Riski di sekolah tak terlalu dekat dengan semua orang. Dengan teman organisasi, teman sekelas, cuman sedikit yang bisa akrab dengan Riski. Jika sedang berkumpul, Riski kebanyakan memilih mendengarkan cerita mereka dan diam. Mengeluarkan kata ketika ada yang bertanya tentang dirinya. Riski memang orang yang seperti itu, sulit untuk orang akrab dengannya.
Berbeda ketika dengan pelanggan, Riski akan bersikap ramah, baik dan murah senyum. Ya itu hanya sebagai profesional dalam bekerja agar pelanggan tetap betah dengan kehadirannya.
Setelah undangan radio kemarin sempat viral, banyak yang mengetahui kalo Riski berjualan sayur. Terkadang ada yang menghinanya, ada pula yang mendukungnya. Pembenci akan tetap jadi pembenci dan orang yang support akan terus mendukung.
Riski sudah tak menghiraukan masalah itu lagi, yang terpenting ia bekerja, berjualan dengan halal tanpa merugikan pihak lain.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com