webnovel

Alif Ba'

History
Ongoing · 14K Views
  • 5 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Mas Rohman dan Mbak Ni'ma berencana mengubah ekonomi keluarga mereka dengan ikut saudara pergi ke pulau Sumatra. Harapan mereka bisa menemukan jalan rezeki di sana, namun semua itu tidak sesuai harapan mereka. Hidup berpindah-pindah tempat, di tipu, di fitnah, di kucilkan, teraniaya batin, perang dengan satu Desa mewarnai perjalanan hidup mereka. Bukan jalan rezeki yang Tuhan tunjukan melainkan jalan akhirat yang Tuhan berikan.

Chapter 1Mas Rohman dan Mbak Ni'ma

Jawa Timur 19 0ktober 2010. Seorang pemuda berumur 28 tahun pekerja keras, berkemauan tinggi, cerdas, teguh pendirian. Apa-pun pekerjaan yang halal akan di lakukannya guna menghidupi keluarganya yang sudah di karuniai 1 anak berusia 2 tahun. Usia pernikahannya baru berumur 3 tahun, hidup susah adalah rutinitas kesehariannya, namun itu tak membuatnya sombong atas kemiskinannya. Mas Rohman, orang-orang biasa memanggilnya.

Selain mementingkan keluarganya, tak lupa ia akan Tuhannya. Melakukan ibadah sholat, mengajari anak-anak mengaji dan juga pelajaran agama untuk masyarakat di Desanya. Semua itu ia lakukan di sela-sela waktu rutinitasnya, agar masyarakat di Desanya tidak terjerumus ke dalam lembah kejahiliyahan.

Istrinya adalah seorang Guru R.A di salah satu sekolahan swasta. Mbak Ni'ma namanya, umurnya 4 tahun lebih muda dari Mas Rohman. Mengabdi menjadi Guru honorer sudah di lakukannya sejak tamat Madrasah Aliyah hingga lulus kuliah. Sedangkan Mas Rohman sendiri tidak tamat bangku kuliah di karenakan biaya untuk wisuda di pakainya untuk menikah dengan Mbak Ni'ma.

Kondisi ekonomi orang tua Mas Rohman pada waktu itu tak memungkinkan membiayainya untuk kuliah. Untuk memenuhi biaya hidup dan kebutuhan sehari-hari pada masa kuliah, Mas Rohman mengambil jalur beasiswa dan menjual proposal ataupun skripsi kepada sesama mahasiswa yang telah gagal berkali-kali dalam ujian skripsinya. Lain halnya dengan istrinya, orangtua Mbak Ni'ma tergolong orang yang berkecukupan dan mampu menyekolahkan anaknya hingga sarjana. 2 bersaudara, Mbak Ni'ma anak bungsu sedangkan kakaknya sudah merantau ke Kalimantan. Sedangkan Mas Rohman anak nomor 3 dari 4 bersaudara.

Semasa kuliah Mas Rohman sempat menjadi Guru di salah satu Madrasah Ibtidaiyah di Kotanya. Gaji guru yang di terimanya hanya Rp 50.000 perbulan, tak sebanding dengan jasanya yang telah memberantas kebodohan dan ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya pendidikan. Karena satu dan lain hal, Mas Rohman mengundurkan diri dari Madrasah Ibtidaiyah tempat ia mengajar, dan kini walaupun di liputi dalam kesederhanaan Mas Rohman hidup bersama keluarga kecilnya yang harmonis dan romantis.

You May Also Like

Pesan Cinta Effendik

“Menata hati bukan ikwal membalik telapak Mencairkan luka jua tak sekedar meneguk kopi Menyapu keresahan masa lalu jua teramat tak mampu Semua adalah garis takdir qada Mau tak mau harus terlewati Di sisinya ada jurang di sisi yang lain ada lubang Di tengah-tengah ada serapak dua kaki Bila salah sedikit neraka jahanam adalah ujung tanpa tepi Bukan masalah hanya mengucap Bismillah Atau mengusap kedua tangan kemuka dengan Allhamdulillah Tapi terus berjalan di jalanan yang benar Setegak alif sekuat baq berjuang demi menjaga keimanan dan kesalehan hati Terus berusaha hidup dengan lafaz shalawat dan tabuh genderang takbir langit” *** Begitulah serat cinta lampiran sebait puisi Effendik yang iya tulis rapi bak catatan buki diari. Sore menjelang magrib dengan segelas kopi dan sebungkus rokok di atas meja berteman sunyi sebuah gang desa bernama Mojokembang. Sebuah desa pinggiran kota Jombang. Ini ikhwal sebuah cerita dan album masa lalu Bagus Effendik. Seorang lelaki muda yang sedang mencari jati diri. Benturan demi benturan kenyataan pahit terus ia lalui. Kehidupan sederhana dari orang tua yang sederhana membuat ia harus selalu berjibakuh dan kerja keras untuk mencari sesuap nasi. Bagus Effendik yang sering dipanggil dengan sebutan Cacak Endik. Adalah pemuda biasa dari kebanyakan pemuda kampung lainnya. Namun di balik penampilannya yang biasa saja terselip kalam-kalam illahi yang indah yang selalu tergetar di mulut dan hatinya. Jalan takdir yang ia miliki membuatnya selalu resah dengan keadaan yang diterimanya. Iya selalu bertanya dalam hati apa itu cinta sebenarnya dalam arti mana harus ku kerahui cinta apakah dalam arti kiasan atau secara hakikatnya

Cacak_Endik_6581 · History
Not enough ratings
55 Chs