webnovel

27. Aku Berharap

Camelia langsung membuka pintu kamarnya dan ingin melihat apa yang sudah terjadi kepada Cornelius, dia pun melihat Cornelius yang masih berada di atas tempat tidur. Dia menghela napasnya karena lega, rupanya Cornelius hanya bermimpi dan sekarang masih tertidur.

Dia berjalan mendekat ke arah Cornelius lalu menghentikan langkahnya saat sudah berada di dekat pria yang merupakan saudaranya itu. Camelia membungkukkan tubuhnya dan menatap wajah Cornelius dan dia penasaran apa yang diimpikan olehnya.

"Apa yang kamu impikan sehingga kamu berteriak seperti itu?" tanya Camelia dengan lembut kepada Cornelius sang masih terlelap.

Cornelius membuka kedua matanya dan dia melihat Camelia yang ada di depannya, dia langsung berdiri lalu berjalan ke luar dari kamar. Dia pun melihat Ethan yang sudah ada di dalam apartemen, dia langsung menanyakan apakah semua dokumen yang dia inginkan sudah disiapkan.

Ethan mengangguk dan dia mengatakan jika semua hal yang diperintahkan oleh Cornelius sudah di siapkan, dia menyimpan semuanya di dalam kamar sembari menunjuk kamar yang sudah disiapkan oleh Camelia. Melihat petunjuk sang asisten Cornelius pun berjalan menuju kamar itu dan dia menutupnya dengan rapat.

Camelia merasa bingung dengan apa yang sudah terjadi dengan Cornelius tetapi dia membuang semua pikiran buruk yang ada di dalam hatinya. Dia pun mulai duduk di kursi dan menghadap meja belajarnya, dia membuka buku yang hendak dia baca untuk ujian besok. Malam semakin larut Camelia pun tidak menyadari jika dirinya tertidur di atas kursi, tidak begitu lama Cornelius membuka pintu kamar Camelia.

"Wanita ceroboh dan kamu masih sama seperti dulu wanita pekerja keras," gumam Cornelius lalu dia menggendong Camelia dengan perlahan lalu menidurkannya di atas tempat tidur.

Dia menyelimuti Camelia lalu menatap wajah wanita yang ada di depannya, dia merasa jika hidupnya sangat tidak beruntung karena sudah jatuh cinta dengan wanita yang memiliki hubungan darah dengannya. Namun, apabila semua itu bisa diubah maka dia memilih agar mereka berdua bukan saudara kandung, sehingga dir bisa kembali bersama dengan wanita yang dicintainya.

"Aku harap kamu bisa menemukan pria yang lebih baik dariku dan bahagia bersama dengannya. Meski nantinya aku akan merasa sedih atas semua itu," Cornelius berkata sembari menatap wajah Camelia dan dia pun berjalan meninggalkan kamarnya.

Camelia membuka kedua matanya dan dia menatap ke arah langit-langit kamarnya karena dia mendengar dengan jelas apa yang baru saja dikatakan oleh Cornelius. Sebenarnya dia juga masih belum bisa melupakan atau menghilangkan semua rasa cintanya kepadanya tetapi semua itu harus dihilangkan dengan cepat.

"Aku harap kamu juga bisa mendapatkan cinta sejatimu sehingga kamu akan sangat bahagia bersama dengannya," gumam Camelia lalu dia memejamkan kedua matanya.

Keesokan harinya Camelia sudah berbangun di pagi hari, dia langsung menyiapkan sarapan untuk Cornelius dan juga Ethan. Setelah semuanya selesai dia pun pergi meninggalkan apartemen dan langsung menuju universitas di mana pagi ini dia akan menghadapi beberapa ujian.

Cornelius yang baru saja terbangun dan dia pun langsung membersihkan diri lalu bersiap untuk bertemu dengan beberapa kliennya. Dia ke luar dari dalam kamar dan melihat di atas meja sudah ada beberapa menu makanan, dia tersenyum karena dia yakin jika semua itu Camelia yang sudah menyiapkannya untuk dirinya.

"Tuan, semuanya sudah siap dan mereka sudah menunggu Anda," ucap Ethan kepada Cornelius.

"Kita makan dulu setelah itu kita temui mereka semua," timpal Cornelius kepada Ethan sembari duduk dan mulai menyantap apa yang ada di depannya.

Di sisi lain Camelia sudah berada di kelasnya dan dia pun mulai mengerjakan semua soal yang diberikan, dia dan Shuang Er bisa menyelesaikannya dengan cepat. Sehingga mereka bisa ke luar lebih awal dari yang lainnya, mereka berdua pun langsung berjalan menuju taman dan duduk di sana.

"Apa? Saudaramu ada di sini?" Shuang Er bertanya kepada Camelia dengan nada terkejut.

Camelia mengangguk dan mengatakan semuanya kepada sang teman, dia sudah menganggap Shuang Er sebagai sahabatnya dan menceritakan kasusnya dengan Cornelius. Sekarang dia hanya terdiam setelah menceritakan semuanya kepada sang sahabat.

Shuang Er menatap Camelia dan dia merasa sedih dengan apa yang dialami oleh sang sahabat, dia merasa jika Camelia hingga saat ini masih memiliki perasaan kepada Cornelius. Dia menatap ke arah depan dan melihat ada seorang pria dengan pakaian setelan jas lengkap dan di belakangnya ada seorang pria yang mengikutinya.

"Aku datang untuk menjemputmu," ucap pria itu saat sudah berada di depan Camelia.

Next chapter