webnovel

Bab 44

di kuil Dewi gula

saat ini saya sedang menatap patung Dewi gula.

"sedang apa pria tampan ini bermain main di dunia yg kecil ini" kata Dewi gula

"sial, masih tetap ketahuan, apa ini karena pesona ku terlalu kuat"

"ha ha ha jangan terlalu narsis, kamu lupa bahwa Seol di beri kesempatan kembali ke masa lalunya melalu kebangkitan, tentu saja saya ingat semua kejadian apa yg terjadi padanya di kehidupan pertama nya dan tiba tiba semua berubah karna mu"

"aku bahkan tidak memikirkannya, jadi maaf sudah mengacaukan dunia mu"

"bagaimana bisa begitu mudah memiliki dunia, ini bukan dunia kami, kami 7 dewa hanya menandatangani kontrak untuk melindungi dunia ini"

"jadi saya berpikir terlalu jauh"

"jika ini dunia kami, bagaimana ada mahluk seperti parasit yg menyerang, apakah itu mungkin, ini hanya dunia mandiri yg sedang di jarah oleh dunia lain nya, jadi untuk membantu penduduk dunia ini, kami membawa penduduk dunia lainnya yg berpotensi ke dunia ini"

"jadi kenapa kamu tidak mengambil dunia ini dan menjadikannya dunia mu" tanyaku pada Dewi gula

"apa mengambil dunia itu semudah memotong kue, ada dua cara untuk dapat menguasai dunia, pertama dewa itu menciptakan dunianya sendiri melalui aturan yg sudah dia pelajari"

"kedua yaitu salah satu mahluk di dunia tersebut tumbuh menjadi kuat dan membunuh dewa pemilik dunia tersebut"

"sedangkan mengambil dunia dari dimensi lain atau ruang dan waktu yg lain sangat sulit, karena perbedaan aturan dunia itu sendiri"

"menurut mu kenapa kami harus memberi kekuatan pada orang bumi yg serakah dari pada orang orang asli paradise, itu karena sistem kami tidak cocok dengan orang orang di dunia ini"

"sistem peningkatan dan berkah kami hanya cocok dengan manusia di bumi, apa adalagi yg ingin kamu tanyakan"

"apa patung ini sesuai dengan wujud asli Dewi"

"mmm kenapa bertanya"

"hanya penasaran, jika saya membuat ulang patung Dewi dengan wajah yg serupa tapi dengan pakaian yg seksi apa itu akan berhasil"

"kamu dewa otak mesum, bahkan Dewi ini ingin kamu jadikan Harem mu"

"siapa yg bilang, aku hanya bilang untuk mengubah pakaian Dewi yg ada di patung itu, sehingga banyak yg akan mengunjungi Dewi"

"kamu kira kuil ini kebun binatang, Dewi ini tidak perlu banyak pengunjung"

"ha ha ha aku tahu sekarang, dada mu pasti kecil dan malu di lihat semua orang, heh wanita semua sama saja"

"dewa mesum, keluar dari kuil ku sekarang" teriak Dewi gula dan saat itu suara Guntur juga terdengar di luar kuil.

"heh emosi wanita saat ketahuan bersalah" kata ku dengan santai sambil berjalan keluar

"kamu dewa penuh nafsu, dewa bajingan"

___________________

di dunia inti

seorang wanita cantik sedang duduk di taman bunga sambil memandangi monitor.

"orang ini bahkan menggoda Dewi gula, apa dia tidak kekurangan istri"

"OOO ternyata nona saintess kita setelah mendapatkan tubuh baru seduh mulai mengeluh Disana sini"

saat itu saya muncul di sampingnya dan menarik saintess duduk di pangkuan ku

"kenapa mencari nona ini, nona ini sedang sibuk memandangi bunga yg indah, jangan ganggu nona ini" katanya dengan acuh tak acuh sambil memeluk leherku

"hanya iseng, Nero kira nona saintess sedang bersedih jadi Nero datang untuk menghibur"

"huh, lalu mengapa melepaskan pakaian nona ini"

"ini terlalu menghalangi, jadi lepas saja"

"nona ini sudah menikah"

"lalu ada masalah"

"tentu saja ada masalah, kamu tidak boleh melakukannya lebih dari 3 jam, ini aturannya karena nona ini sudah menikah"

"oke oke tidak akan lebih dari 3 jam"

"ingat yg lembut, jangan kasar dengan wanita janda"

3 jam kemudian

"Nero kamu orang hina, kamu melakukan perzinahan dengan wanita yg sudah menikah, sebagai hukuman kamu harus melanjutkannya lagi sampai besok, agar dosa ini di bakar habis"

"baiklah nona saintess"

____________________

setelah beberapa bulan saya mengirim semua wanita saya di dunia paradise ke dunia inti untuk mendiskusikan situasi Disana.

pertama memberi para gadis ini kekuatan agar bisa berdiri menjadi pemimpin federasi.

ke dua menggunakan sumber daya dunia inti untuk memperkuat orang orang dunia paradise agar tidak mudah di gertak oleh orang bumi

yang ketiga tentu saja semua wanita di dunia inti akan membantu sebisa mungkin, agar para wanita dari dunia paradise dapat mewujudkan tujuan mereka.

dan saya hanya duduk menyaksikan mereka saling berdebat dan melempar makanan seperti anak di taman kanak-kanak.

saat itu saya juga sedang melihat sesuatu yg seru di layar monitor.

"sayang apa yg kamu lihat, kenapa begitu serius" tanya Bing er

"he he he, ada seorang pelintas bernama oroku, ini komik paling anjing yg pernah Nero baca, sekarang oroku sedang menyelamatkan seorang wanita ras elf, Nero berencana memperkosa wanita ini di depan matanya"

"sayang kamu terlalu Badas, ayo kami juga ingin menontonnya"

"he he he oke Nero berangkat dulu"

___________________________

saat ini di Padang rumput yg luas, seorang pria muda sedang duduk memandang api unggun dan di belang Pria itu seorang gadis ras elf yg cantik sedang berbaring tidur, tiba tiba seorang pria tampan tanpa pakaian masuk ke dalam selimut nya.

dengan cepat pemuda itu menusukkan senjatanya ke dalam lubang kemaluan wanita itu dan langsung memompanya, hal ini membuat wanita itu sadar dan mulai berteriak.

"siapa kamu, kenapa kamu memperkosa ku, cepat lepas kan aku, orokuuuu tolong tita, tita di perkosa" katanya dengan nada kaget dan wajah yg agak pucat

saat itu pemuda bernama oroku itu dengan cepat berbalik dan mulai menyerang ku dengan kuat, tapi semua itu terhalang oleh perisai ruang

"OOO seorang pelintas dari bumi, tapi sifatnya seperti anak kecil, pelintas sampahh, biar saya ajarkan cara mengurus wanita mu"

saat itu saya memompa lebih cepat lagi

"kamu tolong hentikan, jangan lakukan ini pada tita, ini menyakitkan" kata tita sambil terengah engah

"kamu berhenti untuk ku, kamu pria bajingan, cepat berhenti" teriak oroku sambil memukul mukul perisai ruang

"kamu, ah ah ah jangan terlalu ah ah cepat" kata tita dengan penuh desahan dan wajah yg memerah

menit demi menit berlalu, oroku masih terus menggunakan segala cara untuk merusak perisai ruang sambil mengoceh tidak jelas, sedang kan tita perlahan demi perlahan mulai terbiasa dan bahkan pantatnya mulai mengikuti secara halus.

saat beberapa saat tiba tiba saya mulai mempercepat pemompaan.

"kamu jangan ah ah ah aku tidak tahan ah ah ah, pelankan ah ah tolong ah ah kamu ah ah aku ah ah ahhhhhhh"

saat itu tubuh tita mulai mengejang dan kembali lemas setelah sesaat, sedang kan oroku yg sedang menyaksikan sudah penuh dengan air mata dan teriakan kutukan.

"kenapa kamu melakukan ini pada ku, kenapa jadi seperti ini, padahal aku baru saja lolos dari penjualan budak" kata tita sambil menangis

"siapa suruh kamu begitu cantik, pria yg bernama oroku itu adalah pria banci, dia memiliki penyakit homo seksual, penyuka sesama jenis" kata ku dengan santai dan perlahan mulai memompa lagi

"kamu bicara omong kosong, aku laki laki sejati, jangan dengarkan dia tita" teriak oroku

"kamu masih ingin melakukannya lagi"

",tentu saja, mari kita lakukan sampai pagi"

"kamu, itu terlalu lama"

saat itu pertempuran mulai berlanjut, setelah mencapai putaran ke tiga, saya mengubah posisi dan membuatnya berada di atas ku, dia juga tidak keberatan dan mulai memompa penuh semangat.

setelah bosan posisi ini, kami menggunakan doggy style sambil menarik kedua tangannya kebelakang dan dengan penuh semangat menusuk nya dengan cepat.

setelah Berjam jam per tempuran, tita juga mulai mencapai batasnya.

"Nero ah ah tita akan keluar lagi ah ha ayo keluar bersama ah ah ahhhhhhhh"

saat itu tubuh tita langsung jatuh lemas di dadaku sambil sedikit kejang kejang, sedang kan oroku yg sudah lama diam hanya menatap kami dengan wajah mayat hidup

"Nero apa setelah ini kamu akan meninggalkan tita" kata tita dengan lemah

"apa tita mau mengikuti Nero"

"tita sudah seperti ini, siapa lagi yg harus tita ikuti"

"baiklah ayo kita pergi ke rumah Nero"

"tapi tita masih lengket"

"tidak masalah" saat itu saya membawa tita ke dunia inti dan para istri di sini langsung bertepuk tangan dengan meriah.

"selamat suamiku sudah menghijaukan salah satu protagonis dunia lain, ayo terus bekerja keras" kata Maria dengan penuh semangat sambil menggendong tita yg masih lemah

Next chapter