webnovel

Chapter 8 Negeri Angin Mondstat

Setelah keduanya saling menatap cukup lama, terdengar suara bising makhluk makhluk berwarna hijau tersebut.

Kemudian keduanya saling menyerang bersamaan menusuk dan menebas lawan mereka yang masing masing berada dibelakang mereka.

Srett!...

Jleebb!...

Melihat tersisa 1 makhluk saja, Oberon langsung memasang kuda kuda dan secara bersamaan melempar tombaknya membuat donat ditubuh makhluk tersebut.

"huhh... Selesai juga. " ujar Oberon

Ketika ia melirik gadis tersebut, dia langsung memalingkan pandangannya begitu saja.

"humm!..."

Oberon yang tidak mempedulikannya, segera masuk kedalam pondok tersebut meninggalkan gadis tersebut.

"hei! Tunggu! " seruannya

Gadis tersebut terpaksa ikut masuk kedalam pondok, dan disana terdapat sebuah peti kayu berukuran sedang.

"ok mari kita lihat apa saja isinya"

Oberon segera mendorong pintu peti tersebut keatas untuk membuka. Dan ketika dibuka terdapat sebuah buka 2 buku yakni buku merah dan juga buku hijau serta 400 Mora yang berupa mata uang didunia ini.

"ya... Lumayan dari pada tidak ada sama sekali" ujarnya

Melihat tingkah lakunya, membuat gadis itu bertanya kepada dirinya

"apa kau petualang? " tanya gadis itu

Oberon pun menoleh kepadanya sesekali sembari mengambil barang barang yang berada didalam peti.

"petualang? Tidak tidak... Aku hanyalah seorang pengembara dari negeri yang jauh" ucap Oberon memasang ekspresi senang.

"begitu... Bagaimana jika kamu ikut denganku ke kota Mondstat? "

Oberon pun langsung memiringkan kepalanya ketika ia mendengar nama tersebut.

"mondstat? " tanya Oberon

"iya. Tapi jangan salah sangka dulu ya, aku mengajakmu karena kau terlihat kelelahan saja. Dan perkataan pertamamu itu akan aku akan balaskan dendam ingat itu baik baik"

Melihat perilakunya membuat Oberon memasang wajah lemas tepat didepannya.

'apa apaan ini, cewek Tsundere?'

"hiyahhh... Terima kasih banyak ya aku jadi tertolong " ucap Oberon sembari memegang kedua tangan gadis seakan akan membuat dirinya terselamatkan ditambah dengan senyuman manisnya kepada gadis

Kedua pipi gadis tersebut pun memerah karena wajah Oberon terlalu dekat dengan dirinya. Menyadari hal itu, Oberon segera melepaskan dan menjaga jarak lagi kepadanya.

"ahahah maaf maaf aku terlalu terbawa suasana karena sudah berhari hari aku tidak menemukan peradaban sama sekali." tawa kecil Oberon sembari menggaruk garuk kepalanya dengan perasaan senang.

"i-iya... Aku tau kok tapi ingat aku akan membalaskan dendam yang ini juga! " seruan gadis tersebut.

'sepertinya omongan balas dendamnya ini hanyalah kebiasaan dia saja' dalam hati Oberon.

"aku lupa memperkenalkan diriku, aku Eula Lawrence salah satu kesatria Mondstat" ucap Eula dengan tangan ditengah dadanya sembari sedikit menundukan pandangannya dengan gaya perkenalkannya yang begitu anggun seperti seorang bangsawan.

'begitu... Keluarga bangsawan rupanya'

Oberon juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan gadis tersebut ditambah dengan tangan kirinya dibelakang pinggulnya.

"namaku adalah Oberon, The Fairy King Oberon. Salam kenal juga denganmu Eula Lawrence" balas Oberon dengan senyum ceria diwajahnya.

Mendengar kalimat peri membuat dirinya berpikir pikir tentang siapa seseorang yang bernama Oberon didepannya saat ini, Karena merasa mencurigakan karena mengaku dirinya adalah seorang peri. Eula berniat untuk melaporkannya kepada Acting Grand Master Knight Favonius yakni Jean 

"baiklah sekarang kamu ikut denganku sekarang" ujarnya

"baik, dengan senang hati!" balas Oberon dengan penuh senyuman.

Mereka pun meninggalkan pondok tersebut dan pergi menuju timur laut.

**

Selama perjalanan Oberon mengajukan beberapa pertanyaan kepada Eula "oh ya Eula aku ingin bertanya kepadamu? "

"silahkan, aku akan menjawab semampuku" balas Eula melihat Oberon yang berjalan disamping kirinya

"tadi saat aku sedang bertarung dengan makhluk makhluk hijau itu, kau datang dari mana? Perasaan saat aku bertarung aku tidak merasakan hawa keberadaanmu sama sekali" tanya Oberon sembari menopang dagunya dan melirik Eula.

"ah kalau soal itu. Aku sedang berpatroli menggunakan Glider miliku" jawabnya

Disini Oberon berpikir keras karena ia tidak terlihat membawa meskipun ia sudah melihatinya beberapa kali dari bawah keatas, sampai-sampai Eula yang memperhatikannya langsung segera menetupi tubuhnya dengan tangannya.

"dasar orang mesum!"

"mana ada! Kau sendiri bilang memakai glider tapi aku lihat dari manapun aku tidak melihat glider yang begitu besar sama sekali."

Mendengar perkataannyq membuat Eula tepuk jidat sampai menghela napasnya "hahhh... Benar benar orang asing rupanya"

Kemudian memunculkan glidernya yang berbentuk seperti sayap berwarna hitam dengan ukuran sedang.

"ini namanya glider, aku terbang menggunakan ini walaupun hanya bisa sesaat karena terbatas oleh stamina penggunanya"

'humm.... Begitu kurasa jadi masuk akal sekarang' ucap dalam hatinya

***

Perjalanan telah memakan waktu sekitar 1 jam dan terlihat sebuah dinding-dinding besar yang mengelilingi sebuah kota Mondstat.

"nah kita sudah sampai"

Disini Oberon cukup takjub melihat kota tersebut walaupun tidak sebesar dan seluas Inazuma, tapi melihat bangunan seperti abad pertengahan adalah tempat yang sangat familiar dengan dirinya mengingat ia berasal dari Faeris Britania yang kebanyakan infrastrukturnya bertemakan abad pertengahan.

"sepertinya aku akan betah tinggal dikota ini" ujar Oberon.

Kemudian mereka pun menghampiri tempat melalui pintu gerbang depan yang terdapat seorang anak memperhatikan burung burung merpati ditengah tengah jembatan berwarna putih yang terlihat jika anak itu sangat menyukai merpati.

Baru saja hendak mendekati penjaga gerbang, salah penjaga tersebut langsung berteriak sangat keras "Ada Serangan!! Segerombolan Hilichurl Menyerang!!"

Lalu ia segera berbalik badan dan melihat makhluk-makhluk yang ia lawan tadi bersama dengan makhluk yang ukurannya lebih besar dari mereka berkulit hitam membawa perisai besar dan ada juga yang membawa kapak merah yang membara bagaikan api.

'jadi makhluk yang seperti goblin itu namanya Hilichurl ya, dan yang satunya itu pasti evolusinya' ucap dalam hatinya.

Karena tampilan mereka sama sama menggunakan topeng walaupun topeng mereka bentuknya berbeda, tetapi memiliki kesamaan yakni bertanduk dan berwarna putih.

Kemudian Oberon mengeluarkan tombak serangganya kembali ditangan kanan bersiap untuk melawan.

'jika aku menghabiskan mereka pasti aku akan dapat imbalan dari kota ini' pikirnya

Ia mulai mengambil ancang ancang untuk maju kedepan menyerang mereka semua

"ya ya ya...! Majulah kalian para Hilichrul!" seruan Oberon yang mulai melesat maju kedepan

-To Be Continued-

Dan yak kali ini delaynya lama pake banget gegara ini aplikasi gk tau kenapa tiba tiba pas mau saya cek minggu lalu untuk siap siap update full screen hp warna hitam begitu pula dengan login harian buat reward. Dan sekarang baru bisa update karena permasalahannya dari hp saya yang kentang jadi harus pakai versi lama apk ini. Jadi cukup sekain.

Dan oh ya hampir lupa selama saya delay saya juga tadi niatan bikin fanfic baru tentang Date A Live yang bisa saya yakinin berbeda dari fanfic DAL lainnya. Jika tertarik mungkin kalian bisa komen hitung hitung chapter yang saya buat udah untuk fanfic DAL sudah 10 chapter. Kalian pikir fanfic DAL tentang kencan dengan para spirits kalian salah, jadi ya tunggu aja mungkin besok saya akan update 5 chapter langsung sebagai permintaan maaf saya selaku author salam author, Nara_Ryuko

Next chapter