webnovel

Dia Adalah Istriku

Editor: Wave Literature

Setengah jam kemudian.

Xu Youyou memegang ponselnya yang kehabisan daya, wajah mungilnya sudah memerah karena cemas. Dia menatap pemuda yang memakai seragam polisi di depannya penuh harap, "Pak Polisi, aku benar-benar sudah cukup umur. Aku adalah mahasiswi jurusan seni di salah satu universitas Kota Mo.Aku benar-benar lupa membawa KTP." 

Polisi itu menatapnya penuh penilaian sekali lagi, "Gadis kecil seperti kalian ini memang penuh rasa penasaran, kami paham itu. Tapi, tunggu sampai kalian dewasa dulu, baru bisa ke tempat seperti ini. Baiklah, ayo ikut kami, dan minta orang tua kalian untuk menjemput."

"Pak Polisi, aku…."

Polisi itu sibuk memeriksa identitas orang lain dan tidak mendengarkan penjelasannya sama sekali.

Su Lanxu berusaha keras menahan tawa di sampingnya, tapi pada akhirnya dia tidak bisa menahan diri dan tertawa keras.

Xu Yuyou menatapnya penuh amarah, "Kamu masih bisa tertawa? Kita harus bagaimana sekarang?"

Ini adalah bencana besar baginya. Ketika pertama kali datang ke bar, dia justru dibawa ke kantor polisi karena dianggap masih di bawah umur.

Dan juga harus dijemput orang tua!!!

Su Lanxu mengangkat bahunya polos, "Ikut saja dengan polisi dulu dan minta keluargamu untuk menjemputmu."

"Apa kamu tidak takut aku akan memanggil Kakakku?" Ancam Xu Youyou padanya.

"Kalau begitu, aku akan pergi dulu! Sampai jumpa!!" Su Lanxu melambaikan tangannya dan segera melarikan diri.

"Eh? Lanlan… Lanlan…" Xu Youyou ingin mengejarnya. 'Bagaimana bisa dia meninggalkanku sendiri!'

Baru berjalan dua langkah, polisi itu sudah menarik kunciran rambutnya, "Jangan coba-coba kabur. Ikutlah ke kantor polisi denganku…."

Xu Youyou memutar kepalanya dia tampak ingin menangis, "Pak Polisi, aku benar-benar sudah cukup umur!"

'Kenapa tidak percaya padaku sama sekali (╥﹏╥)'

"Ayo, ikut kami…." Setelah melakukan pemeriksaan di tempat, mereka bersiap membawa anak di bawah umur itu pergi.

Xu Youyou hanya berdiri diam di tempat tanpa bisa menggerakkan kakinya, petugas polisi itu pun langsung mendorong bahunya, "Ayo!"

Dia sudah menyerah untuk memberikan penjelasan dan hanya bisa menundukkan kepalanya putus asa. Baru saja akan mengambil langkah….

"Tunggu sebentar." Sebuah suara dingin tiba-tiba terdengar.

Xu Youyou sontak mendongak dan melihat seorang pria yang turun dari lantai dua. Kakinya yang jenjang dan ramping terbalut celana kain, sementara dua kancing teratas dari kemeja putih yang dipakainya sudah terlepas, memperlihatkan jakunnya yang seksi. Dia menatap ke arah Xu Youyou dengan tanpa ekspresi.

"....." Xu Youyou membeku di tempat. Adegan ini sangat memalukan, seakan-akan dia tengah menahan kastil Disney di atas kakinya.

Bahkan dia tidak merasa semalu ini saat ditinggalkan Lin Yin di hari pernikahan mereka.

Ini bukan lagi bencana alam, tapi sudah kiamat!

Seolah-olah tidak melihat rasa malu Xu Youyou, Mo Shenbai berjalan ke arah petugas polisi kemudian berkata, "Petugas, dia sudah cukup umur."

Petugas polisi itu memandangnya, "Kalian saling kenal? Apa hubungan kalian?"

Mo Shenbai melirik gadis kecil yang kepalanya seperti akan jatuh ke tanah itu lalu berkata dengan datar, "Dia adalah… istriku."

Xu Youyou spontan mendongak dan menatap tak percaya dengan mata berkilaunya.

'Kenapa dia bilang aku istrinya? Kenapa tidak bilang jika aku adik temannya saja?'

Petugas polisi tersebut menatap Mo Shenbai curiga, seolah-olah dia adalah seorang pedofil cabul.

Mo Shenbai tidak memberi penjelasan lebih, dia menatap Pei Chuan. Pei Chuan pun segera mengajak petugas polisi itu untuk minggir lalu menjelaskan detailnya.

Entah apa yang dibicarakan oleh Pei Chuan dengan petugas kepolisian itu, sampai akhirnya petugas itu mempercayai kata-kata Mo Shenbai. Begitu dia kembali melihat Xu Youyou, dia tidak tahu harus menangis atau tertawa saat ini, "Aku tidak menyangka kamu benar-benar sudah dewasa. Kamu terlihat terlalu muda! Lain kali, jangan lupa untuk membawa KTP saat kamu bermain di luar, atau orang lain akan salah paham padamu."

Xu Youyou mengatupkan bibirnya kemudian berkata lirih, "Memangnya salahku jika terlihat terlalu muda…."

Dia mengangkat tangannya untuk mengusap poninya, tiba-tiba dia merasakan ada tatapan tajam tertuju ke arahnya.

Next chapter