webnovel

14. Kisah Menyayat Hati, Rumini

"Aku minta tolong kepadamu Rumini, tubuh temanku ini jangan dibawa ke duniamu karena dia masih memiliki keluarga yang sedang menunggunya untuk kembali pulang dalam keadaan sehat wal afiat." ucapku kepadanya.

Tanpa disadari Rumini pun menangis sekencang mungkin, berteriak teriak dan meronta ronta menggunakan tubuh Fajar untuk melepaskan diri.

"Aku sangat takutttt, aku butuh teman disini tidak ada yang bisa melindungiku saat ini. Sekarang aku telah menemukan tubuh yang bisa melindungiku." Ucap Rumini sambil dia menangis.

"Apa yang telah terjadi kepadamu Rumini ini, sampai kamu bisa seperti ini?" tanyaku kepada Rumini.

"Aku dulu adalah seorang perempuan yang sangat cantik yang diidam-idamkan oleh pria dan teman-teman di sekolahku sangat mengagumiku, puluhan tahun yang lalu aku bersama teman-temanku mendaki gunung ini, berangkat dengan perasaan yang gembira karena itu merupakan pendakian pertama aku bersama teman-teman di sekolah." ucap Rumini ini secara singkat kepadaku.

"Terus apa yang sedang terjadi sampai kamu bisa meninggal di gunung ini dengan kondisi wajah yang cukup menakutkan?" tanya aku kembali kepada Rumini .

"Dulu saatku sedang mencari air tempat mata air yang tempat temanmu ini tadi mencari di situlah diperkosa secara bergiliran oleh teman-temanku, aku pun meronta tidak mau ingin melepaskan diri dari mereka tetapi mereka malah membunuhku dengan cara melemparkan batu yang cukup besar di kepalaku tepat mengenai wajahku, sampah akhirnya wajah ku hancur lebur berceceran berhamburan kesana kemari. Bola mataku terpisah keluar dari rongga rongga tengkorak kepalaku, otakku pun berhamburan kesana kemari hingga hancur lebur tidak terbentuk sama sekali." kembali ucapnya kepadaku.

"Aku sungguh prihatin atas apa yang telah terjadi kepadamu dahulu kala yang telah kamu alami Rumini, aku sungguh menyayangkan sikap teman-temanmu yang telah tega memperkosa dirimu dan membunuhmu." ucapku kepadanya

Dari pertanyaan singkat ku tadi kepadanya tadi aku menyimpulkan Rumini ini adalah korban dari kejahatan teman-temannya yang tega merenggut harta berharga nya dan juga membunuhnya di sini.

Itulah alasan dia kenapa ingin membawa roh dan tubuh Fajar untuk menjadikan temannya yang menunggu di mata air tersebut, karena dia sangat ketakutan saat menemui para pendaki yang berjenis kelamin laki-laki yang membuang air kecil disekitar mata air tersebut.

"Lantas apa yang terjadi pada mu setelah mereka memperkosa dan membunuh dirimu?" Tanyaku kepadanya.

"Tidak berhenti sampai disitu saja, setelah mereka membunuh mereka tetap saja menyetubuhi jasadku yang sudah mereka bunuh secara tega." ucapnya kepadaku.

"Apakah benar yang kamu katakan itu Rumini? sungguh aku sangat tidak percaya atas perlakuan mereka kepadamu."ucapku dengan penuh rasa simpati kepadanya

"Iya benar, itulah yang mereka lakukan kepadaku saat berada di gunung ini, mereka dengan puas melihat tubuhku yang sudah menjadi jasad lantas mereka menyeretku lalu membuangku menuju ke jurang yang ada di sebelah utara sana."

"Mereka melempar ku dari atas jurang dan tubuhku berhari-hari tersangkut di atas pohon yang tumbuh berada di dinding jurang tersebut."

"Mereka melempar tubuhku mereka tertawa seolah bahagia perlakuan apa yang mereka lakukan kepadaku tubuhku penuh dengan luka bekas aniaya mereka. Saat mereka menyeretku dan akan membuang tubuh ternyata bola mata dan sebagian kecil otakku berjatuhan tanpa mereka mengetahuinya atau tidak, tapi kondisi kepalaku sudah hancur lebur, berhari-hari tubuhku tersangkut di pohon tersebut."

"Mereka pun kembali ke dalam rombongan mereka membuat skenario seolah-olah aku entah tersesat kemana mana dengan lupa kembali ke jalur pendakian kemudian hilang dimakan binatang buas, atau jatuh ke dalam jurang ataupun skenario yang lainnya aku pun tidak tahu. Mereka seolah olah mencari ku, mencari keberadaan ku dengan penuh rasa khawatir mereka pura-pura tidak tahu atas apa apa yang telah mereka lakukan kepadaku."

"Mereka berpura-pura menampakan rasa kesedihan yang mendalam atas kehilangan ku. Mereka pun menangis sejadi-jadinya melaporkan kejadian hilangnya aku kepada mereka relawan-relawan yang ada di gunung ini

"Berhari hari relawan mencariku cari keberadaan ku di manakah lokasi ku berada atas laporan teman-temanku tentangng proses hilangnya diri ku. Tanpa mereka sadari aku sudah berada di alam yang berbeda melihat yang mereka lakukan kepadaku, melihat kebohongan-kebohongan mereka tentang diriku."

"Akupun cukup sedih melihat perbuatan dan tingkah laku mereka kepada aku hingga mereka tega melakukan itu kepadaku."

"Dalam hatiku dulu, apakah ini dari rencana salah satu temanku dulu sempat aku tolak cintanya orang dia inginkan dendam kepada aku ku dia berpura-pura mengajakku dan teman-temanku untuk mendaki gunung ini dan melancarkan segala upayanya untuk menghilangkan nyawaku."

"Para relawan dan keluarga ku ikut mencari keberadaanku, mereka cukup sangat bersedih akan kehilangan diriku andai kalau saja aku bisa menampakan diriku kepada mereka aku ingin memberitahukan di mana letak persisnya kondisi jasadku berada, akan tetapi aku hanya bisa melihat dengan penuh rasa kesedihan di wajah keluargaku atas kepergiannya diriku. Di sini teman-temanku yang berpura-pura sedih atas kepergian diriku, akan tetapi aku bisa merasakan perasaan apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka karena mereka telah bahagia bisa menyetubuhi diriku ini dan wanita yang dia sukai selama di masa sekolah dulu." Cerita Rumini padaku.

"Lantas bagaimana selanjutnya setelah buang ke jurang tersebut, apakah jasad yang sudah ditemukan sampai sekarang ini ataukah memang bagaimana?" tanyaku kepadanya.

"Setelah berhari-hari tubuhku tetap saja tidak ditemukan, tetap tersangkut pada pohon yang berada di tebing jurang tersebut, setelah 2 minggu pencarian tubuhku mulai hancur termakan oleh hewan mulai digigiti oleh binatang-binatang buas dan mengalami pembusukan. Aku pun sangat sedih dan hancur melihat tangis histeris dari keluarga yang tidak bisa menemukan keberadaan ku dari alam yang berbeda. Aku hanya bisa mengucapkan selamat tinggal semoga kita bisa bertemu lagi di alam yang sama. Setelah pencarian selama kurang lebih 2 minggu tetap saja sejak ditemukan jasadku akhirnya relawan dan keluargaku sepakat untuk menghentikan pencarian ini dan mereka mulai mengikhlaskan kepergianku." ucap Rumini sambil menahan isak tangis pada aku.

"Aku sangat sedih mendengar ceritamu ini tidak bisa berbuat apa-apa untuk bisa membantumu. Aku hanya bisa mendoakan supaya kamu dan arwahmu tenang di sana tidak mengganggu kehidupan para pendaki pendaki yang lainnya di alam sekitar ini." ucapku kepadanya.

Aku pun memohon pada Rumini untuk keluar dari tubuh Fajar karena aku sangat kasihan kepada Fajar yang sudah lama dikuasai oleh Rumini.

"Aku mohon kepadamu, tolong kamu keluarlah dari tubuh temanku ini aku akan mengirimkan doa terbaik dariku dan teman-temanku untuk kepadamu dan teman-temanmu yang sudah pergi bersamamu." Ucap ku memohon kepadanya.

"Baiklah aku akan pergi untuk kembali ke alamku, sebelumnya aku hanya ingin berpesan kepadamu untuk selalu menjaga alam sekitar ini jangan sampai kamu merusaknya. Ingat ini generasi muda, jaga baik lingkungan pertemananmu jangan sampai terjerumus dalam lingkungan buruk, jaga teman-temanmu perempuan itu jangan sampai kau rusak dia dalam pendakian itu saja pesan ku kepadamu wahai anak muda, berdoalah untuk aku pergi tampilkanlah doa yang terbaik untukmu dan teman-temanku." Ucap Rumini.

"Baiklah, aku akan membantumu untuk keluar dari tubuh temanku terima kasih atas pesan yang kamu sampaikan kepada aku dan teman-teman akan ku kirimkan doa terbaik untukmu wahai Rumini." Ucapku

Tanpa menunggu waktu yang lama, aku dan teman-teman berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing untuk mengirimkan doa terbaik kepada dunia agar arwah nya Rumini dan teman-temannya yang sedang mengawasi kami agar mereka tenang di alam sana.

Aku dengan memegang dahi Fajar mengucapkan doa-doa untuk membantu Rumini keluar dengan tenang dari tubuh Fajar.

Next chapter