webnovel

Interlaken

Lampu jalanan mulai menyala, menerangi sisi jalan yang terlihat panjang dan tenang, mentari mulai meredup sinar nya seakan akan tenggelam di ufuk barat. Sebuah Mobil Audi hitam berhenti di depan hotel, sang supir dengan sigap membuka kan pintu untuk penumpang nya seperti seorang raja.

"Bitte, der Herr..."

(Silahkan Tuan…)

Pria paruh baya itu, kini beralih membuka kan pintu di sisi yang lain membuka kan untuk seseorang lagi.

"Bitte, meine Dame..."

(Silahkan Nyonya…)

Yoongi keluar dari taxi itu, menggenggam tangan Y/N erat. Ia lalu membantu pria itu mengeluarkan barang barang nya dari bagasi.

setelah semua tertata rapi di depan lobby, ia mengeluarkan beberapa lembar uang dan diberikan kepada driver tersebut.

"ist das genug?"

(Apa ini cukup?) Tanya nya.

Mata driver itu berbinar melihat bayaran yang 5x lebih banyak dari jumah tarif nya. Perlahan ia mengambilnya sambil membungkuk.

"Das ist mehr als genug, vielen Dank, Sir"

(Ini lebih dari cukup, terimakasih Tuan.) ia tersenyum dan membungkuk. Lalu ia melambai kan tangan kepada Hoteliers yang berdiri di receptionist mengisyarat kan untuk membantu Yoongi membawa barang barang nya.

Dengan tergopoh gopoh Lelaki muda itu membetulkan dasi nya dan mengambil barang barang milik Yoongi dan Y/N.

"Hier drüben, Sir"

(Sebelah sini tuan…) ia menunjukan jalan kepada Yoongi.

Mereka berdua mulai masuk kedalam hotel untuk melakukan check in.

"Hallo guten Tag, wie können wir Ihnen helfen?"

(Hallo selamat sore, ada yang bisa kami bantu?) Seorang wanita cantik berdiri dari kursi nya menyambut Yoongi dan Y/N dengan hangat.

"Ja, ich brauche 2 Zimmer"

(Ya aku perlu 2 kamar)

Sang Reseptionist mengangguk, ia menyiapkan pulpen dan kertas untuk keperluan data hotel, Y/N yang tidak mengerti apa apa hanya terdiam, sejak tadi ia hanya takjub memandangi Isi hotel ini, semua interiornya mewah! Mungkin ia seumur hidup tidak akan pernah bisa menginap disini semalam bahkan dengan gaji nya selama 1 bulan.

Tak berapa lama Reseptionist itu mengeluarkan 2 kartu untuk pintu, ia menjelaskan kedua nomornya. Y/N melihat 2 kartu itu kontan bertanya pada Yoongi,

"Untuk siapa kamar satu lagi?" Tanya nya.

"Untuk mu…" Yoongi menjawab ringan, Y/N terdiam.

Entah mengapa di dalam hatinya mencelus, mengapa pria ini membiarkan nya mempunyai kamar sendirian? Padahal di mansion nya ia sama sekali tidak di perbolehkan tidur di kamar yang lain. Rasa aneh muncul di dada nya, seakan ia tidak ingin berpisah kamar dengan Yoongi.

"Ini kamar mu…" Yoongi memberikan nya pada Y/N ia hanya diam menatapi kartu itu.

Yoongi tersenyum tipis,

"Kenapa? Aku hanya ingin memberimu sedikit kebebasan… "

"Hmmm…." Y/N berfikir keras, ia bisa saja mengambil kartu itu dan menerima tawaran Yoongi. Namun hati nya terasa aneh, seperti ia tidak ingin.

"Ayo ambil lah…" Yoongi tersenyum.

"Tidak…" dengan berani entah mengapa kata kata itu keluar dari bibir Y/N.

"Kenapa?" Yoongi mengernyitkan dahi heran.

"Hmmm…. Aku tidak ingin sendirian… aku tidak bisa bahasa jerman, nanti jika aku kesulitan tidak ada yang bisa membantu ku." Y/N berdalih se natural mungkin, walaupun siasat nya sangat amat tidak mungkin berhasil, namun Y/N tetap mencoba nya.

Yoongi terdiam, menatap mata Y/N dalam, ia mencari arti dari perkataan itu didalam nya, tak lama kemudian ia tersenyum dan menaruh satu kartu itu kembali di meja Reseptionist.

"Dieses eine Zimmer funktioniert nicht, mein Geliebter ist nicht mehr böse, er möchte ein Zimmer mit mir teilen ..."

(Satu kamar ini tidak jadi, kekasih ku sepertinya tidak marah lagi, ia ingin satu kamar dengan ku…)

Mendengar itu sang Reseptionist menutup mulutnya dan tertawa kecil ia menatap Y/N yang tidak mengerti apa apa itu dengan tatapan gemas. Ia pun mengerti dan membuat Upgrade pada kamar yang di pesan Yoongi menjadi President suits yang mewah untuk 2 orang.

Y/N yang menangkap adegan itu, ia menyipitkan mata, apa yang pria ini katakan hingga resepsionis itu melihat nya seperti itu,

"Apa yang kau katakan padanya?" Tanya Y/N penasaran. Ia menapat Yoongi dan wanita itu bergantian.

"Danke"

(Terimakasih) Yoongi tersenyum dan menggandeng Y/N mesra menuju kamar mereka.

****

Hoseok kembali menyetir mobil nya pulang, setelah mengantarkan dua "love bird" itu terbang ke swiss, ia berhenti saat lampu merah menahan nya di sebuah persimpangan jalan. Ia mengeluarkan sebatang rokok dari kotak di saku nya lalu mematik nya. Tak lupa ia membuka jendela mobil itu agar asap nya tidak terperangkap di dalam kabin.

"Huhhh…" suara hembusan nya berdesir di depan kemudi, asap putih menari nari di udara warna nya berubah menjadi merah saat terkena sinar lampu berhenti.

Kini pandangan nya lurus kedepan, dalam fikiran nya ada sesuatu yang mengganjal, tentang Yoongi yang membuat nya terus merasa aneh, pria itu dengan mood nya yang istimewa… dengan gadis polos itu yang memiliki banyak kejutan. Dalam beberapa minggu ini mereka seperti mewarnai Basecamp Bulletproof dengan hubungan mereka yang aneh.

Pertama tama Yoongi membenci gadis itu bahkan ingin menyiksanya hingga sekarat, namun lihat lah sekarang? Ia memperlakukan gadis itu seperti kekasih nya,

Haah… Y/N yang malang… kau pasti kebingungan dengan sikap Yoongi kan?

Hoseok tersenyum dalam lamunan nya, ia tau pasti gadis itu masih kebingungan dengan sifat kakak nya yang seperti roller coaster itu.

Namun biarlah, mungkin ini sudah saat nya Yoongi menemukan Cintanya ia hanya bisa mendukung ketua Bulletproof itu dengan apapun keputusan yang dia ambil.

Sesaat lampu merah itu berganti hijau, ia melajukan kembali mobil nya dengan kecepatan sedang.

Tringg… tring….

Ponselnya berdering di dashboard mobil, tanpa memencet nya ia menelkan tombol di pods nya yang sejak tadi sudah berada di telinga nya.

"Ya, Hallo…" Jawab nya seketika saat telfon itu tersambung.

"Hyung… kau di markas?" Terdengar suara Taehyung di sebrang sana.

"Tidak aku sedang di jalan, ada apa?"

"Oh baik lah, jika kau sampai markas aku ingin minta tolong…"

Hoseok mengerutkan kening,

"Ada apa?"

"Tolong beri tau Jungkook dan Namjoon hyung, mereka harus berangkat ke Switzerland besok.."

Hoseok tertegun, mendengar informasi dari Taehyung yang begitu mendadak.

"Maksud mu? Ada apa? Coba jelaskan padaku!!"

Karena baru saja ia mengantar Yoongi dan Y/N ke bandara untuk terbang ke swiss, sekarang datang informasi seperti ini.

"Ketua dari UnholyTrinity's(UT) ada di sana, Mereka akan memindahkan Ratusan ton uranium curian untuk di jual kepada Black realm…."

Hoseok tercengang, fikiran nya seketika penuh dengan gambaran yang di ucapkan Taehyung. Karena ia sudah mendengar desas desusnya,

Bagi kalian yang belum mengerti,

Black Realms adalah organisasi perdagangan hitam dunia, itu berkaitan dengan seluruh pemimpin negara dunia, mereka menyediakan seluruh hal yang diinginkan oleh negara negara di dunia ini, bahkan untuk perang sekalipun. Mereka mendapat kan sumberdaya nya dengan cara membeli dari para mafia dan cartell yang berkedudukan tinggi, yang bisa mendapatkan hal apapun dengan mudah. Termasuk Unholy Trinity (UT). Mafia yang sudah lama ada dan termasuk organisasi besar yang sama besarnya dengan Buletproof, bahkan rumornya Ayah Yoongi pernah ada didalam organisasi tersebut, namun memutuskan keluar dari sana dan mendirikan Bulletproof yang kini sudah di turunkan kepada Yoongi.

Hoseok menggenggam stir mobilnya kuat kuat, ia mencoba menerka apa yang terjadi.

Unholy Trinity (UT) adalah organisasi kuat, dalam sejarah mereka sempat ingin berada di puncak dunia!. Tak segan untuk membuat cara bagaimana terjadi perang dunia selanjutnya agar mereka bisa menduduki posisi paling berkuasa dengan cara sengaja membuat konflik antar negara negara rawan perpecahan. Dengan alasan itu Ayah Yoongi dahulu memisahkan diri dari UT dan membuat bisnis untuk keluarga nya sendiri.

"Apa ini seperti yang aku fikirkan??" Tanya Hoseok pada Taehyung.

"Semoga saja tidak hyung… tolong sampaikan pesan ku, markas sekarang tidak dapat di hubungi. Kabari aku jika kau sudah di markas besar." Ujar Taehyung langsung menutup telfon, seperti nya ia sedang dalam penyamaran.

Hoseok melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, ia perlu menemui semua saudara nya sekarang.

Jungkook dan Namjoon, perlu berangkat ke Swiss besok?

Ia masih tidak mengerti, kenapa swiss?

Tak lama fikiran nya seperti tersambung pada sesuatu, sesuatu yang sejak tadi ia fikirkan sebelum nya…

"Yoongi hyung… apa kau punya maksud lain ke Swiss?!"

****

Y/N duduk di tepian kasur sembari mengeringkan rambutnya, sesampainya di hotel ini ia langsung membersihkan diri. Ia menatap punggung Yoongi yang kini sedang menelfon di balkon kamar, sepertinya percakapan nya serius hingga pria itu menutup pintu balkon agar Y/N tidak mendengarnya.

Ia pun tidak ingin ambil pusing dan membiarkan pria itu dengan dunianya, lagi pulaa ia juga tidak mau tau urusan Yoongi. Memang siapa dia? Bukan siapa siapa.

Y/N meraih Remot tv dan menyalan TV untuk menghibur dirinya, karena sampai saat ini ia tidak di perbolehkan memegang ponsel oleh Yoongi. Tak lama Yoongi muncul dari balkon, ia duduk di samping Y/N dengan lembut ia membelai pundak Y/N.

"Sudah segar sekarang Kitten?" Tanya nya menatap Y/N dengan senyum manisnya.

Terkadang Y/N masih terkesima dengan ketampanan pria ini, dirinya bagaikan sinar di dalam kegelapan, kulit putih porcelain nye membuat siapa pun iri dengan tampan nya.

Ia mengangguk dan kembali terdiam,

"Aku juga akan mandi, bersiaplah kita akan pergi makan malam." Yoongi berdiri untuk mengambil handuk kimono nya di lemari.

"Makan malam? Tapi… aku tidak punya baju…" Y/N menaruh handuk nya di hanger,

"Apa kamu sudah melihat isi kopermu?" Potong Yoongi sebelum masuk kedalam kamar mandi.

Y/N terdiam, ia memang belum melihat isi koper yang di siapkan Yoongi untuk nya sejak pergi dari mansion itu.

Setelah Yoongi masuk, ia perlahan membuka isi koper milik nya disana terdapat baju baju wanita ukuran nya dan juga beberapa dress mahal dan heels yang menarik.

Y/N terkesima saat menarik satu buah dress berwarna abu, dengan pernak pernik minimalis yang terlihat mahal, ia mengambil dress itu dan mencobanya di depan cermin.

Ia terdiam, seperti melihat wanita lain di cermin itu, dress abu itu melekat indah di tubuh nya, dengan model sedikit terbuka dibagian pinggang, juga lengan panjang namun bagian belakang terbuka membuat kesan backless yang indah dari punggung nya hingga ke pinggang. Dress itu melekat indah di lekukan tubuh nya memperlihatkan semua inchi bentuk indah dirinya. Juga heels putih yang ia pakai membuat dirinya terlihat seperti istri seorang konglomerat kaya raya.

"Woah… ini cantik.." Y/N duduk di meja rias, dan mulai bersiap. Ia tak ingin membuat pria itu menunggu nya untuk pergi.

****

Yoongi keluar dari kamar mandi, ia langsung mencari pakaian nya di koper. Ia tak melihat Y/N di kamar ini, kemana dia? Dengan cepat ia berganti memakai tuxedo mahal berwarna hitam, lengkap dengan dasi dan sepatu hitam nya. Ia mendekati kaca untuk bercermin, namun ada sesuatu berkilau dari balkon yang mengalihkan padangan nya.

Apa itu Y/N?

Ia perlahan membuka balkon itu dan menghampiri seorang gadis yang sedang berdiri membelakangi nya.

"kitten?" Tanya nya lembut,

Gadis itu kontan membalikan badan,

Dan apa yang Yoongi Lihat mungkin bisa membutakan nya,

Dihadapan nya berdiri indah seorang gadis seperti malaikat, mengenakan dress yang melekat di tubuh nya… menciptakan bentuk indah tubuh asli yang dimiliki nya dengan riasan sederhana namun tetap terlihat cantik, rambutnya yang tergerai lurus berwarna coklat terang beterbangan halus dengan angin malam yang berdesir. Kulit nya bersinar di terpa sinar rembulan membuat nya bercahaya indah, Yoongi hampir tidak bisa berkata apapun melihat makhluk surgawi didepan nya.

"Ya?" Y/N menjawab panggilan Yoongi dengan polos, mata indah nya berbinar, melihat keindahan pria itu yang sekarang benar benar indah.

Yoongi mendekat padanya, ia tersenyum disudut bibirnya, kecantikan Gadis ini bak dewi yunani yang abadi dapat membakar api di dada nya, membuat akal nya hampir menghilang. Insting binatang nya hampir bangkit tak terkendali melihat gadis itu berdiri dengan tenang di bawah sinar rembulan.

Bagaikan kelinci yang sedang diincar oleh serigala yang lapar, seperti itu lah gambaran nya, Yoongi yang siap menerkamnya kapan saja, justru sekarang sedang mati matian untuk terlihat wajar agar gadis ini tidak ketakutan.

Tahan Yoongi… tahan…

Kembali lagi, ia tidak mau mengulang kesalahan nya pada gadis ini.

"Kamu sudah siap?" Tanya nya setenang mungkin, ia berusaha menyembunyi kan rahang nya yang menggeretak karena menahan hasrat ingin memiliki gadis ini.

"Yaa.." Y/N mengangguk lembut

"Ayo…" Yoongi menggenggam tangan Y/N dengan lembut, mengajaknya berjalan bersama meninggalkan kamar itu, untuk makan malam.

Mereka berjalan di sisi jalan, yang berbatasan langsung dengan danau besar nan indah dengan pegunungan di belakang nya, hawa sejuk bercampur dingin menyapa mereka karena musim akan segera berganti ke musim dingin. Membuat Y/N semakin mengerat kan tangan nya di genggaman Yoongi.

Yoongi tersenyum kearah gadis itu, gadis polos yang kini di gandengnya seperti nya menikmati pemandangan disini, di Interlaken, suatu bagian daerah Swiss yang indah nya memanjakan mata.

Namun ketenangan itu tak berlangsung lama, sudut mata Yoongi menangkap beberapa pria yang baru keluar dari mobil dan bersiap masuk ke casino, seseorang dari mereka melihat ke arah Yoongi,

Dengan cepat ia membalikan badan dan memeluk Y/N mengangkat nya hingga duduk di dinding pembatas antara jalan dan danau, yang kini ia duduk berhadapan lebih tinggi sedikit dari Yoongi, membuat nya bertanya tanya keheranan.

"Hey! Apa yang kamu lakukan? Turunkan aku dari sini" Desis nya kaget karena gerakan tiba tiba itu, kini wajah mereka berdekatan karena Yoongi tetap memeluk kedua pinggang nya.

"Ada orang orang berbahaya di sebrang sana, mereka tidak boleh melihat ku disini…" ujar Yoongi menjelaskan.

Y/N melihat ke arah belakang Yoongi, mencari apa yang di maksud pria ini, ia melihat beberapa orang itu masuk kedalam casino dan dua dari mereka sedang memperhatikan ia dan Yoongi, sepertinya mereka membawa senjata. Dan mereka kini berjalan dengan cepat ke arah nya dan Yoongi,

"Kamu melihat nya kitten?" Tanya Yoongi.

Y/N tidak menjawab,

"Kitten?"

Y/N merasakan akan ada bahaya jika ia tidak berbuat sesuatu, mereka tidak boleh melihat Yoongi disini! Entah dari mana datang nya, sesuatu muncul di kepala Y/N ketika kedua Pria itu mulai cukup dekat dengan mereka, ia berinisiatif menyembunyikan Yoongi dengan caranya.

Dengan cepat ia menarik tengkuk Yoongi dan membenamkan kepala nya di lekukan lehernya, lalu ia menyilangkan kaki nya melingkari pinggang Yoongi membuat pria itu lebih dekat menempel padanya.

Yoongi membulatkan mata saat gadis ini menarik nya dengan posisi yang berbahaya, kini hidung nya menghirup lekat aroma tubuh gadis itu di lehernya membuatnya meremas gaun Y/N saat tubuh nya menegang karena adegan tiba tiba yang dilakukan gadis ini sungguh extreme!.

"Kitten… tunggu. Apa…" ketika ia ingin bertanya, Y/N seketika menyela pertanyaan nya.

"Baby… tidak di sini okayy… kita bahkan belum makan malam hmmm" suara sexy sengaja ia buat, ia memastikan agar suaranya terdengar oleh kedua pria itu. lalu ia menatap kedua pria itu bergantian,

Y/N ingin membuat dua pria itu pergi dan tidak mengganggu nya dan Yoongi, membuat seakan mereka sepasang kekasih yang sedang bercinta dan tidak ingin diganggu siapapun.

Dan tidak di duga sandiwara itu berhasil, kedua orang itu berpandangan dan kembali ke casino itu tanpa curiga lagi pada pria yang besama nya sekarang.

Setelah ia melihat keduanya menjauh, ia melepaskan kakinya dari pinggang Yoongi, dan membiarkan pria itu bernafas.

Yoongi menarik diri nya dan langsung menatap Y/N dengan tatapan tak percaya, detak jantung nya seakan akan melompat keluar dari dada nya.

Gadis ini gila!

"Kitten…" Yoongi yang speechless ia masih memandangi gadis polos ini,

Apa yang tadi gadis ini lakukan!?, posisi nya seperti seorang yang tidak polos sama sekali!.

"Maaf… tadi aku melihat dua pria itu kemari, aku hanya ingin menyembunyikan mu." Y/N tersenyum malu ia memalingkan wajah nya ke arah lain, ia takut Yoongi tidak suka dengan perlakuan nya. Ia takut pria ini marah.

Yoongi terdiam memandangi Y/N perlahkan ia menggendong Y/N untuk kembali turun dari dinding itu, lalu ia mengurung nya dalam rentang tangan nya hingga Y/N terkejut.

Mata tajam nya menatap Y/N lekat, nafas hangat menyapu wajah Y/N dengan Agressif, Y/N yang tidak mengerti ia hanya diam dan mulai gemetar.

Apakah Yoongi marah?

Yoongi mengatupkan rahang nya dengan keras, detak jantung nya membantu menyalakan api di dada nya, hasrat ini tidak tertahan, akal sehat nya hampir gila di buat nya! Ia menatap Y/N dari ujung kaki hingga berakhir di bibir gadis itu.

Perlahan jemari Yoongi mengusap lembut bibir Y/N yang indah itu, ia menatap bibir itu dan mata Y/N bergantian membuat gadis itu gemetar.

"Aku lapar, dan ingin makan…" ucap nya dengan suara berat, membuat Y/N tak berani berkedip karena jarak mereka sangat dekat, ia bisa mencium parfum maskulin yang Yoongi kenakan di kerah Tuxedo nya.

Apa yang akan dia lakukan?,

Y/N merasa debaran jantung nya bertambah kencang saat Yoongi mulai mendekat kan wajah nya,

"Ayo kita makan…" Yoongi tersenyum ia kembali menggenggam tangan Y/N dengan hangat dan menghembuskan nafas berat nya. Y/N pun menarik nafas lega saat Yoongi memberikan ruang untuk nya bernafas, ia menarik Y/N kedalam rangkulan nya dan mengajak nya kembali menuju restauran yang sudah ia pesan.

Mereka tiba di sebuah restaurant Swiss bernama "Himmlishces Interlaken" sepi, Y/N melihat di sekeliling nya, mengapa restaurant ini sepi? Ia dan Yoongi di sambut oleh pria dengan seragam pramusaji rapi dengan buku kecil di tangan nya.

"Haben Sie eine Reservierung vorgenommen, Sir?"

(apakah anda sudah membuat reservasi tuan?) tanya pria itu dengan ramah.

"Ja, im Namen von Min Suga und Miss Y/N"

(yaa, atas nama Min Suga dan Nona Y/N)

"Okay, der Platz ist genau in der Mitte im VIP-Bereich, bitte Sir..."

(Baik, tempat nya di sisi tengah pada spot VIP, silahkan tuan...) Pria itu berjalan menunjukan jalan.

Lagi lagi Y/N di buat takjub dengan apa yang Yoongi kerjakan. Ia di bawa ke sebuah meja yang letak nya spesial di sisi

Paling ujung dalam kubah kaca diatas perairan danau Interlaken yang tenang. Suasana romantis terasa saat Y/N mulai duduk bersebrangan dengan Yoongi.

"Im Menü bitte meine Damen und Herren... Drücken Sie die Klingel auf dieser Seite des Tisches, um uns anzurufen"

(Ini menu nya tuan dan nyonya, silahkan

tekan bel di sisi meja untuk memanggil kami)

"Danke"

(terimakasih Yoongi tersenyum, dan pelayan itu pergi.

"Kenapa restoran ini sepi?" Tanya Y/N yang sudah penasaran sejak tadi.

"Aku memesan restoran ini untuk kita saja" jawab Yoongi santai sambil membalikan buku menu.

"Kamu gila…" Y/N tersenyum tipis dan menggeleng keheranan, ia tak terbayang seberapa kaya pria ini. Sepertinya uang bukan masalah baginya.

"Apapun untuk mu kitten…" rayu nya dengan mata menggoda.

"Hmm kau merayu ku?" Tanya Y/N dengan senyum tipis.

"Yaa siapa tau…" Yoongi menyimpan buku menu itu dan menatap Y/N penuh.

"Siapa tau apa?"

"Siapa tau kau juga menyukai ku…" Ujarnya lugas, kontan membuat yelinga Y/N berdenging….

Apa? Ia menyukai ku?

****

TO BE CONTINUED