Rumah merah sama bentuknya seperti yang terakhir kali Liu tinggalkan, sangat mencolok dan juga berdiri dengan gagah di tengah hutan yang berwarna hijau.
Rumah itu, adalah rumah yang selalu berdiri sendiri, tidak peduli seberapa lama waktu berlalu ia akan tetap ada di sana di tengah hutan dengan kesepian.
Keadaan di dalam rumah, sedikit berbeda dengan yang terakhir kali terjadi. Pintu yang awalnya selalu ditutup rapat kini terbuka dan laki-laki itu terlihat lebih santai membaca gulungan-gulungan kertas yang ia simpan selama bertahun-tahun lamanya.
Di meja yang terletak di depannya itu ada sebuah teko dan juga cangkir berisi teh yang masih mengeluarkan asap yang mengepul kemudian ada sebuah cincin yang tersimpan rapi di dalam kotak yang diselimuti dengan beludru, tidak hanya itu saja di samping tempat Liu Huan duduk ada sebuah lukisan besar yang menampilkan wajah Shara yang tengah tersenyum.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com