webnovel

Mafia : The Mafia Boss

Urban
Ongoing · 101.1K Views
  • 225 Chs
    Content
  • 5.0
    10 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Lee Juna, seorang Mafia besar, berencana akan melakukan aksi balas dendam kepada orang yang telah mengambil alih perusahaan paman angkatnya, Kim Haru, yang mengalami insiden kecelakaan berencana bersama putri tunggalnya. Perusahaan Cerberus group di ubah menjadi perusahaan obat-obatan ilegal oleh pemilik barunya. Selain itu, Juna juga dapat kabar yang mengejutkan, ternyata putri dari Kim Haru berhasil selamat dari kecelakaan 3 tahun lalu! Apakah Juna akan berhasil melakukan balas dendam? Lalu bagaimana keadaan putri dari Kim Haru setelah selamat dari insiden kecelakaan yang dia alami? Semua jawaban dikemas dalam novel ini

Chapter 1MTMB :1]

"Ayah,"

Seorang anak kecil berlari senang dengan kaki mungilnya, menuju ke arah laki- laki bersetelan Jas lengkap yang tengah duduk dibangku ruangan tunggu sambil sibuk dengan ponselnya. Wajah anak laki-laki itu sumringah saat menunjukkan mobil-mobilannya kepada laki-laki dewasa yang sekarang sudah berada di depannya.

"Ayah, lihat mobilku. Bagus, 'kan?" kata anak kecil itu sambil mengangkat tinggi-tinggi mainannya.

Juna tersenyum, sambil memeluk pinggang Vano,

"Siapa yang membelikanmu?"

Vano menunjuk ke arah kursi tunggu. Mata Juna mengikuti arah telunjuk putranya. Dari kejauhan, dia bisa melihat seorang gadis muda sedang duduk di salah satu kursi sambil membaca buku dengan sebuah earphone yang bertengger di telinganya. Tapi jarak antara dia dan Si gadis lumayan jauh, hingga sulit untuk bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas.

Oh, jangan lupa, mereka sedang berada di Bandara. Ada urusan bisnis yang harus Juna hadiri siang ini. Seharusnya, dia sudah berangkat sejak tadi pagi dengan pesawat pribadinya, tapi Vano merengek minta ikut sehingga jadwalnya diundur dua jam karena hal itu. Sebagai ayah yang baik, tentu dia tidak ingin melihat buah hatinya kecewa. Alhasil, disinilah dia harus menunggu pesawat pribadinya disiapkan.

Juna menghela napas berat lalu kembali menatap anak semata wayangnya,

"Kamu kenal Noona itu?"

Vano menggeleng. Dia bertemu gadis itu saat sedang bermain di sekitar store mainan tadi. Dengan baik hati, Si gadis membelikan Vano sebuah mainan mobil Ferrari yang kemudian langsung dia pamerkan kepada Juna.

"Dia orang baik, Ayah." kata Vano kemudian.

"Sudah ucapkan terima kasih?"

Vano menganggukan kepalanya.

"Dia juga tersenyum sangat ramah padaku tadi,"

"Nak, orang tersenyum ramah, belum tentu mereka baik." ujar Juna dengan suara sangat lembut.

Vano memiringkan kepalanya, bingung.

"Maksud Ayah, Noona itu orang jahat?"

"Bukan, Nak. Maksud Ayah, kamu tidak boleh menerima barang dari orang asing tanpa izin pada Ayah lebih dulu, mengerti?"

"Jadi, Noona itu baik kan Ayah? Baiklah, aku mengerti." seru Vano sambil memainkan mobil-mobilan barunya lagi.

Juna tersenyum melihat tingkah Vano, lalu mengalihkan pandangannya pada gadis bersurai hitam legam sebahu yang masih duduk di ujung sana.

Yang perlu kalian tahu, Lee Juna bukan seorang laki-laki ramah. Orang-orang yang melihat wajahnya saja sudah bisa menebak seberapa tegas dan kejamnya dia. Sorot matanya yang tajam akan membuat lawan bicaranya segera menundukkan pandangan. Hormat dan segan, mungkin itulah yang mereka rasakan saat bertatapan langsung dengan pemilik Hydra group itu. Jadi jika kalian berpikir seberapa besar kekayaan seorang Juna? Tentu kalian hanya bisa meneguk saliva saat tahu berapa banyak pundi-pundi nominal yang bisa dihasilkan oleh bisnisnya setiap hari.

"Lain kali Vano tidak boleh merepotkan orang lain, bilang pada Ayah kalau ingin beli sesuatu."

Vano mengangguk tanpa memudarkan senyumannya. "Baik, Ayah."

"Tuan, pesawat Anda sudah siap. Silahkan beritahu saya jika ada hal lain yang Anda butuhkan." ujar seorang staf Hydra group dengan sangat sopan pada Juna yang sejak tadi menunggu.

"Tolong sampaikan pada semua orang yang ada di rumahku, jangan menerima tamu dari manapun saat aku sedang diluar negeri. Aku tidak ingin ada sesuatu yang terjadi diluar jangkauanku." titah Juna sembari melangkah keluar dari dari ruang tunggu.

"Baik, Tuan. Nanti akan saya sampaikan."

"Pastikan tidak ada yang mengganggu perjalanan bisnisku, termasuk gadis Iblis itu. Ah-- satu lagi," Juna menghentikan langkahnya, lantas menoleh ke belakang.

"Kau sudah mengatur semua jadwalku? Aku tidak mau ada yang berantakan,"

"Sudah, Tuan."

Juna tersenyum lega seraya melangkah masuk ke dalam kabin pesawat.Dia mengistirahatkan tubuhnya yang lelah, sudah sejak tadi punggungnya minta disandarkan pada sandaran empuk. Di sampingnya terlihat Vano yang sumringah melihat ke seluruh bagian kabin dari kursinya. Itu pertama kalinya Vano ikut serta dalam perjalanan bisnis ayahnya.

"Kamu senang?" tanya Juna seraya tersenyum.

Vano mengangguk lalu mencium pipi Juna sebagai ucapan terima kasih pada ayahnya.

Juna mengangkat jari kelingkingnya,

"Berjanjilah pada Ayah-- kamu tidak akan nakal di sana?" jari Juna langsung disambut dengan jari kelingking mungil milik Vano.

"Selamat siang, Tuan Lee. Ada yang Anda butuhkan? " tanya seorang pramugari yang baru saja menghampiri Ayah dan anak itu. Juna menoleh ke arah gadis yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Tolong bawakan makananku seperti biasa," titah Juna seraya meneliti wajah pramugari di hadapannya.

"Baik, Tuan. Tunggu sebentar akan saya bawakan."

"Tunggu! Kau ini-- bukan pramugari yang biasanya, di mana dia?" Juna menyipitkan matanya, mengedarkan pandangan ke segala arah.

"Maksud Anda Nona Kim, Tuan?"

"Selain kalian berdua, apa masih ada lagi pramugari lain tanpa sepengetahuanku?"

"Maaf Tuan, Nona Kim sedang cuti. Sementara saya yang menggantikan,"

"Ah, begitu rupanya. Kenapa tidak ada yang memberitahuku sebelumnya?" tanya Juna datar, dan sudah bisa dipastikan nyali gadis di depannya itu sudah lumayan menciut.

"Saya tidak tahu, tuan. Saya hanya diminta untuk ikut dalam penerbangan hari ini." si gadis berusaha tetap tersenyum, walaupun jantungnya sudah hampir melompat dari sarangnya.

"Siapa namamu?"

"S-saya Kang Ga Eun." terdengar suara gadis itu gemetar.

Juna menaikkan sebelah alis, "Kau kenapa? Apa aku menakutkan sampai kau gemetar seperti itu?"

"Tidak Tuan, maafkan saya."

"Noona~ bolehkah aku minta banana milk?" celetuk Vano bersemangat.

"Kau dengar? Putraku ingin banana milk."

Pramugari itu mengangguk dan segera pergi. beberapa menit kemudian dia kembali dengan semua pesanan Juna.

"Oh iya, aku lupa. Bisa kau panggilkan staffku? sepertinya aku harus memeriksa jadwalku sebelum pesawat mendarat." tanya Juna sambil sibuk mengunyah makan siangnya.

Gadis itu masih bingung, dia harus menemui staff yang mana. Begitu banyak staf yang dibawa oleh laki-laki tampan di hadapannya ini.

Hening. Karena tidak ada jawaban apapun dari si pramugari, Juna menolehkan kepalanya.

"Kau tuli?" pertanyaan menohok itu meluncur begitu saja dari bibir Juna.

"Baik, akan saya panggilkan, Tuan. Saya permisi."

Setelah si pramugari pergi, Juna membuka MacBook miliknya untuk memeriksa pekerjaan yang baru saja dikirimkan oleh anak buahnya. Dia tidak ingin ada pekerjaan yang terbengkalai selama dia tidak ada di tempat. Matanya fokus sambil sesekali menggeser layar saat membaca satu persatu E-mail yang masuk.

Ting.

Satu notifikasi pesan muncul pada bar ponselnya. Di layar tertera sebuah nama familiar yang selalu bisa membuat ubun-ubun Juna ingin meledak karena kesal.

From : Devil

Aku sudah di Seoul, kau di mana?"

Juna mendengus setelah membaca pesan itu. konsentrasinya lenyap dan moodnya langsung memburuk.

"Dasar, seenaknya saja dia datang tiba-tiba!" geram Juna.

Tanpa pikir panjang, dia menggulir kontak teleponnya dan segera menghubungi seseorang.

"Siapkan penerbanganku untuk jam lima sore, aku pulang ke Seoul hari ini."

∆∆∆

You May Also Like

Hati yang Terlahir Kembali: Istri Setia Sang Miliarder

``` Kendall, seorang pembunuh terkenal yang menimbulkan teror di hati musuh-musuhnya. Kendall dikenal sebagai yang terbaik dari yang terbaik, dan nama samarannya 'Phoenix' dibisikkan di seluruh skena bawah tanah. Namun, kejayaan Phoenix tidak bertahan lama dan berakhir karena ulahnya sendiri. Hal yang mengerikan untuk kehilangan orang yang paling dicintai, terlebih dalam cara yang tragis. Sepertinya dia didorong oleh depresi yang mendalam karena tidak memiliki apa-apa dan siapa-siapa untuk hidup. Oleh karena itu, dia memberikan segalanya dan menghancurkan orang-orang yang merebut adik perempuannya darinya. Namun, setelah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan adik perempuannya. seseorang tidak akan mengharapkan seorang pembunuh dilahirkan kembali sebagai ulat atau bahkan kumbang kotoran, tetapi di sini kita memiliki Kendall. Mungkin dia telah menyelamatkan sebuah negara di kehidupan sebelumnya. Atau apakah itu karma baik karena menghancurkan organisasi pembunuh, dia menemukan dirinya bereinkarnasi sebagai gadis sekolah tinggi desa yang penakut dan patuh. Diganggu oleh teman sekelas? Sikap ganda dari guru? Diremehkan oleh tunangannya? Saat tantangan muncul dan tekanan meningkat dari konglomerat yang kuat, dia bertemu Damien Knight, seorang pria dengan kepribadian yang sangat lugas. Ia bertemu seseorang seperti Kendall dan tidak bisa mengendalikan rasa ingin tahunya tentang dia. Gadis muda itu merupakan misteri lengkap baginya dan segala yang dia lakukan selalu membuatnya terkejut. Kedua kepribadian mereka cukup serupa sampai batas tertentu. Meskipun permintaannya bisa membuat siapa saja kesulitan untuk menjaga wajah tetap lurus. Dia dengan tenang mengusap pergelangan tangannya dan memberikan peringatan, "Saya harap Anda tidak akan menyesal telah memprovokasi saya." Dari belakangnya, seorang pria bangsawan dan tampan muncul dari mana-mana, bersedia melakukan apa saja untuk melindungi dan mendukungnya."Kenapa?" dia bertanya. "Anda telah menyelamatkan kakek saya, jadi saya menawarkan diri sebagai ganti. Ada masalah?" dia menjawab sambil terkekeh pelan. ```

black_flowertrend · Urban
Not enough ratings
307 Chs

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · Urban
Not enough ratings
376 Chs
Table of Contents
Volume 1