"Kak, gue capek hiks."
Angkasa mengangguk-anggukkan
kepalanya. Tangan Angkasa tidak berhenti
memberi tepukan pelan pada pundak Jeva.
"Gak ada yang mau nanya sama gue, Je lo
baik-baik aja? Gak ada yang nanya kayak
gitu ke gue kak, mereka bisanya cuma
nahan gue buat tetep disini. Gue capek,
gue juga butuh sandaran kak, gue butuh
dukungan mereka supaya gue gak ragu
kayak gini kak," ucap Jeva sambil terisak.
"Gue juga punya impian, gue tau mereka
ngedukung gue tapi tatapan mereka gak
ngijinin gue buat ngejar impian gue kak.
Mereka gak mau gue pergi,hal itu ngebuat
gue jadi ragu buat ngejar impian gue,"
sambungnya.
Angkasa terdiam mendengar semua
keluh kesah Jeva yang cewek itu rasakan
Akhir-akhir ini. Ia juga pernah merasakan
berada diposisi ini, semua orang pasti
pernah merasakan keraguan seperti ini.
"Je, dengerin gue. Mereka cuma khawatir
sama lo dan gak mau jauh dari lo. Gue
tahu itu hal yang membebani bagi diri
lo, gak mereka aja. Lo pasti ngerasa gak
Support your favorite authors and translators in webnovel.com