webnovel

Bab 75 menunggu kekasih

di tengah malam yg gelap, aku melihat punggung seorang wanita yg sedang asik duduk di depan api unggun sambil menulis sebuah surat. aku perlahan menghampirinya dan duduk di sebelah nya sambil berkata dengan pelan. "apa ini surat untuk kekasih mu" wanita itu langsung menggelengkan kepalanya dan langsung menatapku dengan senyum cerianya. "ini surat perpisahan untuk mereka jika kekasihku menjemput ku" lalu aku berkata lagi. "apa sudah selesai?" wanita itu segera berkata. "sedikit lagi bersabarlah, kamu bisa menatap dada ku atau belahan rok ku sebagi hiburan agar tidak bosan." aku segera mengerucutkan bibirku. "apa enaknya hanya menatap." lalu dia berkata lagi. "jadi bersabarlah, setelah ini kamu bisa memakan sepuasnya."

lalu aku hanya mengamatinya menulis dengan serius dan setelah itu di melipat kertas itu dan memasukannya ke dalam amplop. tapi suara wanita lainya tiba tiba terdengar dari belakang kami. "Angela, apa kamu juga akan segera pergi." aku dan Angela langsung menoleh ke belakang dan melihat Helen yg sedang menatap kami dengan expresi malasnya sambil melipat kedua tangannya. "maaf Helen, aku sudah menunggu lama untuk hari ini. aku tidak berencana untuk pergi sekarang, aku menulis surat ini hanya untuk berjaga jaga. tapi ternyata dia datang tepat saat aku menulis surat ini, jadi aku tidak bisa melewatkannya." aku melihat Helen melambaikan tangannya dan berkata dengan santai. "aku tahu hal ini akan terjadi saat pertama kali kita menyelamatkan bocah ini beberapa tahun yg lalu. kamu bisa bersembunyi dari mata orang lain, tapi mata ku lebih tajam dari siapapun, aku sering melihat mu menangis sendirian sejak kita menyelamatkan bocah ini." Angela segera memeluk Helen. "maaf Helen, aku tidak bisa menemani kalian lagi." Helen mengelus punggung Angela dengan lembut. "pergilah, bahagia lah bersamanya." Angela segera melepaskan pelukannya dan kembali menatapku. "tunggu sebentar, aku akan mengemas barang barang ku" aku hanya mengangguk dan Angela segera pergi ke kereta kuda untuk mengemas barang barangnya.

saat itu Helen juga langsung mendekatiku sambil tersenyum dan aku juga membalas dengan senyuman. "maaf Helen, aku sudah membuat twin horn menjadi terpecah." tapi Helen hanya menggelengkan kepalanya dan saat dia berada di depan ku, dia menggunakan kedua tangannya untuk menepuk pipi ku dan Langsung mencium bibirku. aku benar benar terkejut melihat reaksi Helen yg tiba tiba, tapi segera aku merespon dan segera memeluk pinggang nya lalu mulai memberikan permainan lidah ku pada nya.

setelah beberapa saat kami berdua saling melepaskan ciuman kami dan aku segera berkata. "kamu adalah inti dari twin horn, mengambil mu sama saja aku menghancurkan twin horn." mendengar itu Helen langsung memelukku dengan erat sambil menyandarkan kepalanya di dadaku. "jadi ini alasannya, aku kira aku kurang menarik di mata mu" aku langsung berkata. "aku tidak melihat wanita dari penampilannya." lalu Helen berkata. "lalu dari mana kamu melihatnya." aku berbisik di telinganya. "dari rasanya" tubuh Helen langsung menegang dan dia seger mencubit pinggang ku dan berkata dengan kesal. "semestinya kamu berkata dari jiwanya atau hatinya." aku segera tertawa kecil. "he he he itu terlaku lumrah" tapi Helen segera memukul dada ku. "jadi kapan kamu akan menjemputku juga" aku membelai rambut Helen dan berkata. "saat pernah tiba, jadi bersabarlah." dan kami kembali melakukan ciuman penuh semangat kami.

"ehem, kita bisa mencari penginapan bersama jika kalian menginginkannya." Helen segera melepaskan pelukannya dan berkata dengan acuh tak acuh pada Angela. "tidak tertarik, bawa saja bocah mesum ini dan puaskan dirimu bersamanya. saat aku tiba, maka itu giliran ku dan kamu tidak boleh mengeluh saat itu." Angela kembali tersenyum dan segera mendekat ke sisiku. "kalo begitu ayo kita pergi." lalu aku memeluk Angela dan membawanya ke pulau terapung yg sedang mengambang di area beast glades.

aku muncul kembali di atas pulau terapung untuk memperlihat keseluruhan area rumah baru kami. "apa kamu membuat semua ini" aku menganggukkan kepalaku. "tentu saja" lalu aku membawa Angela masuk ke dalam rumah. "alea sedang tidur di kamar" tapi saat aku menoleh, Angela sudah melepaskan semua pakaiannya dan duduk di sofa ruang tamu. "apa yg kamu tunggu, di sini lebih baik dari pada di bawah pohon waktu itu. setidaknya aku tidak akan capek berdiri." dengan senyum jahat aku langsung membuka pakaianku dan Angela juga perlahan membuka kedua kakinya yg memperlihatkan lubang vaginanya yg berwarna merah muda dengan sedikit bulu. "bibi sudah siap, kamu bisa langsung memasukannya" perlahan aku menaiki tubuhnya dan memasukan senjataku kedalam lubangnya, lalu mulai menyesap puting susunya. "hmmmmf sayang akhirnya bibi bisa merasakan mu lagi. hmmmmff ayo sayang gerakan pinggul mu, bibi ingin merasakan keliaran mu lagi." seperti biasa, pertempuran sengit pun akhirnya berlangsung.

sampai di pagi hari kami berdua di bangunkan oleh teriakan kesal seorang wanita. "Victor... Angela... kalian tidak tahu sopan santun. ini jelas jelas ruang tamu." aku dan Angela yg ada di pelukanku segera membuka mata kami dan melihat ibu ku dengan expresi marah sedang berdiri di depan kami, lalu alea hanya bisa berdiri diam di belakang ibu ku sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. "Alice kenapa kamu bisa di sini" tapi ibu ku segera menjawab dengan kesal. "kenapa aku tidak bisa disini dan kenapa kamu bisa disini" Angela langsung menunjukan expresi berpikir yg lucu. "ooohh kemarin malam aku di culik oleh anak mu, jadi di sini lah aku. berbaring lemah di atas tubuh anak mu." bibir ibu ku semakin berkedut kesal dan dia segera berkata lagi. "ayo cepat rapikan semua pakaian kalian. aku akan memasak di dapur, kita akan merayakan hari ulang tahun Victor walaupun itu sudah lewat beberapa hari yg lalu." Angela segera bangkit dari tubuhku dan mulai merapikan pakaian yg berserakan. sedangkan aku hanya menggunakan sihir untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian ku. "alea, ajak Angela untuk mandi air panas. itu bisa mempercantik kulit, aku akan membantu ibu ku memasak." alea segera menganggukkan kepalanya dan segera membawa Angela yg sudah bersemangat.

Next chapter