Setelah rampung menceritakan masa lalunya yang kelam, Ibu Merry menangis. Ia dihantui oleh rasa bersalah sebab sudah menyuruh suaminya membunuh ibu kandung Mora Valenci.
"Itu adalah kekeliruanku yang besar. Tapi semua kulakukan demi mempertahankan rumah tanggaku. Dan juga lihatlah, di bawah asuhanku Mora bisa menjadi gadis yang baik. Aku sama sekali tidak menelantarkannya, bahkan sampai ketika suamiku meninggal pun, aku tetap merawat gadis itu seperti anakku sendiri."
Casanova memberika selembar tisu kepada janda tersebut. Ibu Merry mengelap air matanya yang menetes di pipi, kemudian lanjut berkata, "Apakah aku salah sudah melakukan hal seperti ini, Casanova?"
Pemuda itu menggeleng, "Tidak ada yang salah. Hidup adalah pilihan masing-masing orang dan siapa yang menanam pasti akan memanennya."
"Apa artinya jawabanmu?" tanya Ibu Merry lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com