webnovel

4. pengantin baru 18

Author: jika kalian mengharapkan lemon, lebih baik lewati saja bab ini.

Tanda 18 artinya hanya beberapa adengan dewasa.

Sedangkan 18+ adalah adegan lemon yang sesungguhnya.

Aku akan mulai menulis lemon pada chapter 50++

----------------------------------------------------------

"Aku akan tidur bersamamu.. "

"Hah"

Tanpa menunggu jawabanku dia langsung pergi berbaring di kasur king size.

Bingung dengan apa yang di ucapkan oleh Rin, karena itu tidak sesuai dengan karakternya. 'Mungkin dia Melakukan ini karna pengetahuan yang di dapatkan dari skillnya? . Siapa yang menolak tidur dengan gadis secantik Rin. '

Mengangkat bahuku, berjalan ke tempat tidur lalu berbaring di sampingnya.

'Dia masi mengenakan pakaian yang sama saat kami pertama bertemu. Apakah dia tidur seperti ini, atau dia lupa memakai piyama? '

Saat berbaring di tempat tidur dengan Rin di sisi kiriku, dia berbaring membelakangiku.

'Karna dia yang mengundangku tidak ada salahnya mengambil tindakan bukan. '

Aku memberanikan diriku untuk memeluknya dari belakang.

"Kyaa"

Rin berbalik menghadapku

"A-apa yang kau lakukan, le-lepaskan ak-"

Sebelum dia menyelesaikan kalimat tsunderenya. Aku mempererat pelukanku, mengangkat dagunya dengan tangan kiriku, matap lurus ke arah matany.

"Rin. Aku ingin mengucapkan rasa terimakasihku yang sebesar besarnya kepadamu, karna bersedia menerima lamaranku, bersedia menjadi kekasihku, istriku, dan ibu dari calon anak - anakku. "

Mengingat Rin saat membuat kontak hanya berfokuslah pada kata kata istri di sistem, jadi mudah bagiku menyusun Kata-kata cinta untuknya.

Mendekatkan bibirku dengan bibirnya, saat bibir kami bersentuhan aku melihat Rin memejamkan matanya. Itu adalah ciuman singkat dan tulus dariku. Setelah 5 detik bibir kami berpisah.

Rin hanya menundukkan kepalanya tampa berkata kata. ' Rin adalah tipe tsundere, pasti dibutuhkan banyak persiapan mental baginya untuk sampai ke sini, aku akan menghargai terkadmu Rin'

Mencium keningnya, mendekati telinga lalu berbisik.

"Aku mencintaimu Rin. Aku menginginkanmu. Apakah kau ingin menjadi milikku seutuhnya? "

"Hm" Yang di balas dengan anggukkan.

Mendapatkan persetujuan aku kembali mencium bibirnya memasukkan lidahku kedalam mulutnya, Rin hanya diam karna kurangnya pengalaman, butuh beberapa menit sebelum dia mulai membalas ciumanku.

Setelah 10 menit aku melepaskan ciumanku karna Rin mulai kehabisan nafas.

Aku bisa mendengar Rin mulai terengah-engah, tapi aku tidak tinggal diam.

Aku mulai mencium kening dan pipinya lalu lalu turun ke lehernya, tidak lupa juga aku meninggalkan cupang di sana.

"Ahh"

Aku kembali mencium bibit manis Rin, kali ini rin membalas ciumanku, sambil meletakkan tangannya di belakang kepalaku.

Tangan kananku juga mulai mengelus punggungnya, lalu perlahan turun ke pantatnya.

"Hmm hnmn"

Tidak menghiraukan apa yang ingin dia katakan. Tanganku mulai meremas pantat Kenyalnya.

Melepaskan ciuman kami, aku mebuat Rin berbaring terlentang di tempat tidur, aku mulai melepaskan baju dan roknya. Aku juga melepaskan pakaianku, hingga kami berdua hanya mengenakan pakaian dalam.

Menikmati pemandangan yang ada di depanku, aku melihat Rin menutupi wajahnya dengan tangannya.

Saat ini aku melihat Rin mengenakan bra dan celana dalam hitam yang seksi, terbukti bahwa dia telah melakukan persiapan sebelumnya.

"J-jangan liat"

Aku mendekati telinganya

"Kau melarangku melihatmu sementara kau mengenakan pakain dalam seksi ini.

Baiklah aku tidak akan melihat mu... " Sebelum aku selesai mengucapkan kata-kataku Rin memotong ucapanku.

"M-maaf aku ha-"

"Aku memang tidak akan melihatmu tapi aku tidak pernah bilang aku tidak akan memakanmu"

Aku langsung menyambar bibirnya, tanganku mulai melepas branya dan melemparnya ke samping. Aku memainkan payudra kirinya dengan tangan kiriku. Sedangkan tangan kananku menggeser celana dalamnya lalu memainkan bibir vaginanya.

"Ahhh.. Sal ahh!! "

Ciumanku mulai turun ke leher lalu ke payudra C cup miliknya. Bergantian Menjilati payudra kiri dan kanan.

"Hmmm hmmm"

Melirik Rin yang berusaha menahan erangan dengan tangannya. Mulutku mulai turun ke pusar, berhenti sebentar lalu turun ke vaginanya.

"Ahh tunggu Sal di sana kotor"

Menanggapi protesnya aku melebar kakinya hingga berbentuk M.

"Ah!!! "

Aku melebarkan vaginanya dengan tanganku lalu menjilati bagian dalamnya. Walau aku sudah tidur dengan banyak wanita ini pertama kalinya aku menjilati vagina. Aku tidak pernah sudi menjilati vagina pelacur. Dan Rin pasti tau itu karna dia melihat semua kenanganku tanpa ada yang disembunyikan.

Setelah 5 menit mencari akhirnya aku menemukan titik lemah vaginanya.

"Ah!! Sal aku akan CUM"

Mendengarkannya membuatku semakin rakus melahap vaginanya.

"Salllll ah!!! "

Cairan cinta mulai mengalir dari lubangnya, aku dengan rakus menyedot semua cairan milik Rin, rasanya sedikit asin.

"Ha ha ha" Setelah cumming pertama dalam hidupnya, nafas Rin mulai terasa berat.

Aku melepaskan celana dalamku mengeluarkan penisku yang berukuran 15cm, memegangnya dengan satu tangan mengarahkannya ke lubang Rin, memasukkan kepalanya ke vagina perawan nya.

" Sangat ketat.. Uhh"

Rasanya vagina Rin mencoba meremukkan penisku.

"Ah!! " Rin mengerang karna merasakan ada benda asing yang masuk ke vaginanya. Melihat penis besar mencoba menembusnya, Rin mulai terlihat gugup.

"Tenanglah Rin, aku akan bersikap lembut"

"Hmm"

Aku mulai berusaha memasukkan penisku secara perlahan, tapi vaginanya terus mendorongku keluar. Butuh banyak usaha sampai penisku menemukan penghalang.

"Aku akan memasukkan semuanya, tenangkan dirimu terlebih dahulu, rasa sakitnya hanya di awal oke"

"Langsung dorong semuanya"

"Apa kau yakin? "

Dia memelukku lalu berkata

"Cium aku dan dorong semuanya"

Menanggapi permintaan istriku, aku mulai menciumnya dengan penuh nafsu. Saat perhatiannya mulai teralihkan oleh ciuman, dinding vaginanya mulai mengendur. Mengambil kesempatan ini aku mendorong penisku sekuat tenaga hingga menembus selaput daranya dan menabrak dinding rahimnya.

"Hmmmm" Aku mendengar erangan kesakitan Rin yang ditahan oleh ciuman kami, aku juga merasakan sakit yang luar biasa di punggungku akibat cakaran Rin, darah yang cukup deras mulai mengalir dari punggungku. Aku tidak mengeluh karena aku pantas mendapatkannya.

Aku mulai membelai payudaranya untuk mengurangi rasa sakitnya. Butuh waktu 15 menit bagi Rin agar bisa tenang lalu melepaskan ciuman kami.

" Sudah merasa baikan"

"Ha ha ha ha ya rasa sakitnya mulai hilang. Akhirnya aku menjadi milikmu. "

Mendengar ucapannya aku mulai tersenyum, yang di balas Rin dengan senyuman tapi hanya sebentar, senyumannya mulai digantikan dengan ekspresi panik, lalu dia meletakkan tanggannya di pipiku.

"Apa yang terjadi padamu, kenapa wajahmu pucat"

Sebelum aku sempat menjawab, rin melihat tangannya yang berlumuran darah, dia dengan panik memanggil sistem dan membeli sesuatu, sesaat kemudian dia menyerah botol berisi cairan merah darah padaku. Aku langsung meminumnya tanpa bertanya.

Setelah meminumnya aku merasakan lukaku mulai sembuh, bukan hanya itu aku merasa punya stamina yang tak terbatas.

Penisku yang tadinya mulai sedikit lemas karna kenikmatanku digantikan oleh rasa sakit kini mulai ereksi kembali.

"Ah!! " Rin juga mengerang karna merasakan ukuran penisku yang ereksi kembali di dalam vaginanya.

"Apa kau siap? "

"Hmm tolong bersikap lembut"

"Tentu"

Setelah itu kami mulai bercinta selama 5 jam, aku tidak tau dari mana aku mendapatkan stamina sebanyak itu.

Next chapter