"Halo Jevrik gue Ingga, cowok mapan dan tampan. Salam kenal," balas Ingga memperkenalkan diri.
"Apa si anjing, nama gue Jeva!"
"Jeva! Jaga bicara kamu!"
Dwingga tersenyum puas kala menyadari raut pias dari sepupunya itu. Tidakkah Jeva ingat kalau mamanya masih berada di sampingnya?
Jangan lupakan Jaxon yang tengah menatap ketiganya dengan tatapan polos seorang bayi.
"Aduh! Ampun mama aku khilaf!" Jeva mengaduh kala mamanya menjewen telinganya dengan keras.
Melihat penderitaan dari sepupunya, tawa Dwingga semakin keras. Lagi pula siapa yang berani melawan Ivy?
"Mampus lo Je, mampus lo!"
Jeva mendengus, dia menatap sepupunya dengan tatapan tajam.
"Mama.. liat tuh Wingnya mampusin aku," adu Jeva pada Ivy.
Ivy menghela napas, "Udah ah, sini Jaxonnya biar sama mama aja."
Setelah mengatakan itu, Ivy langsung mengambil alih Jaxon dari gendongan Jeva. Setelah Jaxon berada di gendongannya, wanita paruh baya itu
langsung pergi meninggalkan Jeva dan Dwingga.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com