webnovel

215

"saya punya hutang budi kepada orant tuamu, mereka mengajak ku bekerja di bengkelnya. Itu yang mendasari semua hal yang aku lakukan. Lagipula, aku sudah menganggapmu sebagai keponakan ku," jelas Robi mengusap kepala Arumi.

"Nah, ini kamarmu, tinggalah disini, dan nikmati hidupmu, kamu bisa mengatakan padaku atas apapun yang kamu butuhkan." Lanjut Robi membuka pintu dari salah satu kamar.

"untuk ku? Tapi aku tidak punya-,"

"Tinggalah, anggap rumah mu sendiri. Dan ini sisa uang dari uang kehidupan mu yang sengaja aku sisihkan," kata Robi menyerahkan amplop.

"Tidak perlu, untuk anda saja. Anggap ini ucapan terima kasih dari saya," Tolak Arumi mendorong kembali amplop yang di serahkan.

"Jangan menolak, sudah ku bilang, aku membalas utang budiku, bukan kah aku gagal membalas hutang budi jika kau menolak uang ini? Lagi pula aku memang menyisihkan ini dari hasil penjualan kost,"

Arumi tidak bisa menolak kebaikan yang di berikan oleh Robi, dan memilih menerimanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter