Dengan rasa tidak percaya dan suasana aneh yang dirasakannya, dia segera melontarkan satu kalimat "Apa maksudmu!?!?"
"Aku menyukaimu Aiden."
"Oh, apa karena aku begitu baik dan bodoh? lalu aku mudah di atur olehmu? kurasa itu alasan yang tepat jika kamu memang menyukai hal itu."
"Aku tidak pernah berniat untuk suka padamu agar bisa memanfaatkanmu untuk apapun yang kuinginkan, aku menyukaimu murni dari hatiku, aku tidak tahan berbohong dan menyimpan rahasia. Aku lebih suka mengatakan apa yang aku mau. Dan sekarang aku mengatakannya."
"Marie, ini sudah hampir sore, apakah kamu tidak pulang? emm mandi, makan, mengganti pakaian? melakukan pekerjaan rumahmu?"
"Jangan mengganti topik!"
Aiden terdiam sambil merasa memang orang ini memiliki kelainan pada dirinya yang mulai terlihat, tidak seperti di hari awal, semakin hari sifatnya semakin berubah. Dia seperti seorang hantu yang bertanya padanya.
"Maaf, aku tidak bisa."
Dia langsung mendekatkan wajahnya tepat pada Aiden, kedua tangannya yang memegang wajah Aiden dan suasana yang agak menakutkan dan aneh.
Dalam sekejap semua ruangan dan lantai retak seperti semua retakan itu saling terhubung dan bisa menghancurkan rumah ini.
"Kamu...bilang apa?"
"Maaf, aku benar-benar tidak bisa, aku bahkan tidak ingin, tidak pernah terlintas di pikiran ku untuk memiliki seorang pacar."
"Sayang sekali, tapi...aku masih belum menyerah padamu..."
"Kau tidak akan bisa lari dariku."
Kemudian dia mulai memperbaiki ekspresi wajah jahatnya dan seluruh retakan di balik menjadi seperti sedia kala.
Oh, ada itu...kenapa bisa begini?
Rumahku hampir hancur.
Batinnya berkata dengan ketakutan.
"Baiklah, sepertinya kamu tidak bisa melanjutkan lagi, aku akan pergi sekarang, sampai bertemu di sekolah dan aku akan terus menantikan jawaban menyenangkan untukmu padaku."
Dia segera menghilang dengan cepat seperti sebuah debu berwarna merah yang tertiup angin. Tapi sebenarnya dia memindahkan dirinya jauh di dunia iblis yang tak berpenghuni, tidak akan ada satupun yang melihatnya. Karena tempat ini adalah salah satu anak tangga dari tangga dunia.
Jika ada yang melihatnya, mungkin itu hanyalah iblis-iblis yang berhasil naik ke wilayah yang lebih tinggi untuk mendapatkan kekuatan. Mereka mulai tinggal di dunia atas dan membangun rumah baru mereka yang tersendiri disana.
Tidak semuanya berasal dari bawah, beberapa iblis-iblis dari jutaan tahun yang lalu masih hidup di dunia iblis, hanya saja mereka membuat diri mereka hidup tanpa tersorot dunia. Orang seperti mereka kebanyakan berada di Octagram, Novem, dan Dezem. Mereka memiliki kekuatan yang sangat dahsyat di banding iblis-iblis lantai bawah.
Dan Kekuatan iblis setiap lantai bagaikan berbeda jauh, seperti tidak bisa di bandingkan. Itu sangat sulit. Kekuatan seluruh dunia iblis bahkan jika bersatu hanya akan mencapai lima persen dari kekuatan mereka.
Marie tidak berada pada anak tangga bernama, meskipun di empat belas atau lebih, semua nama tetap Kontleszh. Dia menentukan tempat yang sedikit lebih jauh dari semua yang memiliki nama tangga berbeda. Setidaknya menjaga jarak sejauh seratus kuadriliun anak tangga sepertinya sudah cukup baginya untuk melampiaskan sedikti kekesalan.
"Sial!! Sial!!! SIALLL!!!!"
Dia berteriak sambil menarik kedua kuncir rambutnya, melepaskan ikatan rambut itu, mencengkram kepalanya dengan kedua tangannya, ketika pikiran dan emosi nya kacau balau sedikit.
"Aku?? di tolak!!?!?! BAGAIMANA BISA!!!?!?!"
"Kenapa?? aku sudah memanipulasi perasaan, hatinya, bahkan jiwa nya sejak awal!!! KENAPA TIDAK!!!"
Suara nya yang marah bergetar hebat membuat tanah hancur dan langit robek. Semua suara itu bergema mengakibatkan ruang dan waktu miliaran dunia pada anak tangga hancur dan rusak. Walau miliaran dunia akan bertambah lagi dalam sekejap, jadi tidak masalah.
Sisanya, efek suara itu membawa perasaan menakutkan di lantai-lantai terbawah yang bisa si huni iblis-iblis tua.
"Tidak!! aku tidak suKA INIII!!!"
SCARLET DEMON!
Beberapa detik kemudian, hanya sepuluh detik... Kemudian celah ruang robek membuka beberapa robekan hitam di langit dan beberapa orang datang dari kegelapan di balik itu. Itu adalah beberapa dari sepuluh Iblis Merah, atau di sebut Scarlet demons. Kedatangan mereka biasanya akan membawa kehancuran dan membuat apapun berubah warna menjadi merah, berbagai warna merah yang menakutkan.
Semua nya berjumlah sepuluh orang, tapi hanya ada delapan orang yang keluar dari dalam celah-celah hitam itu. Semua nya kemudian perlahan turun ke bawah tanah untuk berlutut kepadanya.
"MAAF ATAS KETERLAMBATAN KAMI, RATU IBLSI!"
Semuanya berkata dengan serentak dan tegas.
Lalu, ada yang mengucapkan kata lagi...
"Ratu iblis, saya sudah melakukan apa yang anda inginkan, saya sudah membunuh banyak penyihir tingkat di banyak dunia manusia."
"Lapor, Ratu iblis, saya sudah memanipulasi banyak dunia monster untuk menjadi pasukan bagi dunia iblis, dan kita akan bisa menggunakan pasukan-pasukan tak terhitung itu untuk menyerang ke seluruh jagat raya."
Dua orang sudah mengucapkan prestasi yang mereka anggap sudah berguna bagi ratu iblis mereka.
"Ratu ibl-"
"CUKUP!!! Aku tidak akan mendengar semua yang kalian katakan!! benar-benar tidak penting!! tidak berguna!!!"
Lalu kata-katanya yang marah membuat mereka semua yang duduk di lantai malah semakin tertekan dengan aura nya yang begitu kuat. Jika saja itu bukan para Iblis Scarlet, mungkin iblis-iblis lemah sudah langsung mati dalam sekejap hanya dengan merasakan aura itu.
Ada satu lagi yang keluar, seorang wanita dengan rambut putih dan bulu mata yang putih. Berjalan tidak terlalu cepat. Dia adalah Iblis Scarlet tingkat pertama yang terkuat dari sepuluh di antara mereka semua. Dari mereka semua, hanya dialah yang mungkin bisa akrab dengan Marie.
Marie benar-benar percaya dan mengandalkannya sebagai posisi Iblis Scarlet yang paling berguna dan paling kuat di antara sembilan lainnya.
"Ratu iblis, maaf saya terlambat lagi."
Walau terlambat, tapi ini adalah pertemuan ketiga selama beberapa tahun lamanya semuanya tidak berkumpul di satu tempat lagi untuk melayani ratu mereka.
"Emm, pakaian anda..."
"Kenapa??? ada yang salah dengan pakaianku?!?!?"
"Ehh, tidak-tidak, hanya saja, itu pertama kalinya aku melihat penampilanmu seperti itu, maafkan aku."
Iblis-iblis Scarlet lainnya merasa bahwa gadis ini terlalu lancang dan dengan mudahnya berkata sambil tersenyum ketika orang yang mereka layani sedang marah. Itu karena dia benar-benar tahu posisinya sebagai iblis Scarlet tingkat pertama. Dia merasa lebih pantas berbicara daripada mereka semua.
"Valerie!! dimana si bodoh itu??"
"Emm..."
Sambil melihat ke delapan orang yang sudah ada, dia melihat ke mereka semua siapa yang tidak ada dan belum melengkapi seluruh nya sampai sepuluh orang.
"Sepertinya Isabel yang tidak berada disini sekarang."
"Cari dia!!"
"Bagaimana cara aku menemukannya??"
Kemudian dia menutup kedua matanya dengan tangan kiri dan menggermser tangannya sampai.ke dagu nya. Ketika dia membuka kembali tangannya, mata nya sudah tidak ada dan semua nya menjadi serba hitam tanpa apapun.
"Ratu iblis!!! mata anda!!"
Beberapa iblis lainnya mengira bahwa terjadi apa-apa pada nya.
"Jangan khawatir."
Kata Valerie sambil menunjuk ke atas langit.
"Harus kukatakan, ratu kita bisa membuka matanya ke mana saja."
"Lalu, bagaimana ratu? apakah dia buta sekarang?"
Sambil menunjuk ke arah Marie.
"Kamu salah, dia justru membuka penglihatan nya. Dengan begitu, akses melihat tanpa batas ke seluruh alam semesta tak berujung ini akan di lihat olehnya. Aku persingkat, kalian pasti sering merasa di awasi oleh sesuatu dari dunia lain bukan?"
"Benar, jadi itu penglihatan..."
"Penglihatan ratu kita...Tadahhh!!! jika perasaan kalian seperti itu, maka sebenarnya dia mengawasi kalian saat itu di saat yang bersamaan, walau kalian berada di dunia lain sekalipun."
Kata Valerie sambil menunjuk ke atas langit. Ketika semuanya mengarahkan pandangan tanpa sadar dimana langit sebenarnya benar-benar merah dan tidak ada awan di langit luas itu. Yang ada hanyalah sebuah mata raksasa berwarna merah yang mengerikan, mengarah padamu, membawa rasa kematian dan kekacauan.
Jika ada manusia yang memiliki kemampuan khusus untuk melihat hantu atau semacamnya, dan tanpa sadar jika dia melihat mata ini di langit yang menatap dunianya, maka dia akan langsung mati di tempat nya.
Akhirnya, semua Demon Scarlet lainnya mulai mengerti alasannya dan betapa mengerikannya ratu mereka.
Valerie segera kembali masuk ke dalam robekan hitam seorang diri bagaikan masuk ke dalam sebuah tirai dan di tarik oleh ribuan tangan zombie berwarna hitam.
Dia hanya kembali dalam lima detik. Dan sudah keluar dari sana bersama seorang gadis yang wajahnya terlihat marah. Namanya adalah Isabel, Iblis Scarlet tingkat ketiga. Mata penglihatan yang di berikan oleh Marie tersambung pada Valerie, mengizinkannya juga melihat semua yang terjadi ketika di lihat oleh mata itu. Dengan cepat dia bisa menemukan Isabel dengan mudah.
"R-R-R-Ratu...maafkan aku, aku gagal kali ini, aku akan mencoba lagi jika masih di berikan kesempa-"
BERISIK!!!
Tiba-tiba gunung-gunung besar yang sangat jauh, meledak berkeping-keping, beberapa bagiannya hancur bagaikan debu yang hilang bersama api. Hanya dengan kata-katanya, Isabel segera diam dan gemetar.