Tampaknya Wili terlihat tegang, raut wajahnya memerah karena khawatir.
'Bagaimana kalau ada sesuatu yang parah terjadi dengan, Jeni? Aku tak akan bisa memaafkan diriku kalau sampai sesuatu yang parah terjadi kepadanya,' batin Wili tampak bergumam resah. Dia merasa kebingungan sendirian. Sambil fokus dengan setir mobil, Wili tampak melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi karena tak mau terlalu lama dalam perjalanan.
"Nona, yang kuat ya. Nona harus bertahan!" lirih Mery meratapi Jeni yang semakin terlihat lemah.
Mery menangis terseguk-seguk. Dia merasa khawatir terjadi sesuatu pada Jeni. Isi dada Mery merasa lesu melihat keadaan Jeni saat ini. Selama ini mereka dekat sekali jadi, Mery merasa sudah sayang dengan Jeni.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com