda ciuman di leher wanita itu

Lee Joon terlihat menghela napas setelah melihat kearah pintu kamar 305 dan memutuskan untuk segera menghubungi seseorang

"Hyung Ini aku, seperti nya akan segera terjadi masalah"

Lee Joon tersenyum secara misterius dan memutuskan untuk segera pergi dari sana

Siwon hanya bisa memijit kepalanya setelah mendapatkan panggil dari pria itu

"seperti yang sudah ku duga.

apapun itu aku harap kau akan segera membereskan nya"

Siwon memutuskan untuk segera menutup telfon

Siwon adalah putra tertua dari keluarga Park. sebagai anak pertama itu sudah menjadi tugasnya untuk menjaga nama baik dari keluarga mereka

--------

Jiyeon hanya bisa menangis sambil melihat bayangan nya di cermin sekarang bagaimana dia bisa menyembunyikan semua tanda ciuman itu?

bagaimana jika Jung Han sampai mengetahui tentang hal ini?

Jiyeon terlihat terkejut saat melihat Sang Hyun yang bersandar di depan pintu kamar mandi yang sama sekali tidak di kunci oleh nya

Sang Hyun mulai melemparkan pakaian kearah Jiyeon dan menyuruh nya untuk memakai pakaian itu

bagaimana pun saat ini kondisinya terlihat begitu mengenaskan

Jiyeon hanya bisa menggunakan jubah mandi untuk menutup tubuh nya yang terbuka

"Apa Manager choi juga tau tentang hal ini? apa saya di panggil ke ruangan ini hanya untuk di lecehkan?"

Sang Hyun mencoba membenarkan jubah mandi yang sedang Jiyeon kenakan

"Manager choi tidak tau apapun tentang hal ini Jiyeon ssi

jadi terima saja uang dariku atau kau akan segera di pecat"

Jiyeon mengepal kan tangan nya dengan perasaan marah untuk pertama kalinya dalam hidupnya dia benar-benar merasa begitu tidak berdaya seperti hari ini

Sang Hyun bahkan memungut pakaian untuk Jiyeon dari atas lantai dan memberikan nya ke tangan Jiyeon setelah berbisik tepat di telinga nya

itu adalah seragam resepsionis

yang Sang Hyun dapatkan dari Reno salah satu dari orang suruhan nya

------

2 Hari Kemudian

Jung Han berkunjung kerumah Jiyeon pada hari itu dengan penampilan yang gusar

Jiyeon dapat mencium bau alkohol yang sangat menyengat dari tubuh pria itu

"Sayang aku merindukan mu"

Jung Han berniat untuk memeluk Jiyeon namun wanita itu dengan cepat segera menepis nya

"hey ada apa dengan mu?"

Jung Han bertanya sambil menyentuh wajah Jiyeon tiba-tiba saja dia memberikan sebuah kecupan di bibirnya dan kemudian itu berakhir menjadi sebuah ciuman yang cukup panas hingga hampir turun ke leher

Jiyeon segera mendorong tubuh Jung Han menjauh agar kebenaran tidak terungkap

namun sudah sangat terlambat karena Jung Han berhasil melihat tanda ciuman yang ada di leher Jiyeon dan sekarang dia menjadi begitu marah karena hal itu

"siapa yang melakukan ini padamu? "

Jung Han bertanya dengan tangan yang mengepal karena berusaha untuk mengendalikan emosi yang dia rasakan

"bukan apa-apa"

Jiyeon segera berjalan menuju ruang tamu untuk membersihkan buku-buku yang berserak kan di lantai dan kemudian merapikan nya

Namun karena tarikan dari Jung Han pada lengan kanan Jiyeon itu berhasil membuat buku-buku yang sebelum nya sudah sangat rapi kembali terjatuh dan berserakan di lantai

"SIAPA YANG SUDAH MELAKUKAN INI PADAMU?"

Jung Han mulai membentak Jiyeon karena tidak bisa lagi menahan emosi nya yang sudah terlanjur memuncak

"Dia bukan orang yang bisa kau sentuh"

Jiyeon memohon kepada Jung Han dan meminta nya untuk berhenti namun Jiyeon tidak mendapatkan jawaban apapun

Jung Han hanya menatap nya dengan pandangan yang mengisyaratkan bahwa sekarang dia merasa begitu jijik pada wanita itu

"Park Sang Hyun"

Jiyeon akhirnya membuka mulut nya dengan perasaan takut-takut bagaimana pun dia tidak melakukan hal itu karena dia menginginkan nya

hal ini terjadi karena pria itu berusaha untuk memperkosa nya

"Park Sang Hyun? jadi kau sudah tidur dengan orang kaya itu"

Jung Han tidak habis pikir dengan apa yang terjadi, dia mulai menertawakan kebodohan nya

Bagaimana pun Jiyeon sudah berhasil berselingkuh di belakang nya dengan pria kaya raya itu

"kau tidur dengan orang kaya"

Jung Han memberikan tepuk tangan yang meriah sebagai ucapan selamat

"kau pasti di bayar dengan sangat banyak, karena berhasil bermain dengan begitu baik"

Jiyeon segera melayang kan tamparan nya tepat di pipi kiri pria itu

Jung Han yang menyadari hal itu hanya bisa tersenyum sambil menyentuh wajah nya

Dia sudah di khianati dan sekarang dia malah di tampar? adakah penghinaan yang jauh lebih buruk dari pada hal ini?

"Jaga ucapan mu"

Jiyeon mencoba untuk memperingati namun Jung Han yang sudah terlanjur marah hanya bisa tersenyum sinis

"Sebaiknya kau yang harus menjaga harga dirimu, sekarang kau benar-benar mirip seperti seorang pelacur!"

Jung Han memutuskan untuk segera pergi dari sana setelah meludah di lantai rumah Jiyeon

dia benar-benar pria yang tidak sopan dan juga sangat kurang ajar

Jiyeon hanya bisa menangis setelah kepergian Jung Han dari sana. bagaimana pun sekuat apapun dia mencoba untuk bersikap keras kepala dan mencoba untuk tegar dia masih seorang perempuan

terlebih lagi Jiyeon ingat dengan apa yang Manager Choi katakan padanya, kalau sampai berita ini bocor pada media maka karir nya akan hancur dan orang itu pasti tidak akan pernah berbohong dengan apa yang sudah dia katakan

---------

Moon Jeong Hee yang hendak ingin membuang sampah, melihat putri nya hanya berdiri di seberang jalan sambil memperhatikan ke arah kedai mereka

Jiyeon memaksa kan dirinya untuk tersenyum dia menunggu traffic light berubah menjadi hijau agar dia bisa segera melintas

Jiyeon sudah mendengar kejadian di malam itu bahwa ayah nya di pukul oleh beberapa orang suruhan dari rentenir karena tidak mampu membayar hutang mereka

Jiyeon menyerah kan bingkisan pada Moon Jeong Hee yang berisi kan beberapa jumlah uang yang membuat nya terlihat begitu terkejut

"Itu adalah tabungan ku selama ini, sekarang ibu bisa membayar semua hutang yang ayah miliki"

Jelas Jiyeon berbohong padahal itu adalah uang yang sudah Sang Hyun berikan kepada nya di malam itu saat dia dengan lancang memperkosa nya

Jeong Hee menghela napas bagaimana pun dia merasa tidak enak pada putri semata wayang mereka

"Jiyeon ~ ah kau tidak perlu sampai melakukan hal ini"

Jeong Hee merasa dia dan suami nya masih sangat mampu untuk melunasi hutang mereka

mereka hanya butuh sedikit waktu hanya itu saja

Mendengar hal itu Jiyeon hanya bisa tersenyum

"ibu terima saja atau aku akan sangat sedih, bagaimana pun aku tidak pernah melakukan apapun untuk keluarga kita. jadi, tolong kali ini saja biarkan aku menjadi seorang pahlawan"

Jiyeon berbicara sambil bercanda dengan ibu nya mendengar itu Jeong Hee hanya bisa tersenyum dan mengusap wajah cantik dari putri nya

Entah sejak kapan putri kecil mereka sudah tumbuh menjadi wanita dewasa yang sangat cantik

Jiyeon adalah anak yang baik dia tidak pernah terlibat masalah selama hidup nya

Dia begitu memikirkan kedua orang tuanya dan begitu perduli pada mereka

hal malang yang terjadi padanya hanya lah karena dia terlahir dari keluarga miskin itu

Jujur saja Jeong Hee merasa begitu bersalah dan ingin meminta maaf berulang kali pada Jiyeon

untuk rumah mereka yang tidak memiliki heater sehinga pada musim dingin tiba mereka harus menahan rasa dingin yang sangat menusuk

tapi karena dia memiliki kedua anak yang baik mereka bahkan sama sekali tidak pernah mengeluh

Selamat membaca Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!

Chelsy_rama_saricreators' thoughts