webnovel

Bab 275 kerjasama dua kerajaan

di ruang makan kerajaan haramark, aku dan raja prihi makan siang bersama sambil membicarakan rencana untuk masa depan kedua kerajaan.

dari masalah pulau terapung, pembangunan portal untuk menghubungkan warga haramark ke pulau terapung, area perdagangan, artefak untuk memperkuat pasukan haramark dan rencana untuk memperkuat benteng Arden.

tentu saja hal itu tidak hanya pemberian sepihak, karena aku juga menginginkan beberapa prajurit untuk membentuk pasukan yg akan maju ke garis depan dalam menghadapi parasit.

raja prihi yg mendengarkan dari awal hingga akhir terus menerus menunjukan berbagai expresi penuh ketidak percayaan dan Teresa hanya duduk manis mengamati pembicaraan kami berdua.

"aku dengar hubungan mu dengan Teresa tidak baik dan kamu sengaja meninggalkan haramark kerena sikap kasar putri ku."

aku tertawa kecil, melihat Teresa menunduk dengan wajah menyesal.

"itu hanya trikku untuk membuatnya memikirkan ku"

"maksudmu kamu sengaja membuat putriku merasa bersalah."

"ya..." aku menganggukkan ringan. "dari awal aku sangat mengagumi Teresa, tapi aku tidak punya banyak waktu untuk membuat romansa cinta."

"karena kamu ingin mengambil alih Eva." nada raja prihi semakin dalam.

"ya" aku kembali mengangguk ringan. "Eva adalah tempat yg paling cocok untuk memulai semua rencana ku."

"apa kamu mencintai Teresa atau ini hanya untuk rencana mu mengalahkan parasit." raja prihi dan Teresa menatap ku dengan tatapan tajam, tapi aku masih menunjukan expresi tenang ku.

"apa raja tahu tentang kutukan mimpi buruk di area terlarang di perbatasan federasi."

"aku hanya mendengar sedikit rumornya, apa itu ada hubungannya."

aku mengangguk ringan. "aku terkena kutukan itu dan mengalami mimpi panjang"

"...."

"di dalam mimpi itu aku dan Teresa saling mencintai"

"....."

"dia selalu duduk di pangkuan ku dan bertingkah manja seperti anak kecil."

"...."

"dia bahkan selalu mencuri kesempatan untuk berbuat mesum dengan ku"

"..."

"aku masih bisa mengingat wangi rambutnya, rasa bibir nya bahkan setiap inci bagian tubuhnya."

"..."

"cinta itu tidak hilang bahkan saat aku terbangun dari mimpi itu, bahkan semakin kuat setiap hari berlalu" lalu aku menatap Teresa sambil tersenyum. "saat aku melihat mu kembali, sebenarnya aku ingin sekali memeluk mu dan mencium mu."

tubuhku sedikit bergetar dan kesedihan membanjiri hati ku. "tapi aku tahu semua yg aku alami hanya mimpi dan aku juga tahu jika kamu tidak mengenal ku."

"jingso..." Teresa menatap ku dengan expresi melankolis dan mata yg berkaca kaca.

"aku tahu mimpi dan kenyataan berbeda, jadi hanya dengan cara ini lah aku bisa mendapatkan mu kembali."

raja prihi terkejut mendengar cerita ku dan Teresa juga mulai meneteskan air mata sambil menatapku dengan penuh kasih.

perlahan aku berkata "sebenarnya aku sangat merindukan mu Teresa."

"whuuu" tangis Teresa langsung pecah dan dia dengan cepat melemparkan diri nya ke pelukan ku.

"ada apa dengan mu, semestinya aku lah yg menangis." aku membelai rambut Teresa yg sudah duduk di pangkuan ku sambil memeluk leherku dengan erat.

"lalu kenapa kamu tidak menangis."

"mana ada raja menangis di depan raja lainnya. dimana aku harus menaruh keagungan seorang raja." seketika tangis Teresa langsung berhenti dan dia menatap ku dengan tatapan bodohnya untuk sesaat sebelum aku mencium bibirnya.

aku mencurahkan semua rasa rinduku pada Teresa melalui ciuman ku dan Teresa juga menanggapi ciuman ku dengan penuh antusias.

"kalian segera melupakan ku setelah menemukan cinta kalian, apa kalian sadar bahwa ini adalah ruang makan."

kami berdua perlahan melepaskan ciuman kami mendengar nada kesal raja prihi.

"kapan kita akan menikah sayang ku."

"sebenarnya dari awal aku sudah menganggap mu sebagai istri ku dan tidak adil untuk yg lainnya juga, cukup resmikan dokumen untuk formalitas saja."

Teresa mengangguk penuh semangat dan aku kembali menatap raja prihi. "semua rencana tadi akan di mulai Minggu depan dan pasukan khusus yg di bentuk nanti akan ada di bawah kendali Teresa"

"benarkah" Teresa menatap ku dengan mata berbinar dan aku menanggapinya dengan anggukan ringan sambil memainkan hidungnya.

"kamu akan memimpin 4 tipe prajurit yaitu kaveleri sihir, kesatria sihir, Gunner dan support."

"apa ini sangat kuat seperti kesatria naga?." aku melebarkan senyum ku dan mulai menjelaskan pada nya.

"kaveleri sihir bisa mengeluarkan kuda sihir seperti naga yg di gunakan oleh kesatria naga dengan tombak panjang yg memiliki elemen suci."

"..."

"kesatria sihir bisa mengeluarkan Avatar kesatria humanoid dengan tinggi 4 meter yg bisa bergerak sesuai kehendak kesatria tersebut."

"..."

"Gunner bisa menembakan peluru sihir dengan senjata khusus dan bisa bergerak lincah di udara."

"..."

"support bisa menggunakan sihir penyembuh dan sihir pelindung serta sihir serangan."

"berapa jumlah pasukan yang aku miliki?" Teresa mulai bertanya dengan antusias tapi aku memberinya senyum main main.

"tergantung berapa orang yg bisa kita rekrut?."

"apa maksud mu"

"he he he aku perlu orang untuk membuat pasukan itu dan aku belum sempat mengumpulkannya."

"sialan... dari tadi kamu hanya bicara omong kosong." Teresa mengeram dengan kesal dan aku berusaha dengan cepat untuk menenangkannya.

"tenang...sudah ku bilang bahwa setiap orang yg menjadi prajurit haramark atau Eva, memiliki hak tempat tinggal di pulau terapung yg aman dengan kesejahteraan terjamin."

"kamu ingin menggunakan ini untuk menarik minat warga haramark untuk menjadi pasukan ku."

aku mengangguk dalam dalam. "apa lagi komandan pasukan mereka adalah putri merah muda yg mereka cintai, mereka pasti sangat antusias."

"kamu licik seperti nona rubah."

"he he he he"

"kalian berdua benar benar mengabaikan ku" geram raja prihi dengan kesal.

"tenang ayah mertua" lalu aku melambaikan tangan ku dan sebuah peti yg berisi tumpukan emas dan seratus set armor, pedang dan perisai suci muncul di sekitar meja makan kami yg membuat raja prihi terkejut. "ini hadiah untuk ayah mertua ku untuk memperkuat benteng Arden."

"ehem.... jaga putri ku baik baik" sikap raja prihi langsung berubah drastis melihat armor dan senjata yg memancarkan aura suci serta peti yg penuh dengan koin emas.

"ayah...." Teresa menatap raja prihi dengan expresi tak percaya dan raja prihi menatap Teresa dengan senyum canggung.

"kalian berdua memang pasangan yg serasi, aku akan segera mengurus surat surat pernikahan kalian."

Teresa hanya berkedut kesal dan aku hanya tertawa kecil melihat semua ini.

Next chapter