webnovel

Ular yang Licik

Ssssss....ssss...ssssss! Suara desis ular terdengar mendekat. Ular besar berkaki enam itu datang menampakkan dirinya.

Reina berusaha tetap tenang, begitu juga Arthur. Peri hutan kecil itu berusaha tidak gugur walaupun dia juga masih ragu dengan janji ular itu.

"Sssss...Kau sudah membawa gadis yang memakan Bunga Emasku, Peri Hutan, sssssss! Kau boleh pergi sekarang!" ujarnya.

"Aku tak akan pergi, aku akan menemaninya di sini!" jawab Arthur.

"Beraninya kau! Apa kau tak takut padaku peri bocah!" teriak ular itu mendesis.

"Aku tau kau tak akan melanggar janjimu wahai ular!" ujar Arthur.

"Ssssss.... Hahahahaha.....bodohnya kau percaya pada seekor ular! Aku menanti sangat lama di sini, menunggu orang yang memakan bunga emas datang dan menjadi santapanku! Makhluk yang memakan bunga emas akan menjadi sumber kekuatan agar aku sempurna dan bisa mengubah apapun menjadi batu!" ujar ular itu licik.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter