Setelah melangkah terseok-seok dibantu cahaya petir, akhirnya rombongan Bripda Iqbal, Pak Yadi, Adella dan neneknya akhirnya sampai di tempat Pak Johan menunggu. Mesin mobil itu sudah menyala, lampu depannya menyorot terang ke depan sehingga membantu rombongan itu mempercepat langkahnya. Apalagi gerimis besar-besar mulai turun menjadi hujan yang menggigit.
Buru-buru ke empat orang itu masuk kedalam mobil sebelum hujan dimuntahkan dari langit.
"Alhamdulillah," Pak Johan mengucap syukur saat Bripda Iqbal, Pak Yadi, Bu Genti dan Adella masuk ke dalam mobil. "Tepat waktu sebelum hujan turun. Saya sudah bersiap-siap buat menyusul ke atas kalau Pak Iqbal tak segera kembali."
Bripda Iqbal menggigil karena bajunya sedikit basah terkena gerimis, sehingga tidak menanggapi ucapan Pak Johan.
"Kok bisa sih kalian barengan? Mana Riana dan Emily?" tanya Pak Johan sambil menatap Adella.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com