webnovel

Chapter 1 Part 4: Menjalankan Rencana

Hutan Kanterbury. 497 A.H.

Di dalam penginapan Loraine yang teduh di pinggiran hutan Kanterbury yang penuh dengan goblin dan ogre.

Klein menghampiri Loraine yang seperti biasanya—menjadi seorang penjaga penginapan yang baik dan benar.

"Loraine, bantu aku."

"Aku akan melakukan yang terbaik."

"Tulari aku dengan Labose."

Loraine menghentikan tangannya yang mengelap piring, dia langsung menoleh pada Klein tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Pemuda itu bisa merasakan suasananya menjadi lebih dingin, walaupun sekarang bukanlah musim dingin.

Setelah beberapa detik tidak mengeluarkan suara apapun, dia akhirnya membuka bibirnya dengan ekspresi yang tidak se-ramah biasanya. "… Apa itu Labose?"

"…"

Demi tuhan… rasa gugup yang Klein rasakan rupanya cuma omong kosong. Ekspresi Loraine masih menunjukkan penasaran pada kata yang belum pernah dia dengar.

"Apa maksudnya?"

Klein menarik nafasnya perlahan untuk menguatkan sedikit pikiran. Apapun yang akan dikatakan oleh Klein, akan menjadi berbahaya dengan cara apapun. Dia menoleh kembali ke arahnya.

"… Loraine, aku tahu siapa kau yang sebenarnya." Klein menunjuk ke atap penginapan Loraine, yang memiliki objek ungu kehijauan asing seperti kuncup bunga yang mengerikan.

Alisnya mengkerut dan tidak seperti biasanya, matanya mulai terlihat. Mata merah yang mirip seperti permata ruby menatap mata merah darah Klein dengan menyipit.

Perasaan aneh muncul di dalam diri Loraine saat mata keduanya bertemu. Seolah-olah, Klein telah bersiap melakukan hal-hal ini sejak awal.

Loraine ingin mengatakan sesuatu, tapi membungkam mulutnya lagi, menghentikan dirinya sendiri. Dia menghela nafas pelan, dengan alis sayu yang turun kebawah.

"… Aku tidak bisa membuat alasan lagi kan? Walaupun, aku masih mau tahu soal Labose." Ekspresi tidak biasa di wajah Loraine menghilang, sebelum digantikan menjadi ketenangan yang biasanya. "Jadi, apa yang mau kamu lakukan?"

Bahu Klein yang kaku menjadi lebih santai, sementara dia mulai bicara. "Senang bisa berbicara dengan damai."

Loraine tentu saja tidak mau penginapannya mengalami kekacauan, jadi dia tidak bisa berperilaku agresif seenaknya. Sementara Klein tidak mungkin bisa mengalahkan Loraine yang bisa hidup terus menerus, sementara dialah yang Klein butuhkan saat ini.

"… Ayo kita bicara tentang hal ini. Ini akan menjadi hal yang cukup panjang untuk diberitahukan."

Loraine mengangguk. "Baiklah." Dia mengambil bangku, sebelum menatap Klein dengan tenang, menunggunya bercerita.

Klein juga mengambil tempat duduk di depan Loraine. Dia telah memilah apa yang akan dia ceritakan dan apa yang tidak akan dia ceritakan.

Loraine yang diam menyimak, mampu memproses, tapi dia merasa kesulitan untuk membuat kesimpulannya. Rasanya aneh mendengar hal yang bahkan menjadi bagian dari dirinya, tapi tidak dia ketahui sendiri.

"… Tapi, bagaimana kamu—"

"Nah, itu sebabnya aku minta bantuanmu. Aku ingin mikroorganisme itu menjangkiti diriku."

Loraine menatap Klein, dia lalu mengalihkan pandangannya dan menyentuh dagunya, sebelum memperhatikan Klein sekali lagi.

"Aku bingung… Ini tidak seperti aku tidak bisa melakukannya, tapi apakah itu akan benar-benar berhasil?"

Klein juga tidak yakin, tapi ada satu hal yang pasti. Jika dia adalah Tetitian, dia tidak akan mati karena beberapa dosis Labose. Dan dia bukanlah manusia Bumi dengan metabolisme yang sama seperti sebelumnya—jadi kemungkinan untuk menjadi spesies yang sama seperti invader juga tidak mungkin.

"Coba saja dulu. Ini tidak seperti kau akan mendapatkan masalah 'kan?"

"Dasar! Aku tidak mau ada orang mati di penginapanku!" Loraine meninggikan suaranya, membuat Klein terkekeh.

"Mayat satu doang, gak ngaruh." Laki-laki itu tersenyum, membuat Loraine mengerutkan alisnya. Bocah laki-laki di hadapannya benar-benar bisa membuat orang lain kesal hanya dengan lidahnya.

Loraine menghela napas berat, "Baiklah! Lagipula aku juga mau tahu hasilnya seperti apa… tapi kalau kamu gentayangan, aku akan memanggil pemburu hantu sampai kamu pergi!"

"Tenang, selama dosisnya tepat, kuyakin kita akan berhasil. Anggap saja ini investasi untuk jangka panjang."

Klein berbalik melepaskan kemejanya, meninggalkan dirinya bertelanjang dada, menunjukkan punggung yang lebar dan dada bidang, tidak seperti remaja berusia 15 tahun pada umumnya. Walaupun dia tidak normal sejak lahir.

"Siapa yang menyuruhmu melepas baju di sini?"

"Nanggung."

Benar-benar remaja yang aneh dan menjengkelkan. Tapi Loraine memutuskan untuk tidak berbicara lagi dan meletakkan tangannya di punggung remaja yang duduk bertelanjang dada memunggunginya, tepat ke arah jantungnya.

Ketika itu, tangan Loraine berubah bentuk, menjadi substansi ungu yang aneh—seperti slime kegelapan, tetapi lebih cerah.

"Rasanya dingin, seperti lotion."

"Diam." Semakin dia mendengar kata yang terus dilontarkan oleh laki-laki di depannya, semakin kesal jadinya.

Sementara Klein memutuskan untuk diam dan konsentrasi pada virus yang disalurkan oleh Loraine ke dalam dirinya. Mulanya terasa sejuk seperti lotion saat menyentuh kulit, tapi semakin lama, semakin panas jadinya.

Tidak sampai ke level yang membakar, tapi lebih seperti membuat Klein demam, demam tinggi. Kepalanya menjadi berat, sementara keringat mengucur dari kepalanya dan badannya. Dia menghembuskan napas dengan berat.

Waktu terus berjalan diantara keheningan dua orang itu. Hanya suara nafas dan substansi ungu yang bergerak yang terdengar. Tapi keduanya seolah tidak peduli dengan hal-hal itu dan fokus terhadap kegiatan mereka.

Loraine menjadi gugup karena Klein tidak mengeluarkan suara sedikitpun selain nafasnya, yang tidak seberat sebelumnya. Memang itu adalah bukti bahwa dia masih hidup, tapi apakah dia masih sadar atau tidak itu masalah lain.

Sementara Loraine masih terus mengalirkan mikroorganisme terus menerus sedikit demi sedikit, pikiran Klein melayang-layang dalam diam, merasakan setiap perubahan di dalam dirinya saat dia menekan Labose untuk tidak memakan hidupnya atau dia akan menjadi tengkorak seperti raja sihir kesalahpahaman tertentu, atau ksatria putih penyelamat wanita tertentu.

"Berhenti."

Loraine menghentikan Labose dan menarik tangannya. Ada beberapa perubahan, tapi tidak signifikan. Klein bisa merasakan tubuhnya menjadi lebih berat, tidak jauh berbeda dengan kepalanya.

"Apakah kamu baik-baik saja?"

Klein mengangguk. Badannya berkeringat dan panas. Dia memandang wanita itu. "Sepertinya aku agak demam."

Tubuhnya masih belum bisa beradaptasi dengan virus sebanyak ini.

"Aku akan mengambil bayaran ekstra kalau kamu pingsan."

Klein terkekeh, "Apakah kau sebenarnya entrepreneur, bukan penjaga penginapan?"

Next chapter